Seno membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian menatap Rara yang masih tertidur di sebelahnya. Beginilah rutinitasnya setiap pagi, yaitu memandangi wajah Rara. Ia bisa bebas memandangi wajah Rara hanya jika gadis itu sedang tidur. Wajah Rara saat tidur terlihat sangat cantik dan tenang, padahal jika sudah bangun istrinya itu suka sekali marah-marah tidak jelas.
"Kalo tidur gini, adem banget ngeliatnya. Tapi, kalo udah bangun sukanya marahin saya terus." Seno terkekeh setelah mengatakan itu.
"Ra..." Seno menepuk pipi gadis itu pelan.
"Bangun, Ra. Mandi habis itu sholat."
"Ra..."
"Apaan dah, orang masih ngantuk." Rara menepis tangan Seno dari wajahnya.
Seno tidak pernah marah karena sikap Rara yang seperti ini kepadanya. Ia memaklumi, jarak umur mereka yang cukup jauh membuat Seno selalu sabar menghadapi Rara. Ia harus bisa membimbing dan mengubah gadis ini secara perlahan.
Seno mengusap kepala Rara, "bangun dulu ya, kamu kan hari ini sekolah."
Perlahan, Rara membuka matanya. "Oh iya, gue sekolah hari ini."
Gadis itu duduk, kemudian mengucek matanya. Ia menguap lebar tanpa peduli dengan Seno yang sedari tadi memperhatikannya.
"Mulutnya ditutup kalo nguap. Gak baik kayak gitu."
"Iya, sorry."
"Mandi sana."
"Lo gak mau mandi duluan?" Tanya Rara.
"Nggak ah, nanti kamu balik tidur kalo saya mandi duluan." Seno tersenyum sembari merapikan rambut Rara yang berantakan. "Kamu aja mandi duluan, habis itu baru saya."
Rara mengangguk kemudian bangkit dari tempat tidur. Ia mengambil handuknya kemudian berjalan menuju kamar mandi.
"Ya Allah hati-hati dong, Ra. Kejedot entar." Kata Seno saat melihat kepala Rara hampir menabrak lemari, gadis itu masih sangat mengantuk tampaknya sampai-sampai tidak melihat sekitar.
***
"Jangan nakal ya, Ra.." ucap Seno saat mereka telah tiba di sekolah.
"Belajar yang bener gak usah aneh-aneh."
"Inget kan omongan saya waktu itu? Kamu boleh temenan sama Rehan dan yang lainnya, asal gak kegoda aja."
"Nanti pas pulang, telepon atau chat saya ya? Nanti saya jemput." Seno terus mengingatkan Rara tentang ini dan itu seperti seorang ayah yang sedang mengantar anaknya sekolah.
"Iya, gak usah dipaksain Kak kalo lo repot."
"Gak repot lah, Ra..." Seno mencubit pipi Rara gemas, "kamu itu istri saya, gak ada istilah-istilah repot kalau untuk kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You | Suho X Jisoo
Fanfiction"Berhenti senyum-senyum!" "Salah kamu, makanya berhenti bikin aku senyum!" _____________________________________________ Buat kamu yang nemuin cerita sederhana ini dan nyempetin buat baca, makasih ya!💗