DUA PULUH SEMBILAN

142 20 11
                                    

"Katanya mau ngobrol sama gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya mau ngobrol sama gue. Terus, kenapa sekarang diem doang?"

Deka dan Rara sudah sampai di sebuah Cafe yang jaraknya lumayan dekat dengan sekolah, jadi tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai kesini.

Rara terlihat kesal menunggu Deka yang sejak memesan makanan hingga sekarang hanya diam tanpa berniat memulai pembicaraan. Sebenarnya apa sih yang cowok itu inginkan? Deka seperti sedang mengulur waktu dan Rara tidak suka itu.

Deka menggaruk tengkuknya kemudian terkekeh kecil, "ah, iya..."

"Gue sebelumnya mau minta maaf karena udah bentak lo waktu itu. Itu semua gue lakuin karena kebawa emosi. Dan lo pasti tahu apa alasannya."

Deka menatap wajah Rara lekat, "gue tahu ini semua udah telat buat gue ungkapin. Tapi ... gue cuma pengen lo tahu, kalo gue udah suka sama lo sejak lama."

"Sejak kapan? Dimana pertama kali lo ngeliat gue?"

"Gue lupa dimana ngeliat lo, tapi gue udah suka sama lo sejak kelas sepuluh."

Deka tersenyum tipis kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia tidak bisa menatap Rara lama-lama, dirinya sendiri tidak tahu apa alasannya. Mungkin, karena hatinya terlalu sesak untuk menerima kalau sampai kapanpun ia tidak akan bisa memiliki Rara.

"Eh, gue lupa." Deka merogoh saku celananya kemudian mengeluarkannya sesuatu dari sana. "Gue mau kasih lo ini..."

"Hah? Itu buat gue?" tanya Rara saat melihat sebuah gelang yang kini berada di tangan Deka.

"Iya."

"Kenapa?"

"Maksud lo?"

"Kenapa lo kasih ke gue?"

"Ini udah lama gue beli. Waktu gue gak sengaja ngeliat lo sama Kak Seno di parkiran, sebenernya gue mau kasih ini ke elo. Tapi gak jadi."

Rara hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Deka. Memangnya ia harus memberi respon seperti apa? Semuanya kan sudah jelas.

"Gue pakein boleh, gak?"

"O-oh, boleh ... iya, boleh."

Aduh, kenapa Rara tiba-tiba jadi gugup begini?

Deka meraih tangan kanan Rara kemudian mulai memasangkan gelang yang ingin ia berikan tadi. Gelang itu benar-benar terlihat cantik di pergelangan tangan Rara.

Tapi akan lebih sempurna lagi jika Rara bisa ia gapai. Eh?

"Masih mau ngobrol, gak?" tanya Rara sambil menjauhkan tangannya dari genggaman Deka.

"Lo udah mau pulang?"

"Sorry, bukannya bermaksud buat gak nepatin janji gue ke elo. Tapi, pas nelpon Kak Seno tadi, gue bilang ke Kak Seno cuma sebentar. Maaf banget ya, Ka."

Only You | Suho X JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang