27. Derita Siska

103K 4.9K 137
                                    

H e l l o 🖐️

Kalo ada yang typo komen aja ya, lagi mager revisi:'

Sorry author nya moodyan jadi gtu xixi

Happy Reading

-


Anna menyantap makanan cepat saji yang baru saja ia panaskan di microwave, tatapannya tertuju pada layar ipad yang menampilkan sebuah series drama kesukaannya.

Diluar hujan deras dan Anna sendirian di apartemen. Sebenarnya Kenan meminta Anna untuk ke rumahnya, tetapi Anna belum berangkat karena hujan.

Sedangkan Kenan sepertinya masih sibuk di kantor. Saat suara gemuruh petir terdengar keras, membuat Anna seketika terkejut.

Anna menatap keluar jendela apartemen, melihat langit yang mulai menggelap karena tertutupi kabut tebal. Hujannya begitu deras dan gemuruh petir begitu kencang membuat Anna takut.

Anna meneguk air mineral di gelasnya, membuang bekas tempat makanannya ke tempat sampah. Mematikan series itu lalu berjalan ke arah kamar dengan ipad ditangannya.

Saat akan masuk kamar Anna kembali terkejut saat mendengar suara bel apartemen yang berbunyi.

Anna memegangi dadanya yang berdegup cepat karena terkejut, menghela nafas pelan kenapa ia menjadi parno seperti ini.

Anna menyimpan ipadnya di atas meja lalu berjalan ke arah pintu apartemen. Sebelum membuka, Anna terlebih dahulu melihat siapa yang datang.

Siska?

Anna menatap Siska terkejut yang terlihat habis kehujanan, Anna seketika membuka pintu apartemennya.

"Siska?" Panggil Anna menatap Siska tak percaya.

Siska tersenyum kecil, tubuhnya menggigil karena kehujanan. Lalu mata Siska yang memerah sembab membuat Anna semakin cemas.

"Ayo masuk." Anna merangkul bahu Siska mengajaknya ke dalam apartemen.

Siska hanya terdiam, ia terharu dengan sikap Anna yang masih baik padanya. Walaupun Siska sudah menyakiti Anna karena sikapnya, tetapi Anna masih baik padanya.

"Siska mandi dulu ya, ini pakai baju Anna." Kata Anna menatap Siska cemas.

Siska menganggukkan kepalanya lalu masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Anna yang menatapnya penasaran.

Anna sangat cemas, ia takut jika Siska sedang tidak baik-baik saja. Melihat mata Siska yang memerah sembab seperti habis menangis membuat Anna semakin cemas.

Ada apa dengan Siska?

Anna berjalan keluar kamarnya, ia akan membuat cokelat hangat kesukaan Siska.

Setelah selesai Anna kembali ke kamarnya, ia mendengar suara orang muntah di dalam kamar mandi.

"Siska kenapa?" Tanya Anna panik sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar mandinya.

Suara Siska yang terus muntah membuat Anna semakin cemas.

"Siska?" Panggil Anna lagi.

Sesaat kemudian pintu kamar mandi terbuka menampilkan Siska yang terlihat pucat.

"Siska." Pekik Anna terkejut saat tubuh Siska melemas dan untung saja Anna sigap menahannya.

Anna menuntun Siska untuk duduk di ranjangnya, apakah Siska sakit? Pikir Anna cemas.

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang