18. Kenan manis?

135K 5.3K 159
                                    

H a i 🖐️

|

|

|

Happy Reading



Anna memeluk tubuh kekar Kenan dari samping, tak memperdulikan jika Kenan sedang bekerja. Anna tak berpikir mungkin Kenan akan marah padanya karena Anna mengganggunya bekerja, tetapi Kenan terlihat acuh dan tetap melanjutkan pekerjaannya.

Hari ini, Anna absen kuliah dan bekerja karena merasa tubuhnya kurang fit. Mungkin karena kehujanan membuat Anna seperti ini.

Anna yang sakit terlihat begitu manja pada Kenan, aroma Kenan yang khas membuat Anna nyaman dan tak mau melepaskan pelukannya.

"Kenn Anna tidak bisa bernafas." Keluh Anna merasa hidungnya mampet karena flu yang baru menyerang dirinya.

Kenan mendekap Anna semakin rapat padanya, mengelus hidung mungil Anna pelan yang terlihat memerah. Tangan sebelahnya masih mengetik balasan email untuk rekan bisnisnya.

Anna tersenyum, tidak tahu apa yang terjadi dengan Kenan hari ini karena Kenan terlihat tidak keberatan untuk memanjakan dirinya.

Kenan menutup laptopnya karena sudah selesai bekerja, menyimpannya diatas nakas. Menatap Anna yang sedang menatapnya.

"Sudah bisa bernafas?" Tanya Kenan membuat Anna menganggukkan kepalanya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kenan.

Kenan membawa Anna ke pangkuannya agar Anna merasa nyaman. Kenan mendekatkan punggung tangannya ke dahi Anna.

Sepertinya Anna demam, Kenan menaikkan selimutnya menyelimuti tubuh mereka. Mengelus kepala Anna sayang, terlihat Anna yang sudah mulai tertidur.

Raut wajah polos Anna yang tertidur seperti ini membuat Kenan merasa gemas.

Kenan mengambil ponsel miliknya yang bergetar, membaca pesan dari tangan kanannya tentang wanita ular itu.

Raut wajah Kenan terlihat datar, matanya terlihat sekali menahan amarah.

Mengetikkan balasan dengan satu tangan lalu kembali menyimpan ponselnya di atas nakas.

Kenan memejamkan matanya, ia berjanji pada dirinya sendiri. Jika wanita ular itu menyentuh Anna, ia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri.

**

Anna menggeliat kecil lalu mengerjapkan matanya pelan. Tubuhnya terasa lebih segar dari sebelumnya, walaupun kepalanya masih terasa berat.

Anna mengedarkan pandangannya mencari Kenan? Kemana Kenan? Apakah Kenan meninggalkannya sendiri di apartemen ini? Pikir Anna sedih.

Anna menatap keluar jendela yang hujan deras dengan awan gelap menghiasi kota metropolitan ini. Anna bangun dari tidurnya, ia tak tahu sekarang jam berapa tetapi Anna merasa lapar.

Ketika Anna membuka pintu kamarnya, ia samar-samar mencium aroma masakan yang lezat. Anna penasaran siapa yang sedang memasak? Apakah Kenan?

Anna berjalan ke arah dapur dengan langkahnya yang pelan, menatap punggung kekar itu yang terlihat sedang bergulat dengan peralatan dapur.

Senyum Anna mengembang, ia tak menyangka jika Kenan bisa masak. Si pria kasar itu ternyata mempunyai sisi lain yang tidak Anna ketahui.

Anna duduk di pantry membuat Kenan menoleh lalu memberikan susu cokelat hangat untuknya.

"Kenn masak apa?" Tanya Anna penasaran.

"Sup ayam." Jawab Kenan tanpa menoleh karena sedang menyajikan sup nya.

Anna tersenyum melihat masakan Kenan yang sudah jadi.

Sup ayam buatan Kenan sudah siap disantap, terlihat sekali kepulan sup itu yang masih panas.

Anna mengambil sendok yang tak jauh darinya, ingin mencicipi terlebih dahulu kuah supnya yang terlihat menggoda.

Anna meniup-niup terlebih dahulu karena panas, menatap Kenan yang menatapnya tak terbaca. Setelah merasa sudah dingin, Anna menyuapkan sendok berisi air sup itu ke dalam mulutnya.

Astaga.

Anna seketika menjulurkan lidahnya keluar, raut wajahnya terlihat menatap Kenan protes. Astaga, sup apa ini?

"Tidak enak?" Tanya Kenan menatap Anna datar.

Anna menganggukkan kepalanya dengan polosnya "Sangat buruk." Ringis Anna merasa sup itu sup terburuk sepanjang hidupnya yang pernah ia coba.

Kenan tersenyum smirk membuat Anna menatapnya heran.

"Kenapa?" Tanya Anna heran.

"Aku tahu jika sup itu tidak enak." Jawab Kenan datar membuat Anna semakin menatapnya tak percaya.

Sudah tahu sup ini tidak enak? Lalu kenapa Kenan masih memberikan ini padanya? Astaga, ternyata sisi kejam pria itu masih ada.

Anna mengerucutkan bibirnya kesal, menatap Kenan dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Anna lapar." Rengek Anna menatap Kenan protes.

Kenan tersenyum tipis lalu menelepon anak buahnya agar memesan makanan untuk mereka berdua. Melihat Anna yang terlihat mengenaskan karena telah menyicipi sup neraka Kenan, entah kenapa membuat Kenan sedikit merasa bersalah tetapi merasa lucu melihat ekspresi Anna.








Cukup bertemu dengan Anna hari ini ya :)

Lyn ucapin terima kasih buat yang sabar tunggu cerita ini update xixi :v

And Thank you for vote my story 💚

Lyn harap kalian selalu vote setiap chapter, bukan baca aja wkwk :v

Dahlah

SEE YA

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang