Di Hari Minggu yang cerah ini, akhirnya Lisa dapat menikmati hari liburnya dan tidak perlu lagi memikirkan skripsinya. Karena skripsinya sudah disetujui oleh dosen pembimbing bahkan dua hari yang lalu Lisa sudah melakukan sidang. Jadi, untuk saat ini Lisa tinggal menunggu hari wisudanya saja, lalu lulus dan mendapatkan gelar sarjana yang sudah ia perjuangkan selama hampir empat tahun.
Dan Lisa masih mengabaikan Jungkook, terhitung sudah satu minggu Lisa mengabaikan Pemuda itu. Jungkook terus saja menghubungi dan mendatangi rumah Lisa tapi Lisa sama sekali tidak peduli. Lisa tidak membalas seluruh pesan Jungkook dan akan selalu mengabaikan Jungkook bila pemuda itu sedang berkunjung ke rumahnya.
Tapi sungguh mengabaikan Jungkook adalah hal yang paling sulit baginya. Karena Lisa masih menyayangi Jungkook dan hatinya masih menginginkan Jungkook. Namun Lisa tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini. Lisa tidak ingin terluka lagi dan Lisa tidak ingin Jungkook kehilangan karirnya.
Tuk! Tuk! Tuk!
Pintu kamar Lisa diketuk oleh seseorang dan setelahnya terdengar pintu yang terbuka. Padahal Lisa belum mengizinkan untuk masuk tapi orang itu langsung membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam. Lucas, pasti orang itu adalah adiknya. Dan dugaan Lisa memang seratus persen benar.
Lisa berdecak sebal. "Kamu tuh bisa nggak sih jangan dulu masuk sebelum aku izinin, Dek."
"Yang penting aku udah ngetuk. Lagian juga Kakak kaya gitu," ucap Lucas seraya duduk di tepi kasur Lisa.
"Ada apa?" tanya Lisa yang masih tengkurap seraya memainkan laptopnya di kasur.
"Ada Kak Jungkook dibawah."
Lisa tertawa meremahkan. "Lucu banget ya, sekarang dia jadi punya banyak waktu buat aku."
"Kak, sebenernya kalian tuh udah putus atau belum sih?"
"Putus," jawab Lisa ketus.
Lucas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya menampakan wajah bingungnya. "Tapi kok aku jadi bingung. Kakak bilangnya udah putus tapi Kak Jungkook bilangnya masih pacaran. Terus kemaren Yeonjun cerita kalo Kak Jungkook tuh ada masalah gitu sama agensinya tapi tetep milih lanjutin hubungannya sama Kakak."
Lisa mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Lucas. Dan gadis itu langsung merubah posisinya menjadi duduk dan berhadapan dengan Lucas.
"Masalah gimana?"
"Yeonjun kemaren cerita waktu Kakak lagi berdua sama Kak Jungkook di kampus ada yang sempet foto. Terus akun berita itu malah minta banyak uang ke agensinya Kak Jungkook biar nggak publish foto itu ke publik. Agensi Kak Jungkook minta kalian buat putus tapi Kak Jungkook-nya nggak mau dan dia minta kesempatan kedua."
Ketakutan Lisa ternyata benar karena sekarang karir Jungkook sudah terancam. Tapi Lisa tidak mengerti mengapa Jungkook meminta kesempatan kedua? Seharusnya Jungkook katakan saja jika mereka berdua memang sudah berakhir. Atau memang hanya Lisa saja yang berpikir hubungan ini sudah berakhir?
"Jungkook masih di bawah?" tanya Lisa yang hanya dibalas anggukan oleh Lucas.
Lisa yang mendapat anggukan dari Lucas langsung turun dari kasurnya. Lisa berlari kecil ke arah ruang tamu untuk bertemu Jungkook. Dan sesampainya di ruang tamu, Lisa langsung menemukan Jungkook yang sedang mengobrol bersama Nichkhun. Entah obrolan apa yang sedang mereka bahas, Lisa tidak tahu dan tidak ingin tahu.
"Ehem!" Lisa sengaja terbatuk untuk mendapat atensi dari keduanya.
Dan benar saja keduanya langsung melihat Lisa. Nichkhun yang menyadari keberadaan anak gadisnya itu langsung menepuk pundak Jungkook seraya berlalu meninggalkan ruang tamu.
Lisa berjalan menghampiri Jungkook dengan wajah yang sudah ditekuk. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang menyunggingkan senyum bahagianya ketika Lisa yang akhirnya mau untuk menemuinya.
"Maksudnya kamu apaan sih?" tanya Lisa saat dirinya sudah duduk di depan Jungkook.
Jungkook yang tidak mengerti obrolan Lisa hanya bisa mengerutkan keningnya bingung. "Maksudnya?"
"Kenapa kamu minta kesempatan kedua ke agensi? Kenapa kamu nggak bilang aja kalo kita emang udah putus?"
"Karena aku nggak mau putus."
Lisa menghela napasnya lelah. "Tapi kita harus, Jeon. Hubungan ini nggak bikin kita bahagia tapi sebaliknya. Karena hubungan ini cuman bisa bikin kita terluka."
Jungkook berdiri dari duduknya dan berniat untuk berjalan menghampiri Lisa tapi niatnya terhenti ketika gadis itu mengangkat telapak tangan untuk menyuruh Jungkook berhenti dan tetap diam di tempatnya.
"Lis, aku nggak mau hubungan ini berakhir. Lagian agensi juga udah kasih kesempatan kedua buat kita."
"Tapi mereka nggak akan pernah kasih kesempatan ketiga. Karena kamu juga nggak bisa ngejamin kan kalo kejadian kemaren nggak akan terulang lagi?Hubungan ini memang udah harusnya berakhir, Jeon," Lisa menunduk seraya memegang kepalanya yang tiba-tiba pening.
"Aku janji akan lebih hati-hati."
Lisa mengusap wajahnya frustasi. Kenapa Jungkook sangat keras kepala seperti ini? Sungguh Lisa lelah dengan semua ini. Lisa hanya ingin terbebas dari Jungkook dan merasakan pedih lukanya. Tapi sifat Jungkook yang memaksa seperti ini malah jauh membuat dirinya menjadi lebih hancur. Karena saat hatinya sudah terluka parah pikirannya juga harus memikirkan bagaimana menjauh dari pemuda itu.
"Aku capek, Jeon. Aku capek sama semuanya," Lisa menengadah mencoba menahan air matanya agar tidak turun. "Jadi tolong izinin aku buat istirahat, ya."
Jungkook terdiam saat melihat raut wajah Lisa yang sudah frustasi. Sorot matanya menunjukan permohonan agar permintaannya dapat terkabul. Jujur saja selama satu tahun bersama dengan Lisa, Jungkook tidak pernah melihat gadisnya itu menunjukan ekspresi semenderita ini. Dan entah kenapa hatinya sakit ketika melihat gadisnya seperti itu.
Jungkook menghela napas dalam. "Kalo itu mau kamu, ya udah kita putus. Tapi izinin aku buat peluk kamu terakhir kalinya."
Lisa mengangguk, lalu mulai berjalan menghampiri Jungkook. Dan pemuda itu langsung merentangkan tangannya agar dapat mendekap gadisnya untuk terakhir kali. Lisa mendekat dan mendekap Jungkook sebagai permohonan terakhir dari pemuda itu.
[gif; © pinterest]
"Maaf kalo setahun ini cuman bisa bikin kamu nangis. Maaf kalo aku masih belum bisa jadi pacar yang baik buat kamu. Kamu berhak nerima yang lebih dari aku, Lisa," bisik Jungkook.
Dan Lisa tidak bisa menahan tangisnya lagi. Karena seluruh air matanya langsung luruh begitu saja dalam dekapan Jungkook.
Perpisahan dengan Jungkook memang membuat luka dalam hati Lisa. Bahkan luka itu lebih besar dibandingkan luka lainnya yang disebabkan oleh pemuda itu. Dan Lisa juga tahu kalau Jungkook pasti merasakan luka yang sama dengannya.
Lisa tidak tahu apakah perpisahan ini adalah pilihan yang tepat untuk keduanya atau tidak. Tapi Lisa tahu kalau perpisahan ini dapat memberikan penyelesaian dari masalah keduanya. Lisa yang dapat menyembuhkan diri dari lukanya dan Jungkook yang dapat menjaga karir serta mendapat kepercayaan kembali dari agensinya.
***
Maaf banget ya, baru bisa up hari ini karena udah mulai sibuk. Aku juga pengin nanya nih kalo seandainya aku bikin playlist spotify buat cerita ini apa ada yang tertarik(?)
Dan jangan lupa untuk voment juga ya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Fanfiction[completed] 𝙛𝙩. 𝙡𝙞𝙨𝙖, 𝙟𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠; Lalisa, seorang gadis yang mengagumi BTS, boyband yang sedang terkenal saat ini. Mungkin hampir seluruh penggemar dari BTS memiliki keinginan untuk berkencan dengan salah satu anggotanya. Dan beruntungny...