21. Tak Pantas

111K 5K 65
                                    

H e l o 🖐️

Happy Reading



Anna tersenyum saat melihat mobil Kenan sudah datang kembali. Anna menatap Kenan dibalik jendela toko kue, Kenan terlihat tampan dan gagah apalagi outfitnya yang membuat Kenan terlihat masih muda.

"Kamu memintanya datang?" Tanya bibi Katty pada Anna.

Anna menatap bibi Katty canggung "Tidak." Jawabnya dengan cengiran khasnya.

Lonceng kecil berbunyi saat ada orang yang membuka pintu toko.

"Pagi." Sapa Kenan pada bibi Katty yang terlihat acuh.

Bibi Katty hanya tersenyum tipis lalu pergi dari sana meninggalkan Anna dengan Kenan.

"Kenn sudah sarapan?" Tanya Anna terlihat senang akan kedatangan Kenan.

Kenan hanya mengangguk menatap Anna yang terlihat manis hari ini.

"Hei Kenan kau sudah datang?" Paman Hansen keluar dari arah dapur, menyambut kedatangan Kenan dengan hangat.

"Ya." Jawab Kenan dengan senyum kakunya membuat Anna mengulum senyumnya.

Entah kenapa paman Hansen terlihat menyukai Kenan, tidak dengan bibi Katty yang terlihat tak menyukai Kenan.

"Mau bantu paman membuat kue?" Tanya paman Hansen antusias.

Kenan menganggukkan kepalanya, jika menolak ia takut terkesan sombong.

Paman Hansen tersenyum senang "Yasudah ayo, biarkan Anna sedang membersihkan toko." Kata paman Hansen mengajak Kenan.

Anna menatap Kenan seolah bertanya sungguh Kenan akan membuat kue bersama paman Hansen?

Kenan mengangguk pada Anna lalu pergi mengikuti paman Hansen ke arah dapur.

Anna tersenyum, ia senang melihat Kenan yang akrab dengan paman Hansen.

Anna kembali melanjutkan kegiatannya, membersihkan furniture toko yang berdebu.

Anna bersenandung merdu, terlihat sekali ia sedang bahagia sampai tak menyadari jika bibi Katty menghampirinya.

"Anna." Panggil bibi Katty membuat Anna menoleh.

"Ada apa bibi?" Tanya Anna bingung.

Bibi Katty menghela nafas pelan, lalu berdiri di dekat Anna membantu Anna membersihkan hiasan yang ada di atas meja.

"Kau sungguh berpacaran dengan pria itu?" Tanya bibi Katty membuat Anna menghentikan kegiatannya.

Anna terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya.

Suara helaan nafas bibi Katty membuat Anna menatapnya.

"Apakah salah?" Tanya Anna pelan.

Bibi Katty tersenyum menatap Anna "Bibi hanya merasa dia tak pantas untukmu." Jawab bibi Katty membuat jantung Anna seketika berdebar cepat.

"Kenapa?" Tanya Anna terlihat sedih.

Bibi Katty mengalihkan pandangannya keluar jendela, menatap mobil Kenan yang terparkir di depan tokonya.

"Bukankah dia memiliki kasta yang terlalu tinggi untukmu? Kehidupan kita dan dia berbeda Anna." Kata bibi Katty tanpa menatap Anna.

Anna menunduk, entah kenapa hatinya berdenyut sakit jika memikirkan itu. Anna tahu jika sebenarnya Kenan terlalu tinggi untuk ia gapai, tetapi disini Kenan yang mengejar Anna.

"Bibi hanya tidak mau kau terluka oleh orang kelas atas seperti dia, kamu tahu sendiri Anna mereka bisa melakukan apapun dengan uang," Kata bibi Katty.

"Bibi tidak mau kau patah hati dan disakiti oleh orang yang berada, karena bibi tidak bisa membantumu jika terjadi sesuatu melihat keadaan keluarga kita yang sangat berbeda dengan mereka." Lanjut bibi Katty membuat Anna terdiam.

Bibi Katty menatap Anna sendu "Bibi berkata seperti ini karena sangat menyayangimu Anna, bibi tidak mau kamu terluka." Kata bibi Katty membuat Anna menatapnya.

Anna tersenyum getir, perkataan bibi Katty memang benar jika Kenan terlalu tinggi untuknya.

"Anna juga menyayangi bibi." Balas Anna membuat bibi Katty tersenyum.

Tanpa mereka sadari sebenarnya orang yang mereka bicarakan mendengar semua percakapan mereka. Raut wajah Kenan terlihat datar, tatapan matanya tak terbaca. Kenan kembali masuk ke dalam dapur, sebenarnya ia tadi akan meminta bantuan Anna untuk mengambilkan ponselnya yang tertinggal di dalam mobil tetapi ia mendengar percakapan Anna dan bibinya membuat Kenan mengurungkan niat itu.

**

Anna pulang dengan Kenan ke New York saat malam hari, sebenarnya Anna bisa pulang besok pagi dengan kereta tetapi Kenan memaksanya pulang malam ini.

Diperjalanan Anna terlihat diam saja, tetapi ia merebahkan kepalanya di bahu lebar Kenan. Memejamkan matanya yang terasa berat karena mengantuk.

Sedangkan Kenan sedari tadi ia tak membuka suara, pikirannya tertuju pada rencananya untuk memiliki Anna seutuhnya. Kenan tak peduli jika bibi Katty tak menyukainya, ia akan membuat Anna menjadi miliknya seutuhnya bagaimanapun caranya.





Yahh si om ngga dapat restu🙈 sad bgt xixi :v

Jangan lupa VOTE yaaa, cuma tap tanda bintang apa susahnya:'

SEE YA❤️

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang