part 32

601 71 0
                                    

"Popcorn atau cheese ball?" tanya Jungkook setengah berteriak dari dapur apartemennya.

Lisa yang diberikan pertanyaan itu sempat terdiam sesaat. Matanya menerawang, memikirkan makanan pendamping yang pas untuk menonton film horor malam ini.

"Lagi pengin popcorn," ucap Lisa akhirnya.

Jungkook dan Lisa memang sedang berada di dalam apartemen milik Jungkook. Mereka memutuskan untuk berkencan pada malam hari ini. Iya, kencan ala Lisa dan Jungkook memang seperti ini. Ketika pasangan lain akan pergi ke suatu tempat, seperti taman kota atau restoran yang romantis, Lisa dan Jungkook malah melakukan kencan di apartemen milik pemuda itu seraya menonton film horor kesukaan mereka.

Jungkook mengangguk dengan jawaban Lisa. Lalu memasukan sebungkus biji jagung ke dalam microwave. Dan tak berapa lama biji jagung tersebut sudah berubah menjadi popcorn yang renyah.

Jungkook membawa sebungkus popcorn itu seraya berjalan menuju Lisa yang sedang duduk santai di sofa panjang. Lalu, Jungkook menyerahkan sebungkus popcorn pada Lisa dan memilih duduk disebelah gadis itu.

"Wangi banget Bu, mau kemana?" tanya Jungkook yang sedari tadi tidak berhenti menciumi Lisa seraya merangkul pinggang gadis itu.

"Jungkook, risih," ucap Lisa seraya mencoba menjauhkan badan Jungkook dari dirinya.

Jungkook yang menerima perlakuan dari Lisa, langsung melepaskan rangkulannya dan sedikit menjauh dari gadis itu. Jungkook sudah menunjukan mulutnya yang menekuk cemberut. Pemuda itu juga menatap Lisa dengan tatapan sedih, kecewa, dan sedikit marah.

Lisa melihat ke arah Jungkook. Dan Lisa dapat mengerti jika pemuda itu sedang marah kepadanya. Jungkook benar-benar seperti anak kecil saat ini. Padahal Lisa hanya ingin menonton dengan fokus tanpa ada gangguan.

Lisa tidak bertanya sama sekali tentang perubahan sikap dari Jungkook. Ia hanya mengangkat dagunya sebagai bentuk pertanyaan 'kenapa?'. Tapi pemuda itu malah semakin menatap tajam ke arah Lisa. Lalu, sedetik kemudian Jungkook langsung merangkul Lisa dengan kasar dan menggigit pelan pipi gadis itu.

"Jungkook, sakit tahu," Lisa berusaha melepaskan dirinya dari rangkulan pemuda itu, tapi tenaga Lisa tidak cukup kuat.

"Abisnya aku lagi marah, malah tetep dicuekin," ucap Jungkook dengan wajah yang bertekuk.

Lisa sedikit terkekeh sebelum akhirnya berucap. "Kamu kaya anak kecil banget Jungkook. Aku cuman pengin nonton dengan fokus."

"Maaf," ucap Jungkook tiba-tiba dengan suara yang kecil.

Jungkook masih merangkul Lisa, tapi kali ini rangkulannya sedikit ia longgarkan. Pemuda itu malah mengatur kepala Lisa untuk tetap bersandar di dadanya.

"Maaf buat apa?" tanya Lisa dengan sebelah alis yang sudah naik.

"Maaf, Lisa. Maaf karena cuman bisa ajak kamu kesini," ucap Jungkook.

Lisa mendongakan kepalanya untuk menatap Jungkook, lalu mengelus lengan pemuda itu yang berada diperutnya. "Nggak papa. Kaya gini juga aku udah seneng kok."

Jungkook tersenyum kecil dengan jawaban dari Lisa. Ia sedikit merasa lega bila Lisa menyukai hal ini.

Awalnya Jungkook merasa bersalah kepada Lisa karena ia tidak bisa memberikan apa yang seharusnya Lisa dapatkan dari menjalin sebuah hubungan. Lisa tidak bisa mendapatkan dinner yang romantis, atau tempat berkencan yang indah. Bahkan saat berdua dengan Jungkook, gadis itu tidak bisa mengunggah sang pacar ke sosial medianya.

"Aku janji Lisa, kalo semua hal tentang pengalihan isu udah selesai dan hubungan kita dikonfirmasi ke publik aku bakal bawa kamu ke tempat yang mau kita datangin dan aku akan selalu mengenggam tangan kamu. Aku nggak akan lepasin kamu sama sekali, Lis. Aku akan kasih tunjuk dunia kalo Lalisa Hwang adalah gadisku dan aku adalah pemuda yang beruntung bisa mendapatakannya."

ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang