36. Ditinggalkan Kenan

80.3K 3.6K 141
                                    


"Aahhh.." Anna mendesah kecil, mengalungkan tangannya pada leher Kenan.

Kenan mengecupi wajah Anna gemas, menggenjot tubuh Anna dengan intens dan kuat.

Tubuh Anna bergetar merasakan pelepasannya yang entah keberapa kali. "Sstopp Kenn.." Anna mengerang tak tertahan, merasakan pusat kewanitaannya yang super sensitif masih dimasuki oleh Kenan.

Kenan mendesis, ia mengangkat tubuh Anna sedikit dan memompanya dengan cepat sampai membuat Anna menjerit. Tak berselang lama akhirnya Kenan mencapai pelepasannya juga, menyemburkan benihnya ke dalam tubuh Anna. Setelah merasa spermanya sudah keluar semua, Kenan mencabut miliknya pelan membuat Anna mengerang kecil.

"Aahh.." Anna meremas bahu Kenan erat, merasakan kecupan di leher dan dan dadanya.

Menatap Kenan yang sedang menghisap putingnya penuh nafsu. Tak butuh waktu lama hasrat Anna kembali bangkit, karena Kenan yang memancingnya.

"Kenn.." Anna menggigit bibirnya, kewanitaannya terasa banjir apalagi tergesek dengan milik Kenan yang kembali menegak.

"Kenn stopp.." Anna tak tahan lagi karena Kenan mempermainkan dirinya.

Kenan tersenyum smirk, ia membalikkan posisinya menjadi Anna yang ada diatas tubuhnya.

"Lakukan apa yang kau mau Anna." Kata Kenan menatap Anna.

Nafas Anna memburu, ia meraih milik Kenan yang licin dan keras. Memasukkannya ke dalam miliknya yang basah, milik Kenan begitu besar pantas saja Anna selalu kewalahan. Anna mendesah kecil karena penyatuannya berhasil, milik Kenan menancap begitu dalam di kewanitaannya.

Anna mulai menggoyangkan tubuhnya, mendesah keras karena tusukan di area sensitifnya yang kuat. Tubuhnya bergetar, Anna berpegangan pada tangan Kenan. Rambut Anna yang berantakan, dadanya bergoyang seiring dengan gerakan Anna.

Anna benar-benar sexy membuat Kenan semakin berhasrat. Menatap Anna intens yang sedang menggerakkan tubuhnya, beberapa bagian tubuh Anna semakin berisi. Kenan memegang pinggang Anna, mengelus perut Anna yang sedikit membuncit dan keras.

"Aahhh.." Anna mendongak, menggoyangkan tubuhnya dengan cepat merasa ia akan segera sampai. Tak menyadari ada hal aneh yang dilakukan Kenan, yaitu mengelus perutnya.

Kenan menggerakkan tubuhnya dari bawah membantu Anna yang sudah terlihat lemas. Anna menjerit kenikmatan, tubuhnya seperti jelly dan pusat intinya benar-benar banjir dan sensitif.

Anna yang sudah mencapai pelepasannya akan ambruk tetapi Kenan menahannya. Kenan segera membalikkan posisinya, menggenjot Anna dengan cepat tanpa menindih perutnya.

Anna menjerit tak tertahan, ini benar-benar nikmat dan Anna merasa candu. Kenan menegakkan tubuhnya, seketika mengeluarkan kejantanannya lalu menyemburkan spermanya ke atas kewanitaan Anna.

Nafas Kenan memburu, ia merebahkan dirinya disebelah Anna. Menarik Anna ke dalam pelukannya. Kenan mencium dahi Anna lama, sedangkan Anna sudah memejamkan matanya karena lelah.

**

"Anna ikut." Anna merengek lagi yang tak digubris Kenan.

"Hikss Anna ingin ikut." Cicit Anna dengan tangisannya.

Anna ingin ikut dengan Kenan ke luar kota, Kenan ada dinas selama beberapa hari disana. Tetapi, Anna tak boleh ikut membuat Anna merasa sebal.

"Anna masih libur, jadi Anna bisa ikut hikss.." Anna menangis karena Kenan mengabaikannya.

"Tidak." Balas Kenan semakin membuat Anna menangis.

"Kenapa? Anna tidak mau tidur sendiri." Kata Anna disela-sela tangisannya.

Kenan menghembuskan nafasnya pelan "Disana kau akan bosan karena aku akan terus berada di proyek." Jawab Kenan.

"Tidak, Anna tidak akan bosan!" Pekik Anna dengan matanya yang memerah.

"Aku akan segera pulang Anna." Kata Kenan penuh penekanan.

"Hiksss jahatttt." Anna menangis di bawah selimutnya.

Kenan benar-benar jahat, kenapa Anna tak boleh ikut? Apakah Kenan akan bertemu wanita lain jadi Anna tak boleh ikut? Pikir Anna membuat tangisannya semakin keras.

Kenan mendekati Anna, membuka selimut yang menutupi tubuh Anna. "Aku tidak ingin kau kelelahan." Kata Kenan membuat Anna menatapnya.

"Anna tidak akan kelelahan." Kata Anna keras kepala.

Kenan menghembuskan nafasnya kasar "Turuti perkataanku Anna." Kata Kenan otoriter.

***

Ada yang request bisa ngga cerita ini di novelkan secara fisik.

Lyn sih pikir-pikir dulu ya, but kalo banyak yang minat Lyn akan terbitkan secara fisik.

Ada yang minat lagi?

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang