DUA PULUH LIMA

109 18 11
                                    

"Ra, gue mau ke toilet bentar. Lo duluan aja ke kelas," kata Jena begitu dirinya dan Rara keluar dari area kantin.

Rara mengangguk menanggapinya, Jena segera berlari menuju toilet sementara Rara kembali melanjutkan langkahnya ke kelas.

"Ra!" Rara menoleh ke sumber suara, ia berdiri di depan pintu kelas menatap seseorang yang sedang berjalan kearahnya saat ini.

Rara mematung di tempatnya, jantungnya berdegup kencang ketika Deka sudah berdiri tepat di hadapannya. Apa yang ingin Deka lakukan? Tidak bisakah cowok ini membiarkan Rara tenang untuk sehari saja? Dirinya sudah lelah berurusan dengan Deka. Jika saja bisa, Rara tidak ingin lagi bertemu dengan cowok ini.

"Kenapa?" tanya Rara dengan raut wajah yang dibuat setenang mungkin. Rara tahu apa yang ingin Deka bicarakan. Pasti tentang pernikahannya dengan Seno.

"Gue mau ngomong sama lo," Deka toleh kanan-kiri memperhatikan banyak murid yang berlalu lalang. "Em, bisa gak ngomongnya di dalem kelas lo aja?"

"Ya udah, ayo."

Saat masuk ke kelas, Rara langsung duduk ke tempatnya. Deka yang melihat itu menyuruh Rara untuk bergeser dan berpindah ke bangku Jena yang dekat dengan tembok agar dirinya bisa duduk. Tapi Rara hanya diam saja membuat Deka terpaksa mengambil bangku kosong dan mendekatkannya ke meja Rara.

"Mau ngomong apa, buruan."

"Soal kejadian beberapa hari yang lalu." Deka mengetukkan jarinya ke meja karena gugup. "Lo ... beneran udah nikah? Sama siapa tuh, gue lupa namanya."

"Iya, gue beneran udah nikah. Sama Kak Seno."

"Ah, iya." cowok itu tertawa kecil sebelum melanjutkan kalimatnya. "Maaf kalo gue lancang, gue cuma pengen tahu apa alasan kalian nikah? Rasanya gak mungkin deh kalo pernikahan ini atas kemauan lo sendiri, soalnya kan lo masih sekolah, Ra."

"Tujuan lo nanya kayak gini apa?" tanya Rara yang merasa risih dengan pertanyaan Deka. Ini urusan pribadinya dengan Seno, jadi Deka tidak perlu tahu.

Deka menggeleng cepat, "Gue gak bermaksud bikin lo risih. Kalo lo gak mau jawab juga gak papa kok, Ra."

Rara kembali diam. Dia sama sekali tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Deka. Yang ia harapkan sekarang hanyalah semoga cowok itu segera sadar dan pergi meninggalkan dirinya detik ini juga.

"Lo..." Deka menggantung kalimatnya, membuat Rara menatapnya dengan raut wajah penuh tanya, "nikah karena dijodohin, ya? Atau lo dan Seno menikah karena udah pernah ngelakuin-"

"Jangan sembarangan lo kalo ngomong!" bentak Rara sambil menunjuk wajah Deka. Ia tahu yang dirinya lakukan kepada Deka tidak sopan, tapi cowok ini sudah melebihi batas.

"Lo gak tahu apa-apa, jadi jangan ngasal! Kak Seno nikahin gue karena dia cinta sama gue. Puas lo?!"

Deka terdiam beberapa saat. Ia menahan lengan Rara saat melihat gadis itu hendak beranjak pergi keluar dari kelas, "tapi lo gak cinta sama dia kan, Ra?"

Rara berusaha melepaskan cengkraman tangan Deka dari lengannya, "Deka, lepas! Tangan gue sakit!"

"Jawab gue dulu, Ra. Gue pengen tahu apa lo juga cinta sama Seno atau enggak."

Only You | Suho X JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang