Malam tiba...
Teman teman Alexa sudah pulang dari 2 jam yg lalu , Alexa segera membersihkan rumahnya yg kotor akibat dari ulah teman teman nya , ia melakukan itu dengan senang hati karena ya siapa lagi kalau bukan mereka yg menemani nya , menemani hari harinya.
Ia membersihkan sofa dan mencuci piring , banyak bekas sisa sisa makanan yg tumpah di lantai , temanya sudah meminta maaf jika banyak mengotori rumah Alexa namun Alexa tak marah , ia sungguh bahagia jika ia ditemani begini.
Sudah 2 tahun ia hidup tanpa orang tua , ia tak tau kemana orang tuanya , sampai sampai jika akan penerimaan rapot Alexa harus benar benar menahan kesedihanya , dulu waktu SD kedua orang tuanya menyambut dia dirumah dengan bahagia jika ia menang lomba dan membawa banyak piala .
Kini? rapot Alexa sejak 2 tahun lalu selalu ditanda tangani oleh mama Nia , sahabatnya.
Ia sebenarnya sangat malu , namun mama Nia sudah peka terlebih dahulu , ia iba kepada Alexa yg harus menanggung hidup sendirian di kehidupan Jakarta yg keras ini , tentu semua keluarga Nia tau betul bagaimana Alexa karena sejak SMP Alexa bersahabat dengan Nia.
Alexa sekarang sedang menyiapkan makanan untuk dirinya makan , ia belum makan dari tadi , ia hanya menonton temanya yg memakan makana yg sudah ia suguhkan , ia mengambil beberapa bahan dari dalam kulkas , ia akan memasak Nasi goreng.
Perlahan sambil memotong bawang dia tiba tiba teringat kenangan masa kecilnya yg mengharukan dan meningatkanya kepada ibunya.
" MAAA , LEXA MAU POTONG BAWANG BOLEH ? " tanya Alexa kecil yg waktu itu masih berumur 8 tahun.
" ehh jangan sayang , nanti kalo kena tangan gimana , udah biar mamah aja " seru Niana , mamahnya melarang.
" LEXAA , SINI MAIN SAMA PAPAH , JANGAN GANGU MAMAH " suara teriakan dari Louis terdengar , papahnya.
Alexa memanyunkan bibirnya padahal ia ingin membantu Niana untuk memasak , kata temanya agar jadi anak baik.
" LEXA GAMAU SAMA PAPAH MAUNYA BANTUIN MAMAH " teriak Alexa kepada Louis , Niana tersenyum , anaknya ini sungguh mengemaskan .
" udah ya sayang kamu belajar dikamar atau main sama papah , mamah mau masak Nasi goreng kesukaan kamu dan papah kamu " akhirnya Alexa menurut , ia beranjak pergi dari dapur dan sempat menjahili Louis dengan mencubit pipi nya.
Niana yg melihat interaksi yg mengemaskan itu ia tersenyum kecil , senyum Niana sangat mirip dengan senyum Alexa
GRKKK !
Tiba tiba lampu dirumah Alexa padam seketika , keadaan menjadi gelap gulita membuat Alexa tak sengaja mengiris jarinya sendiri .
" AWHH "
Ia meringgis kesakitan saat merasa jarinya perih dan sempat terhantuk meja karena kegelapan membuatnya tak bisa melihat apa apa dan tak fokus .
Ia tak bangun dari duduknya , ia diam ditempat sambil merenung , walaupun jari tanganya sangat perih sekarang , ia malah menangis.
" hidup gue kenapa gini amat ya , sekarang mamah sama papah udah gak perduli sama gue , mungkin kalau mereka ada disini gue gak bakal ketakutan , hampir aja ini jadi abis gue potong "
" Dulu hidup gue enak banget ya wkwkw " Alexa tersenyum getir di kegelapan itu , ia tak perduli ia hanya bisa menangis disaat saat begini.
" hikss..."
" Gue gatau anjing , gue gatau . Kenapa mereka ninggalin gue " ia terus mengelengkan kepalanya dengan air mata yg sudah turun dengan begitu derasnya.
Di kegelapan malam ini mungkin hanya Tuhan , dan Malaikat maut yg melihatnya , ia yakin Malaikat maut itu selalu setia menunggu kapan ajalnya akan datang , Alexa selalu percaya dan beriman bahwa Allah selalu ada untuknya .
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA ( TAHAP REVISI AWAL )
Teen FictionCerita panjang dengan kisah menyedihkan anak remaja yang singkat .