Pukul delapan pagi Jungkook sampai di apartemennya. Kemarin Jungkook tidak sempat pulang karena sehabis latihan bersama dengan BTS, Jungkook diajak untuk minum bersama dengan para kakaknya sebagai perayaan karena BTS mendapatkan piala grammy, tentu saja Jungkook tidak bisa menolak ajakan itu.
Mereka minum bersama hingga larut malam dan Jungkook yang sudah kehilangan kesadarannya akhirnya memilih untuk menginap di dorm BTS. Dan bodohnya, ponsel Jungkook tertinggal di ruang latihan BigHit sehingga dia tidak bisa menghubungi Lisa padahal kemarin adalah hari anniversary mereka yang satu tahun.
Jungkook sudah berniat untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menuju rumah Lisa. Jungkook sepenuhnya merasa bersalah kepada gadis itu karena kemarin Jungkook malah hilang tanpa kabar. Dan hari ini Jungkook berniat untuk meminta maaf kepada Lisa, sekaligus memberitahu kepada gadis itu bahwa BTS telah berhasil mendapatkan grammy.
Selama ini Jungkook selalu bercerita tentang keluh kesahnya sebagai idol kepada Lisa. Jungkook juga selalu membicarakan tentang cita-citanya untuk mendapatkan piala grammy dan lagunya yang berhasil masuk ke dalam jajaran billboard. Dan akhirnya salah satu cita-citanya berhasil ia raih, sudah terbayang dalam benaknya untuk melihat raut wajah bahagia Lisa saat mendengar kabar ini.
Bila ditanya bagaimana dengan jadwal kegiatan Jungkook hari ini, maka beruntungnya Jungkook karena hari ini dia memiliki jadwal yang kosong. Agensi memberikan BTS libur selama tiga hari sebagai bentuk hadiah karena kesuksesan yang telah mereka raih. Tentu saja tiga hari tersebut merupakan anugerah bagi Jungkook karena dalam tiga hari dia bisa selalu bersama dengan Lisa dan melupakan kesibukannya untuk sesaat.
Jungkook berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri, tapi langkahnya terhenti ketika dia memandangi meja makan yang penuh dengan dekorasi bunga dan lilin. Di atas meja juga terdapat dua piring spaghetti bolegnese dingin yang sudah basi.
"Sialan," umpat Jungkook ketika sudah mengerti dengan semua dekorasi yang ada di meja makan.
Jungkook menghentikan niatnya untuk menuju kamar karena dengan cepat Jungkook keluar dari apartemennya. Jungkook berlari menuju basement untuk mengendarai mobilnya dan pergi menuju rumah Lisa.
🔅🔅🔅
Jungkook menghentikan mobilnya di samping rumah Lisa, lalu berlari menuju pintu depan rumah berlantai dua tersebut. Jungkook mengetuk rumah Lisa dengan buru-buru. Sungguh saat ini Jungkook sangat merasa bersalah kepada Lisa. Lisa adalah gadis yang dapat mengerti segala kesibukan Jungkook tapi tidak pernah sekalipun dirinya meluangkan waktu untuk gadisnya itu.
Jungkook tidak tahu berapa lama Lisa menunggu kedatangannya di apartemen tapi Jungkook yakin jika gadis itu sudah menunggunya berjam-jam. Tak terbayang oleh Jungkook bila Lisa harus duduk diam sendiri selama berjam-jam demi menunggu kehadirannya. Sungguh Jungkook sangat merasa bersalah saat ini.
Tak berapa lama pintu rumah terbuka dan langsung menampilkan wanita paruh baya yang masih cantik di usia lanjutnya.
"Selamat pagi, Tante Tiffany," sapa Jungkook ramah seraya membungkukan dirinya di depan Tiffany.
Tiffany balas membungkuk kepada Jungkook seraya tersenyum. "Selamat pagi, Nak Jungkook."
"Tante, apa Lisa ada?"
"Ada, sepertinya dia sedang di kamar. Tante panggilkan dulu ya," ucap Tiffany.
Jungkook hanya membalas ucapan Tiffany dengan anggukan.
"Nak Jungkook, masuk dulu yuk."
Tiffany masuk ke dalam rumah bersamaan dengan Jungkook yang mengikuti Tiffany dari belakang. Jungkook memilih untuk duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Tiffany terus berjalan ke lantai dua menuju kamar Lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Fanfiction[completed] 𝙛𝙩. 𝙡𝙞𝙨𝙖, 𝙟𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠; Lalisa, seorang gadis yang mengagumi BTS, boyband yang sedang terkenal saat ini. Mungkin hampir seluruh penggemar dari BTS memiliki keinginan untuk berkencan dengan salah satu anggotanya. Dan beruntungny...