35. Sensitif

83.2K 3.8K 117
                                    

Holla

Happy Satnight 🌙

And

Happy Reading

-


"ANNA!" Bentak Kenan terlihat kesal.

Anna yang sedang diatas ranjang seketika bangun, menatap Kenan tak percaya.

"Kenn bentak Anna?" Tanya Anna dengan matanya yang memanas.

Kenan terdiam, kenapa pagi ini Anna sangat menguras emosinya? Kenan meminta Anna untuk mandi dan sarapan tetapi Anna tak mau, ia lebih memilih rebahan di atas ranjang.

Kenan mendengus, melihat Anna yang menundukkan kepalanya. Bahu perempuan itu bergetar, menandakan jika Anna sedang menangis. Kenan yang sudah rapi dengan setelan kantornya menghampiri Anna, membawa Anna kedalam pelukannya.

"Jahat hikss.." Anna menangis, ia memukul dada bidang Kenan kesal dengan tangannya yang mungil.

"Jika kau menurut, aku tidak akan membentakmu." Kata Kenan membuat Anna semakin kesal dan memukul tubuhnya.

Sedangkan Kenan ia terlihat biasa-biasa saja dipukuli Anna, toh pukulan Anna tak terasa sama sekali.

Kenan menatap jam tangannya pukul sembilan pagi, ia ada rapat satu jam lagi dengan rekan bisnisnya.

"Cepat mandi dan sarapan, aku akan berangkat ke kantor." Kata Kenan mencoba melepaskan pelukannya tetapi Anna memeluk dirinya erat.

Kenan menggeram dalam hati, apakah Anna tak sadar jika dirinya tak memakai apapun selain selimut yang menutupi tubuhnya? Apalagi sekarang selimutnya melorot, membuat dada Anna menekan tubuh Kenan.

"Anna." Kenan mencoba melepaskan pelukannya tetapi sulit Anna memeluknya erat.

"Anna ikut." Kata Anna dengan suaranya yang parau karena habis menangis.

"Tidak." Balas Kenan karena tak mau Anna mati kebosanan di kantornya.

"Hiksss Anna ikutt.." Cicit Anna semakin mengeratkan pelukannya.

Kenan menghembuskan nafasnya pelan "Cepat mandi." Kata Kenan membuat Anna tersenyum yang sedang menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kenan.

Anna melepas pelukannya, mengalungkan tangannya dileher Kenan.

"Mandikan Anna Kenn, Anna malas mandi." Kata Anna menyengir tak berdosa.

Sedangkan Kenan yang tadi mati-matian menahan hasrat, kini pertahanannya runtuh. Melihat tatapan polos yang menggoda itu. Kenan merogoh ponselnya di dalam saku, menelepon sekretarisnya.

"Tunda rapat satu jam kedepan." Perintah Kenan lalu melempar ponselnya asal ke atas ranjang.

Kenan memangku tubuh Anna yang telanjang ke kamar mandi. Sial, kenapa Anna semakin hari semakin cantik dan sexy.

Di dalam kamar mandi, Anna protes karena dirinya hanya ingin dimandikan bukan bercinta. Tetapi memang dasarnya Kenan, dia tak akan pernah mengalah jika urusan berhubungan intim ini.

Air shower membasahi kulit tubuh mereka yang telanjang, Kenan memangku Anna menyandarkannya di dinding kamar mandi. Memompa Anna dengan cepat dan kuat membuat Anna menjerit tak tertahan.

**

Sepanjang jalan Anna terus mengomel karena Kenan sulit berhenti saat bercinta tadi di kamar mandi. Anna itu lapar dan waktu sarapannya dihabiskan oleh Kenan. Sedangkan Kenan yang duduk disebelah Anna, terlihat acuh dengan omelan Anna.

Kenan sedang melihat grafik sahamnya yang meningkat dan bertahan di posisi tertinggi. Mobil yang ditumpangi mereka akhirnya sampai di gedung perusahaan pencakar langit milik Kenan. Kenan keluar dari mobil, membuka pintu mobil Anna dan menariknya keluar karena Anna terlihat gugup. Kenan merangkul pinggang Anna posesif, membawanya ke dalam gedung perusahaan.

Anna terlihat cantik dengan dress santainya, wajahnya yang imut dan cantik serta tubuhnya yang terbentuk indah membuat Anna menjadi pusat perhatian.

Anna tersenyum saat para karyawan menyapa Kenan dan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna tersenyum saat para karyawan menyapa Kenan dan dirinya. Kenan terlihat acuh bahkan tak menjawab sapaan ramah mereka.

Bisik-bisik terdengar membicarakan Anna. Kebanyakan dari mereka memuji Anna dan terlihat kagum. Bahkan ada yang bilang jika Anna dan Kenan cocok, membuat Anna tersenyum senang.

Mereka menaiki lift dengan tangan kanan Kenan yang setia mengikuti bos nya. Anna menatap keluar gedung perusahaan karena dinding lift ini terbuat dari kaca tebal.

"Tuan, para relasi sudah menunggu di ruang rapat." Kata seorang pria yang menjabat sebagai sekretaris Kenan.

Kenan hanya mengangguk, ia membawa Anna ke dalam ruangan kerjanya.

"Tunggu disini selama aku rapat, pesan makanan semaumu di restoran ini." Perintah Kenan menyerahkan sebuah kartu nama restoran yang terkenal.

"Tapi.."

"Bilang jika kau kekasihku, nanti aku akan membayarnya setelah kau memesan makanan." Kata Kenan yang diangguki Anna.

"Jangan kemana-mana." Kata Kenan menatap Anna penuh peringatan.

Anna mengangguk malas, melambaikan tangannya pada Kenan yang berjalan ke luar ruangan.


The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang