17. Tangisan

144K 5.9K 144
                                    

H o l a

Happy Satnight❤️

Note; jika ada typo komen aja ya :v

|

|

|

HAPPY READING



Anna kembali ke apartemennya setelah hujan mereda, Anna tak bercerita kenapa dirinya menangis tadi karena Anna tak mau menambah beban pikiran Siska. Walaupun Siska sekarang lebih dingin padanya tetapi Anna tahu jika Siska masih peduli pada Anna, membuat suasana hati Anna membaik.

Sekarang sudah larut malam tetapi Anna masih setia bergulat dengan novel kesukaannya, mencoba menghilangkan kejadian Kenan yang berpelukan dengan wanita lain di pikirannya, tetapi Anna masih penasaran siapa wanita itu?

Pintu kamarnya yang terbuka tak membuat Anna menoleh, ia berpura-pura fokus membaca novel mengabaikan Kenan yang masuk ke dalam kamarnya. Kenapa Kenan baru pulang? Apakah Kenan baru saja menghabiskan waktunya dengan wanita seksi itu? Pikiran itu membuat hati Anna berdenyut sakit.

Kenan membuka jas dan dasi kerjanya, matanya menatap Anna tak terbaca. Entah apa yang sedang dipikirkan gadis kecilnya itu tapi Kenan tak peduli.

"Dari mana saja kau tadi?" Tanya Kenan karena tahu jika Anna sepertinya habis keluar rumah.

Anna menegang, mencoba menormalkan degup jantungnya yang berdebar cepat. Apakah Kenan marah jika Anna keluar dari apartemennya? Anna juga ingin jalan-jalan, kenapa Kenan begitu egois.

Merasa diabaikan oleh Anna membuat raut wajah Kenan mengeras terlihat sekali ia marah.

"Anna." Geram Kenan menatap Anna tajam sembari menghampiri Anna yang duduk di ranjang.

Anna mencengkeram novelnya dengan ketakutan, Kenan marah dan Anna benar-benar dalam bahaya.

"Kau mengabaikanku!" Bentak Kenan merebut paksa novel Anna membuat Anna terkejut.

"Ke-kembalikan." Pekik Anna menatap Kenan ketakutan, tetapi tanpa sadar aksinya membuat Kenan semakin marah.

"Kau sudah berani membangkang Anna!" Geram Kenan menatap Anna dengan tajam sembari melempar novelnya kasar lalu mencengkeram rahang Anna kasar.

"Aahh le-lepasss..." Air mata Anna meluruh mencoba melepaskan cengkeraman Kenan di rahangnya.

Anna kesakitan, hatinya berdenyut sakit atas perlakuan kasar Kenan padanya.

"Kau sudah tahu jika aku tak suka wanita yang pembangkang!" Bentak Kenan sembari melepas cengkeramannya dengan kasar.

"Hiksss Kenn jahattt.." Anna menangis menatap Kenan yang masih menatapnya begitu tajam dan mengerikan.

"Kenn selingkuhhhh.." Anna menjerit dengan tangisannya yang semakin keras.

Kenan terdiam menatap Anna datar yang menangis, tubuh kecil itu bergetar seiring suara tangisannya yang keras. Selingkuh? Apakah Anna bodoh? Pikir Kenan kesal.

"DIAM!" Bentak Kenan kesal karena Anna terus menangis sembari memukuli tubuhnya.

Bukannya mereda tetapi Anna semakin menangis, melampiaskan rasa sakitnya dengan cara memukuli Kenan dengan kepalan tangannya yang kecil.

Kenan mendengus menghadapi Anna memang menguras kesabarannya. Kenan menarik Anna ke pelukannya, duduk di sisi ranjang dengan Anna dipangkuannya. Memeluk tubuh mungil yang bergetar itu erat, semakin dikasari sepertinya tangisan Anna akan semakin keras membuat Kenan sangat kesal.

"Diam." Suara Kenan yang merendah itu membuat Anna seketika terdiam, walaupun tubuhnya masih bergetar karena sisa tangisannya.

Sungguh Kenan benar-benar hebat, ia bisa menyakiti Anna sekaligus menenangkannya dalam satu waktu, entah Kenan yang benar-benar melembut pada Anna atau Anna yang mudah luluh pada Kenan.

"A-anna tadi lihat Kenn berpelukan di restaurant dengan wanita seksi." Gumam Anna terbata dengan suaranya yang serak karena habis menangis.

Kenan tak menjawab karena ia tahu itu, sebenarnya tadi ia memang melihat Anna berada di restaurant itu tetapi Kenan sengaja tak mengejarnya karena ia tak mau Anna dikenali oleh wanita gila itu.

Anna memeluk erat tubuh kekar Kenan, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kenan yang basah karena air matanya. Sepertinya Kenan tak berniat memberitahu Anna tentang siapa wanita tadi membuat hati Anna terluka, apakah dirinya tak sepenting itu?

Kenan mengelus rambut Anna yang lembut, jarinya menyusuri kulit leher dan bahu Anna yang terbuka karena hanya terlapisi tali gaun tidur yang tipis.

Tatapan Kenan terjatuh pada lutut Anna yang terbalut, sepertinya Anna terluka. Kapan Anna terjatuh? Pikirnya merasa kesal pada anak buahnya yang tak becus menjaga Anna.

Suara deru nafas yang teratur terdengar membuat Kenan tahu jika Anna sudah tertidur pulas.

Kenan menidurkan Anna di ranjang, menatap wajah cantik itu dengan tatapan tak terbaca. Demi apapun Kenan akan melindungi Anna dan tak akan pernah membiarkan Anna jatuh dalam lingkaran bahaya yang sedang Kenan alami. Kenan akan melakukan apapun untuk Anna, gadis kecilnya yang sangat mampu membuat Kenan merasakan apa pentingnya kebersamaan dalam kehidupan.












Kan author nya ngadi-ngadi mulu, pake segala diadain wanita gila disini wkwk :v

Akhirnya mampir di lapak ini setelah sekian lama, Lyn itu lupa kirain udah update ternyata belum xixi.

Ternyata banyak juga ya peminat lapak ini, bentar lagi tembus 200k pembaca tapi Vote nya masih dikit hiksss..

VOTE SEMUA CHAPTER BIAR UPDATE CEPAT :'

Biar enak diliatnya kalo vote banyak tuh hihi

Mau tau tembus gak nih seribu vote setiap chapter? Karena pembacanya setiap chapternya aja udah 5ribu lebih yakali gak tembus🥺

SEE YA💚

Hayu vote !

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang