20. Terciduk

126K 5.2K 117
                                    

H e l o 🌙

Happy Satnight

And

Happy Reading yap


Kenan menghembuskan nafasnya kasar, ia kesal dan marah karena ponsel Anna tidak aktif. Lalu tiba-tiba mendapat kabar jika Anna pulang ke rumah bibinya membuat Kenan kesal karena Anna tak bilang padanya.

"Tuan ini sudah larut malam, apakah mencari penginapan terlebih dahulu?" Tanya Jhon tangan kanannya yang sedang menyetir.

"Tidak, langsung ke tempat Anna." Jawab Kenan karena ia sudah tak tahan lagi ingin bertemu Anna.

Jhon mengangguk patuh, walaupun sebenarnya ia ingin bilang jika ini sudah larut malam mungkin nona Anna sudah tidur.

Mobil yang ditumpangi Kenan akhirnya sampai di tempat tujuan, jalan yang tak terlalu besar dan halaman rumah Anna yang tidak terlalu luas membuat mobil Kenan terparkir dipinggir jalan karena ada mobil lain di halaman rumah Anna.

Kenan keluar dari mobil, memerintah Jhon pergi untuk mencari penginapan sendiri karena Kenan mungkin akan bermalam disini.

Kenan tersenyum smirk melihat bangunan tua dua lantai ini, tatapannya terjatuh pada lantai dua. Kenan berjalan memasuki gang kecil pinggir bangunan itu, mencari celah agar bisa memanjat ke lantai dua.

Jangan pikir Kenan tak tahu kamar Anna yang mana, Kenan tahu semua tentang Anna bahkan hal sekecil pun.

**

Anna menggeliat kecil merasa tak nyaman karena rasa dingin menerpa dirinya, Anna seketika membuka matanya was was saat mendengar suara aneh dikamarnya.

Di dalam gelap kamarnya membuat Anna ketakutan, seperti suara orang yang berjalan ke arahnya?

Anna mengeratkan cengkeramannya pada selimut, pelipisnya sudah berkeringat karena takut. Jantungnya berdebar cepat memikirkan apakah itu orang jahat.

Saat tiba-tiba ada orang yang mencoba menurunkan selimutnya, Anna menjerit dan orang itu seketika membekap mulutnya.

"Diam."

Suara berat yang familier itu terdengar, membuat Anna berhenti memberontak.

Kenan?

Kenan melepas bekapannya di mulut Anna, bergabung dengan Anna merebahkan dirinya dibelakang tubuh Anna.

Anna menyalakan lampu di atas nakasnya yang temaram, lalu membalikkan tubuhnya menatap Kenan tak percaya.

"Kenn?" Anna menatap Kenan yang terlihat santai terbaring di ranjangnya.

"Hmm." Kenan memejamkan matanya lelah karena perjalanan.

"Kenn kenapa disini? Bagaimana jika bibi mengetahui ada lelaki di kamar Anna?" Tanya Anna yang terlihat panik.

"Kenn bangun, pergi dari sini." Kata Anna lagi karena Kenan tak meresponnya.

Kenan mendecak kesal, menatap Anna tajam "Kau mengusirku?" Tanyanya terlihat kesal.

Anna menggigit bibir bawahnya pelan lalu menganggukkan kepalanya polos. Anna sungguh takut ketahuan bibinya jika ada lelaki di kamarnya.

"Kenn pergi." Cicit Anna menatap Kenan melas.

Kenan mendengus, lalu menarik Anna padanya dan membalikkan posisinya menjadi Kenan yang berada diatas tubuh Anna.

"Jangan membuatku marah." Kata Kenan terdengar merendah.

The Lecturer Obsession [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang