part 7

930 124 3
                                    

Sudah hampir dua minggu Lisa memilih untuk menjauh dari Jungkook. Lisa sudah mengganti nomor ponselnya dengan yang baru dan Jungkook sama sekali tidak tahu. Jadi, itu artinya sudah dua minggu Lisa dan Jungkook tidak berhubungan sama sekali. Lisa juga yakin bila pemuda itu pasti tidak akan sadar akan hal ini. Karena Jungkook pasti sedang sibuk dengan seluruh kegiatannya dan tidak akan sempat memikirkan untuk menghubungi Lisa.

Bila ditanya apakah hal ini berat bagi Lisa, maka jawabannya adalah iya. Setiap hari Lisa harus meyakinkan diri sendiri agar terus bertahan untuk menjauh dari Jungkook. Dan setiap malam Lisa selalu menangis karena rasa rindu yang tidak bisa ia bendung lagi. Jungkook selalu berada di pikirannya bahkan ketika Lisa sedang berusaha untuk melupakan.

Tapi keputusan Lisa sudah bulat, dia ingin untuk tetap menjauh dari Jungkook. Karena Lisa tahu bila hubungan ini terus berjalan maka hanya ada luka untuk dirinya dan Jungkook. Dan entah kenapa salah satu pesan dari sasaeng Jungkook yang dikirimkan padanya selalu membuat Lisa cemas dan merasa bersalah, pesan mengenai karir Jungkook yang kapan saja akan hancur bila hubungan ini terkuak ke khalayak ramai.

Lisa menghela napas berat ketika melihat pantulan dirinya yang sangat jauh dari kata baik-baik saja. Mata Lisa bengkak karena menangis semalam, padahal sudah Lisa tutupi dengan menggunakan concealer tapi tetap saja mata bengkaknya masih terlihat.

Sebenarnya hari ini Lisa ingin tetap berada di rumah saja dan tidak pergi kemana-mana. Suasana hatinya sedang tidak baik dan hal ini berakibat pada mood-nya yang juga naik turun. Tapi Lisa harus pergi ke kampus untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya, dan semoga saja kali ini skripsinya dapat disetujui oleh dosen pembimbingnya.

Lisa keluar dari kamarnya, lalu berjalan ke arah Tiffany dan Nickhun yang sedang berada di ruang makan. Lisa mendatangi kedua orang tuanya untuk meminta izin terlebih dahulu dan meminta Nichkhun untuk mengantarnya. Semenjak kejadian tiga minggu yang lalu, membuat Lisa tidak diizinkan bila keluar rumah sendiri. Jadi, mau tidak mau Lisa harus diantar, entah itu oleh Nichkhun atau Lucas.

"Ayo, Yah, Lisa udah siap," ucap Lisa.

Nichkhun yang mendengar ajakan anaknya pun langsung bergegas berdiri. Nichkhun mengecup puncak kepala Tiffany terlebih dahulu sebelum akhirnya keluar rumah menuju mobil sedan hitam yang sudah terparkir di depan rumah.

"Bu, aku pergi dulu," Lisa mengecup pipi kiri Tiffany, lalu mulai berjalan mengikuti Nichkhun dari belakang.

"Hati-hati ya, sayang," ucap Tiffany dengan suara yang meninggi karena Lisa yang sudah berjalan menjauh.

Lisa berjalan mendekat ke arah mobil sedan hitam yang sudah berada di depan rumahnya. Lisa masuk ke dalam mobil tersebut. Dan setelahnya mobil itu langsung melaju meninggalkan rumah.

"Jungkook, kemana, Lis? Kok jadi jarang ke rumah."

Lisa menghela napas lelah, sudah dua minggu Lisa berusaha untuk melupakan pemuda itu tapi selalu saja ada yang mengingatkannya pada Jungkook. "Biasanya juga jarang ke rumah, Yah."

"Mungkin sekarang jadwalnya sibuk ya. Selasa kemarin Ayah sempat lihat BTS di 'Good Morning America' terus tadi pagi Ayah denger BTS udah interview di radio lagi aja."

Lisa hanya diam dan tidak berniat sama sekali untuk menjawab ucapan Nichkhun.

"Pengin sekali Ayah bilang ke temen-temen Ayah, kalo Jungkook itu calon menantu Ayah."

"Ayah," tegur Lisa seraya menyatukan alisnya tidak suka.

Nichkhun menowel lengan Lisa. "Bercanda doang, sayang."

"Jangan bahas Jungkook lagi, Yah. Lisa udah putus," bohong Lisa.

Nichkhun mengerutkan keningnya bingung. "Loh, kenapa putus?"

ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang