"Paman, dimana Dafina?"
Devano datang menghampiri manager kekasihnya yang sedang memainkan ponselnya.
"Tadi Nak Dafina bilang mau ke toilet dulu," jawab pria tersebut sambil menatap Devano.
"Habis ini ada jadwal apa lagi, Paman?" tanya Dafina.
"Tidak ada, Nak. Habis ini Dafina hanya les bahasa Inggris saja," jawabnya.
"Kalau begitu paman pulang aja biar Devano yang mengantarnya," ujar Devano.
"Wah beneran, Nak? Terima banyak ya, Nak. Kalau begitu ini tasnya Dafina dan paman balik duluan ya," ucap pria tersebut seraya menyerahkan tas Dafina ke Devano.
"Iya paman, hati-hati ya."
3 menit kemudian
"Loh, kok ada lo, Kak? Dimana Paman Gober?" Tanya Dafina yang mencari keberadaan managernya.
"Iya tadi gue suruh dia balik karna gue mau nganter plus nungguin lo bimble," jelas Devano.
"Emangnya kakak udah selesai konsernya?"
"Sudah dong, makanya bisa ke sini."
Sesuai dengan ucapannya, Devano mengantarkan kekasihnya pergi ke tempat bimblenya.
"Gue tunggu di sana ya." Devano menunjuk ke arah bangku yang yang dekat taman.
"Ok, Kak. Gue bimble dulu ya. Bye muach." Dafina terkekeh geli saat dirinya alay.
Dafina melangkah kan kaki ke kelas bimblenya dan dia duduk di bangku yang berada di tengah.
"Hai," sapa seorang pria di sampingnya.
"H-hai," sapa Dafina kikuk.
"Gue Rehan Anggara." Pria itu mengulurkan tangannya ke Dafina.
Dafina menatap uluran dari pria itu lalu membalasnya, "Dafina Destarihanifa."
"Lo ikut bimble di sini udah lama?" Tanya Rehan.
"Baru sebulan kok. Kalau lo?"
"Baru hari ini. Makanya gue ngajak lo kenalan," jawab pria itu.
Pantas Dafina baru melihatnya. Ternyata murid baru. Tidak lama kemudian guru masuk dan pelajaran di mulai.
________________
Dafina terbangun dari tidurnya, ia segera membersihkan diri lalu makan pagi di bawah. Hari ini dirinya tidak ada pekerjaan apa pun. Jadi Dafina memutuskan untuk memanjakan diri di sebuah Mall.
Sepertinya hari ini dirinya akan berada di mall di seharian. Untung uangnya cukup banyak untuk ia memanjakan dirinya. Tidak salah kan memanjakan diri sendiri dengan uang hasil jerih payahnya selama ini?
________________
Dafina masih berada di salah satu mall Jakarta, yaitu Mall Kelapa Gading. Kedua tangannya sudah penuh dengan belanjaan miliknya. Dafina merasa bahagia karena bisa memanjakan dirinya dengan uang hasil jerih payahnya sendiri.
Dafina memegang perutnya yang mulai kelaparan. Ia pun memutuskan untuk memanjakan perutnya ini. Dia pergi ke salah satu restaurant yang berada di dalam mall tersebut.
Sesampai di restaurant, Dafina langsung memesan steak daging dan Juice Mangga. Saat pesanannya datang, mata Dafina berbinar-binar. Tanpa basa-basi dirinya langsung melahap makanan tersebut.
Dafina mengelus perutnya saat makanan dan minuman yang tadi ia pesan telah habis tanpa sisa. Alhamdulillah. Setelah keluar dari restaurant tadi, Dafina melihat penjual ice cream. Dia pun langsung membeli ice cream yang merupakan kesukaannya.
Dafina tersentak kaget saat ada yang menepuk pundaknya. Lebih terkejut lagi saat mendapati Rehan di belakangnya. Apa yang dilakulan pria itu?
"Hai Dafina." Pria itu menyapa dirinya sambil memberikan senyuman.
"Hai."
"Sudah mau pulang? Keliatannya banyak belanjaanya?" Tanya Rehan sambil melihat belanjaan di bawah Dafina.
"Iya gue mau balik hehe."
"Mau gue anterin?" Ajak Rehan namun dengan cepat Dafina menolaknya.
"Baiklah kalau begitu gue bantu bawain sampai mobil lo."
"Tid–"
"Tidak ada penolakan," lanjut Rehan yang memotong ucapan Dafina.
________________
Dafina sedang merebahkan tubuhnya di atas kasurnya sambil membuka ponselnya. Betapa terkejutnya saat melihat 100 panggilan tak terjawab dan 200 pesan belum terbaca dari Devano. Dafina segera membuka pesan tersebut dan membaca pesan terakhir yang di kirimkan pria itu.
Devdev
Lo dimana, Fin? Gue tanya ke manager lo, Kalau lo lagi gak ada jadwal shooting atau pemotretan. Lo tuh ya sebenarnya kemana hm? Sendirian perginya? Saat lo udah baca chat dari gue, di balas!
Dafina menghela nafasnya lalu memulai mengetik pesan untuk Devano.
Devdev
Sorry, Kak. Seharian gue benja di mall hehe 😅 baru balik dan ponsel gue matiin, Kak :) Maaf ya, Kak....
Lalu Dafina mengirim pesan itu kepada Devano. Ia tidak mau membuat pria itu tambah kesal atau marah terhadapnya.
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ME ✓
Teen Fiction"Takdir itu di kejar bukan takdir yang mengejar kita." Setiap orang mempunyai cita-cita, keinginan, dan keharapan bukan? Tetapi apakah salah jika memiliki keinginan dan cita-cita yang luar biasa? Bisa dibilang susah di raih. Apakah menginginkan sepe...