DUA BELAS

111 18 2
                                    

"Jadi, tadi temen-temen kamu main kesini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, tadi temen-temen kamu main kesini?"

"Iya, Kak."

Seno berjalan menyusul Rara yang sedang duduk di tepi tempat tidur. Ia kemudian bersandar pada bahu gadis itu, membuat Rara terlonjak kaget namun tetap berusaha tenang.

"Gak usah nyender. Rambut lo tuh basah." Rara mendorong bahu Seno pelan tapi Seno masih tetap di posisinya, laki-laki itu baru saja mandi dan rambutnya yang masih basah mengenai lengan baju Rara.

"Diem. Gak usah pelit," Seno kemudian mendongak menatap Rara. "Tadi ada Rehan dong berarti?"

Rara mengangguk.

"Ngapain aja dia? Pasti deket-deketin kamu terus ya?"

"Enggak, Kak," jawab Rara. "Tadi kita cuma ngobrol doang. Dia gak ngapa-ngapain kok, dia aja baru dateng langsung pulang."

"Hm?" Seno mengerutkan keningnya, "dia baru dateng langsung pulang? Kok gitu?"

"Gara-gara berantem sama Bobi."

"Kok bisa?"

"Jadi, tadi...." Rara menceritakan semua yang terjadi ketika ketiga sahabatnya datang ke rumah tadi siang. Sampai bagian diman Bobby yang membuat Rehan marah pun ia ceritakan.

"Tuh kan," Seno menyela pembicaraan. "Saya udah curiga kalau dia tuh masih ngejer kamu."

Rara menghela nafas panjang, Seno ini asal menyela omongan orang saja padahal dirinya belum sampai ke inti cerita.

Ia kembali melanjutkan penjelasannya dan mengatakan kalau sebenarnya Rehan sudah berusaha untuk melupakan Rara, tapi semua itu tentu saja tidak mudah dan perlu waktu. Ia juga kembali menambahkan bahwa Bobby tidak mau mengalah dan terus mengatakan kalau apa yang sudah Rehan lakukan tersebut adalah salah.

"Saya setuju sama Bobi." Kata Seno. "Kalau gak dibilangin kayak gitu, dia gak bakal sadar udah suka sama istri orang."

"Tapi kasian kak. Bobi kasar banget sama Rehan."

Seno tampak geram, "ih, buat apa kasian!" Ia memeluk Rara dari samping. "Biarin aja dia gak temenan sama kalian lagi, biar sadar kalau yang dia lakuin itu salah. Enak aja dia naksir sama istri saya."

"Kak..."

"Apa?"

"B-bisa gak jangan meluk-meluk gue kayak gini?" Ucap Rara gugup. "Gue beneran jantungan kalo gini terus."

Seno tertawa, "ya dibiasain biar gak deg-degan lagi."

"Kalau gue mati di tempat lo tanggung jawab!"

"Biar terbiasa, coba kamu deh yang giliran meluk saya."

"Modus!" Rara memukul lengan Seno, "hobi banget bikin gue malu, bikin gue salting!"

Only You | Suho X JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang