EMPAT

180 30 0
                                    

"Asekk, yang udah kawin!" teriak Bobi sambil menyuap potongan kue ke dalam mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asekk, yang udah kawin!" teriak Bobi sambil menyuap potongan kue ke dalam mulutnya.

"Bobi emang udah gila ye!" Jena menoyor kepala Bobi, "Nikah bego, bukan kawin!"

"Berisik deh lo pada! Gue tuh pusing, dengerin kalian ribut jadi tambah pusing, Astagfirullah!"

"Mau gue panggilin laki lo gak?" tanya Rehan.

Rara langsung menahan lengan Rehan saat cowok itu hendak pergi menemui Seno. "Gak usah, males banget gue ngeliat muka dia."

Bobi mengusap dadanya. "Ya Allah, baru juga satu jam jadi bini orang, udah nyari perkara aja si Rara.

"Tau nih, masih untung ada yang mau," ujar Rehan yang langsung mendapat tatapan sinis dari Rara. Dia kira Rara mau menikah dengan Seno? Ini terpaksa tahu!

"Gue sih berharap bini gue dimasa depan gak kayak gini modelan nya," sahut Bobi.

"Yang kayak Jena ya?" tanya Rehan sambil menaikturunkan alisnya.

Bobi dan Jena yang duduk bersebelahan pun saling tatap. Lalu secara bersamaan mereka membuang muka dan membuat tampang ingin muntah.

"Amit-amit nikah sama Bobi!"

"Siapa juga yang mau sama lo? Masak aja gak bisa!"

Rehan tertawa terbahak-bahak, "Apa perlu gue nikahin sekarang aja?"

"Siapa yang mau nikah?"

Rara dan ketiga sahabatnya serempak menoleh ke sumber suara. Seno sudah berdiri tepat disamping Rara, membuat gadis itu segera mengalihkan pandangannya. Dia paling tidak suka jika sudah ada Seno di dekatnya.

"Ada laki lo, Ra." Rehan menepuk pundak Rara, ia pikir Rara tidak tahu jika Seno ada disini. Padahal Rara sengaja memalingkan wajahnya.

"Iya, gue tahu."

"Ra, lo gak boleh gitu," ucap Jena.

Rara menghela nafas panjang, ia akhirnya mendongak dan menatap Seno. "Kenapa?"

Seno tersenyum, "Ikut saya yuk? Saya mau ngobrol-ngobrol berdua sama kamu."

Rara mengamati ketiga sahabatnya, mereka semua mengangguk bermaksud menyuruh Rara untuk pergi mengobrol dengan Seno. Ia hanya menurut dan berjalan mengikuti laki-laki yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya itu.

"Kamu mau makan, gak?"

Rara menggeleng. "Nanti aja. Lo mau ngomong apa?"

"Gak ada sih."

"Lah, terus ngapain lo nyamperin gue?"

"Kamu kan udah sah jadi istri saya, dan ini hari pernikahan kita. Masa kamu malah duduk-duduk sama temen-temen kamu sih? Gak bisa gitu dong."

Only You | Suho X JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang