Hello
Happy satnight🌙
~
Happy Reading
Anna segera membereskan alat tulisnya setelah kelas selesai, berjalan keluar kelas dengan semangat menuju keluar gedung fakultas.
Sampai di luar universitas, Anna mengedarkan pandangannya mencari mobil hitam yang familier baginya.
Anna tersenyum saat melihat mobil hitam yang terparkir lumayan dekat dari tempatnya berdiri.
Anna berjalan ke arah mobil hitam itu, sorot matahari menerpa dirinya membuat kulitnya terasa terbakar.
Anna berlari kecil lalu masuk ke dalam mobil yang sudah terdapat seorang pria tampan di dalamnya.
Kenan, ia tersenyum tipis melihat Anna yang sudah datang.
"Ah panas." Keluh Anna merasa kulitnya terbakar.
Kenan memberikan sebotol air mineral pada Anna, lalu melajukan mobilnya meninggalkan lingkungan universitas.
Anna meneguk minumnya dengan rakus, menatap keluar jendela yang terlihat jalanan begitu padat hari ini.
"Kita kemana?" Tanya Anna menatap Kenan yang terlihat gagah saat mengemudi.
"Makan siang." Jawab Kenan membuat Anna mengangguk paham.
Anna menatap layar ponselnya, ia sedari tadi menunggu pesan dari Siska karena Siska tadi tak masuk kuliah. Anna cemas ia takut Siska sedang tidak baik-baik saja.
Di sepanjang jalan Anna bercerita tentang Siska yang tak masuk kuliah hari ini, sedangkan Kenan ia hanya menyimak celotehan Anna yang terdengar sedih karena temannya tak masuk kuliah.
Sampai akhirnya mereka sampai disebuah restaurant khas Tionghoa yang terkenal karena keunikannya. Kenan turun dari mobil, membukakan pintu mobil sebelah Anna membuat Anna tersenyum manis.
Kenan merangkul pinggang Anna posesif, membawanya ke dalam restaurant. Berbicara dengan pelayan disana jika ia sudah reservasi ruangan VIP.
Anna berdecak kagum dalam hati, interior restaurant ini benar-benar sangat kental dengan berbau Tionghoa.
"Pesan apa?" Tanya Kenan menatap Anna yang masih mengangumi sekitar.
"Hmm, apa saja yang enak." Jawab Anna sembari terkekeh geli.
Anna tak tahu apa saja makanan Tionghoa yang pas dilidahnya. Anna mempercayai Kenan memesan makanan untuk dirinya, karena Anna tahu jika Kenan sudah mengerti dirinya.
Kenan memesan beberapa makanan dan minuman kesukaan Anna.
Anna seketika merangkul lengan berotot Kenan membuat Kenan menatapnya.
Anna tersenyum dengan matanya yang berbinar "Kenn bagaimana tugas Anna?" Tanya Anna antusias.
"Buruk." Jawab Kenan dengan santainya membuat senyum Anna seketika luntur.
Anna seketika melepas rangkulannya kesal, tetapi Kenan segera mendekap tubuhnya membuat Anna merapat pada Kenan.
"Kau ingin nilai berapa?" Tanya Kenan terlihat mengejek.
Anna mengerucutkan bibirnya kesal, ia sudah setengah mati mengerjakan tugas. Tetapi, Kenan seenak hati akan memberinya nilai berapa sesuai mood lelaki itu.
Kenan seketika mencium bibir Anna karena merasa gemas dengan Anna. Sedangkan Anna ia terkejut, Anna meremas kemeja depan Kenan merasakan jika bibirnya dihisap kuat.
Kenan terus mencium bibir Anna sampai membuat tubuh Anna terjatuh di sofa dan Kenan menindihnya.
Anna seketika menarik rambut belakang Kenan membuat Kenan meringis.
"Kenn stop." Kata Anna karena merasa Kenan menuntut lebih jauh.
Kenan mendengus menatap Anna dalam "Sial, seharusnya aku bawa kau ke rumah saja." Kata Kenan membuat Anna tertawa.
Kenan membantu Anna untuk kembali duduk, sesaat kemudian pelayan datang menyajikan makanan untuk mereka berdua.
Makan siang mereka terlihat hangat karena Anna terus mencairkan suasana dengan celotehannya yang tak pernah habis.
Sedangkan Kenan ia dengan berat hati menahan hasratnya yang menggebu. Kenan menyesal membawa Anna kemari, seharusnya mereka makan siang di rumah saja agar Kenan bisa langsung menyerang Anna yang sexy.
Saat sudah selesai, Kenan langsung mengajak Anna pergi. Sebenarnya Anna masih ingin disini, tetapi Kenan tak mau.
Baru saja mereka keluar ruangan VIP, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Bianca?
Kenan seketika menghentikan langkahnya, mengeratkan rangkulannya pada pinggang Anna. Menatap datar Bianca dan seorang wanita paruh baya.
"Kenan?" Bianca menatap Kenan berbinar, lalu seketika menatap Anna tajam yang berada di sebelah Kenan.
Anna terdiam, tatapannya terjatuh pada wanita paruh baya yang sangat mirip dengan Bianca. Wanita itu menatap Kenan dan Anna bergantian, apakah dia ibu tiri Kenan? Pikir Anna.
"Hai, kau kekasih Kenan?" Tanya wanita paruh baya itu yang bernama Berly pada Anna.
Anna menganggukkan kepalanya, Anna cemas bagaimana jika ibu tiri Kenan tak menyukainya.
"Aku Berly ibu dari Kenan dan Bianca, senang bertemu denganmu cantik." Kata Berly terlihat antusias dan ramah membuat Anna merasa nyaman.
Baru saja Anna akan menjawab tetapi Kenan sudah membawanya pergi dari sana.
"Kenn?" Tanya Anna bingung saat sudah berada di dalam mobil.
"Jangan pernah berdekatan dengan wanita ular itu." Kata Kenan menatap Anna tajam dan penuh peringatan, membuat Anna seketika terdiam.
Kenapa Kenan tak menyukai ibu tirinya? Apakah ibu tirinya seperti di film-film? Pikir Anna heran.
Di dalam mobil terasa hening membuat Anna tak nyaman, tetapi ia tak berani membuka suara terlebih dahulu karena merasa Kenan sedang dalam suasana hati yang tidak baik.
Anna masih heran pada Kenan, Anna merasa ibu tiri Kenan itu orang baik tidak seperti Bianca. Namun, sepertinya Kenan membenci ibu tirinya.
Itu yang mau bilang gantung lagi,
Lyn tampol onlen nih ya pake duit🤾Dah ya
See ya🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lecturer Obsession [21+] [END]
RomanceWARNING : MATURE 21+, VULGAR, ROMANCE Annatasha Margaretha hanya ingin hidup dengan tenang di masa kuliahnya menjalani hari-hari kehidupan kuliah seperti yang lainnya. Namun, itu semua sepertinya hanya mimpi karena Anna merasa setiap langkahnya sela...