part 27

589 83 1
                                    

Lisa membuka matanya dengan terpaksa karena suara bel yang terus terdengar. Sudah hampir satu bulan Lisa selalu dikirimi bunga matahari setiap pagi. Dan saat ini kamarnya sudah dipenuhi oleh bunga matahari yang menghias di sudut ruangan kamarnya.

Lisa akui tidurnya selalu terganggu karena kiriman bunga matahari di setiap pagi harinya. Mungkin saat ini dirinya juga sudah terbiasa dengan hal itu.

Lisa menyibak selimut hangatnya, lalu berjalan menuju pintu kamar seraya mengucek kedua matanya.

Lisa membuka pintu kamarnya dan benar saja dia langsung disambut oleh bunga matahari yang ditujukan untuknya. Tetapi ada yang aneh, kurir yang hampir satu bulan Lisa temui tidak ada. Orang yang mengirim bunga matahari ini adalah orang yang berbeda. Bahkan Lisa tidak bisa melihat wajahnya. Karena orang itu sengaja menutup wajahnya dengan buket bunga matahari.

 Karena orang itu sengaja menutup wajahnya dengan buket bunga matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[foto; © pinterest]

Lisa mengerutkan keningnya. Ia mencoba untuk melirik ke arah wajah orang itu untuk mengintip tampang dari orang yang berada didepannya. Tapi tampaknya percuma saja, karena orang itu berhasil menutupi wajahnya dengan menggerakan buket bunga kemanapun mata Lisa bergerak.

Bukannya langsung menyerahkan buket bunga matahari kepada Lisa, orang itu malah menyerahkan kertas kuning terlebih dahulu. Lisa mengambil kertas kuning itu dengan seluruh kebingungan yang berada dalam dirinya.

Mengapa tidak menyerahkan buket bunga matahari terlebih dahulu? Mengapa kertas kuning tidak diletakan di dalam buket bunga seperti biasanya? Mengapa harus membaca isi kertas terlebih dahulu?

Semua pertanyaan itu berada di dalam pikiran Lisa tanpa tahu jawabannya. Lagi pula Lisa harus menanyakan hal itu kepada siapa? Orang yang berada di depannya saja terlihat cuek dan tidak ingin Lisa ganggu.

Lisa mulai membuka kertas kuning tersebut. Kemudian membacanya dari kata pertama.

Hai, Lisa.

Mungkin kamu udah bosan sama bunga matahari yang selalu kamu terima setiap paginya. Maaf, kalo kamu udah bosan dengan hal ini. Tapi hanya dengan ini caranya agar kamu tahu bahwa ada seseorang yang selalu mendoakan kebahagianmu.

Apa kamu tahu, Lisa, kalo bunga matahari itu punya berbagai makna? Salah satu maknanya adalah pengharapan kebahagiaan dan kesetiaan.

Mengapa bunga matahari bisa diibaratkan dengan kesetiaan? Karena kalau kamu lihat bunga matahari akan selalu mengikuti kemanapun arah cahaya matahari bersinar. Dan tidak ada yang bisa menyangkal fakta itu.

Kalo kamu sadar, saat ini aku tidak hanya memberikan bunga matahari saja tapi aku juga memberikan bunga daisy putih.

Lisa menghentikan sejenak kegiatan membacanya. Lalu melihat buket bunga yang berada digenggaman orang yang ada di depannya. Dan benar saja buket bunga itu dihiasi dengan bunga daisy putih. Kemudian, ia kembali membaca kertas kuning yang berada digenggamannya.

ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang