Setelah shooting selesai, kini Devano sedang berada di sebuah cafe bersama dengan yang lainnya.
"Lo mau kemana woy Devano?" teriak Angga saat melihat Devano pergi dari sana.
"Udah diam aja, gue mau beraksi."
Devano berjalan ke panggung kecil yang berada di cafe, ia meminta izin kepada orang yang dipinggir panggung. Setelah mendapatkan izin, Devano menaiki panggung tersebut yang membuat para penonton di sana menatapnya dengan tatapan panggung. Siapa yang tidak mengenal seorang Devano Danendra.
"Halo guys, bagaimana kabar kalian semua?" tanya pemuda itu dengan mic di tangannya.
"BAIKKKKKK," jawab penonton antusias.
"Mungkin dari kalian di sini ada yang tau siapa gue, tapi gue tetap kenalin diri gue. Kenalin gue Devano Danendra. Untuk memeriahkan acara, gue mau nyumbang suara gue. Ada yang mau dengerin suara gue gak?"
"NYANYIIII."
"AYO NYANYI, KAK!!!"
"NYANYI."
"NYANYI."
"DEVANOOOOO."
"Okay, gue bakal nyanyi lagu yang spesial buat kalian yang ada di sini. Tapi gue butuh partner untuk nyanyi lagu ini. Ada yang mau?"
"AKU MAU, KAK. AKU SAJA."
"AKU."
"GUE, DEV, SUARA GUE MERDU."
"GUE AJA PASTI COCOK KALAU DI SANA SAMA LO."
Suara merdu Devano mulai mengalun membuat pengunjung yang berada di cafe histeris dan sangat menikmatinya. Devano membawakan lagu Imagination—Shawn Mendes.
Oh, there she goes again
Every morning it's the same
You walk on by my house
I wanna call out your nameI wanna tell you how beautiful you are from where I'm standing
You got me thinking what we could be 'causeI keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they wanna say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together foreverIn my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows?
Maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination?We walk, we laugh, we spend our time walking by the ocean side
Our hands are gently intertwined
A feeling I just can't describe
All this time we spent alone, thinking we could not belong to something so damn beautiful
So damn beautiful
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ME ✓
Teen Fiction"Takdir itu di kejar bukan takdir yang mengejar kita." Setiap orang mempunyai cita-cita, keinginan, dan keharapan bukan? Tetapi apakah salah jika memiliki keinginan dan cita-cita yang luar biasa? Bisa dibilang susah di raih. Apakah menginginkan sepe...