part 3

1.1K 135 5
                                    

"Sumpah Lis, lu jadi tambah cantik gini gara-gara traktir kita makan," Minnie menatap takjub pada Lisa. "Lu pake skincare apa sih?"

"Bisa banget lu ngejilatnya," ucap Yuju seraya terkekeh dengan ucapan Minnie.

Lisa memutar matanya malas. "Nggak akan gua traktir kalian lagi. Ini semua cuman karena gua yang berasa bersalah sama Eunha, ya."

"Terus ngerasa bersalah aja, Lis. Gua mah ikhlas," Miyeon mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk angka dua.

"Ya ampun, gua punya temen kenapa gini-gini banget sih?," Lisa menghembuskan napas seraya memegang pelipisnya. "Punya dosa apa gua di kehidupan yang lalu sampe punya temen kaya kalian?"

Eunha mengelus pundak Lisa. "Sabar ya, Lis. Mungkin emang masalahnya bukan di kita tapi di lu."

Lisa yang mendengar ucapan Eunha hanya bisa menunjukan raut wajah yang kesal seraya alis yang menyatu tidak suka. Dan hal itu sukses membuat teman-temannya tertawa karena berhasil menjahili Lisa.

Lisa dan teman-temannya memang sedang berada di restoran yang telah dipilihkan oleh Rose. Tentu saja keberadaan mereka disana adalah untuk menagih janji Lisa dalam mentraktir teman-temannya. Dan sepertinya teman-teman Lisa memang ingin memanfaatkan momen ini karena mereka semua memilih makanan yang paling mahal di restoran tersebut.

"Kalo uang di kartu debit gua nggak cukup gimana?" tanya Lisa saat memegang bill holder yang sebelumnya telah ia minta dari pelayan restoran.

"Lagian lu pake acara traktir segala, Lis," ucap Rose.

"Tapi lu juga seneng kan, Se," ucap Miyeon yang hanya dibalas kekehan oleh Rose.

Lisa membulatkan matanya terkejut ketika melihat harga yang berada di bill. "Mampus, dua juta. Kartu debit gua cukup nggak, ya?"

Lisa memandang satu persatu teman-temannya tapi mereka langsung mengalihkan tatapannya. Semua teman-temannya memilih untuk pura-pura sibuk, ada yang memegang ponsel dengan raut serius, selfie, membuat snapgram, dan hal lainnya. Sedangkan Lisa yang melihat kelakuan seluruh temannya hanya bisa mengucapkan sumpah serapah dalam hatinya.

Minnie yang tadi sedang membaca pesan di ponselnya langsung berdiri seraya menelpon seseorang. "Gua duluan ya, dosen pembimbing gua tiba-tiba ubah jadwal ketemuan kita. Bye, girls."

Minnie yang mendapat anggukan dari semua teman-temannya langsung berjalan keluar menuju restoran seraya mengobrol di telpon.

"Aduh, gua lupa," Yuju menepuk keningnya sendiri. "Gua ada janji nih sama Yuqi buat omongin acara pemilihan ketua himpunan selanjutnya."

"Lah, lu ngapain masih ngurusin hima?" tanya Eunha.

"Yuqi minta nasihat dari gua soalnya kan tahun lalu gua yang jadi ketuplak," jawab Yuju seraya membereskan tasnya dan mulai berdiri. "Gua duluan ya, girls."

"Tungguin, gua juga ikut," ucap Eunha seraya melambaikan tangannya kepada teman-temannya, lalu berjalan keluar dari restoran bersama Yuju.

Karena sebagian sudah pergi akhirnya hanya Miyeon, Rose, dan Lisa yang masih berada di restoran. Sungguh Lisa tidak ingin curiga tapi melihat kepergian teman-temannya satu persatu membuat Lisa berpikir jika mereka sengaja pergi untuk menghindarinya. Walaupun Lisa sudah berjanji untuk mentraktir teman-temannya tapi tetap saja kalau tagihan makan hampir dua juta membuat kepala Lisa pening.

Lisa juga tidak tahu apakah kartu debitnya menyimpan uang lebih dari dua juta atau tidak. Jadi mungkin saja kan teman-teman Lisa satu persatu pergi karena tidak ingin disuruh bayar oleh Lisa?

ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang