1 Tahun Kemudian . .
Seorang lelaki yang membawa sebuah buket bunga dengan sebuah kotak merah ditangannya , ia memasuki area pemakaman itu dengan gamang , tatapanya sangat kosong .
Ia meletakkan buket yg ia bawa didepan Nisan dengan Nama Alexa Andromeda binti Louis Andromeda meninggal 1 tahun yg lalu , lelaki itu mengelus nisan tersebut dengan senyum hambar nya .
" Aku kangen kamu Lex.. "
Dia Nova , lelaki itu ditinggalkan begitu saja disebuah pagi yg tidak terduga dan tidak ia sangka juga , ia meningat malam itu malam terakhirnya bersama Alexa , pagi itu pagi terburuk yg pernah ia temui .
" DOKTER JANGAN MAIN MAIN ! TUNANGAN SAYA MASIH HIDUP ! " Suara Nova mengema diseluruh rumah sakit , lelaki itu masih tidak terima dengan pernyataan dokter yg baru saja keluar dari ruang ICU .
" Nov , please jangan gini ... " Marcel mencoba menenangkan lelaki itu namun tidak bisa .
" APASIH ANJING , ALEXA MASIH HIDUP !!! " tatapan mata Nova sangat memperlihatkan bahwa ia sangat marah , tak perduli dengan dokter itu dia menerobos masuk kedalam ruangan putih itu .
Terlihat sosok kekasihnya yg sudah terbaring lemas dengan alat alat medis yg sudah tidak dipakai lagi , tubuhnya dingin dan wajah yg sangat pucat .
Nova bergetar menyentuh permukaan kulit Alexa yg sudah tidak bernyawa itu , dia memeluk kekasihnya dengan air mata nya yg sudah tidak terbendung lagi , mengoyangkan tubuh itu namun tetap saja , ia sudah pergi .
Semua teman teman yg lain ikut masuk juga dan melihat kejadian itu , Nia sudah tidak sadarkan diri bersama dengan Niana , mereka berdua sangat kaget dengan kabar tersebut . Nia adalah sahabat kecil Alexa yg tau semua masalah hidup perempuan itu , dia sangat merasa kehilangan .
Rey didepan ICU tidak bisa bergerak rasanya , dia hanya diam membeku , fikiranya masih belum bisa menerima kenyataan itu , begitu juga dengan Marcel , lelaki itu terus menyalahkan dirinya sendiri saat melihat adik juga org yg ia cintai , sudah tidak bernyawa lagi .
Helen memberikan kabar ke sahabat sahabat yg lain dan dia pula masih tidak menyangka akan secepat ini , saudara nya itu akan pergi .
" Nov , udah Lo harus ikhlas ... "
" IKHLAS APA ANJING , DIA CUMA TIDUR !! "
Tak lama kemudian Louis masuk , rasa bersalah terus menghantui nya , ia merasa tidak bisa menjadi lelaki dan seorang ayah yg baik bagi putrinya , ia tidak tau putrinya memiliki penyakit berat dan dulu ia tinggal kan begitu saja .
" Sayang , maafin Papah.. "
Nova menatap Louis dengan tatapan marah namun lelaki itu tidak bisa emosi disini , dia memendam rasa kecewanya kepada dirinya , kepada org tua Alexa , kepada semuanya .
Keadaan diruangan itu sangat penuh , mereka menangisi seorang yg sudah tidak bernyawa dengan segala penyesalan .
" Maaf Alexa , kamu tetap nomor satu dihati aku , tapi orang tua aku harus pindahkan aku ke luar negri , aku bakalan jarang main kesini .. "
Nova membuka kotak merah yg ia bawa , itu adalah cincin pertunangan mereka . Nova tidak menyangka kekasihnya akan meninggalkannya saat baru saja mereka melangsungkan pertunangan .
" Cincin ini , aku bakalan simpan selamanya , dan kamu cinta terakhir aku , terima kasih sayang .. "
-
Kejadian itu sungguh membuat trauma besar bagi Niana, ia sangat merasa bersalah sebagai seorang Ibu. Apalagi Louis, dia sangat tidak bisa memaafkan dirinya sendiri namun ia harus bisa jadi tangan dan kaki untuk istrinya.
Kehidupan mereka berjalan dengan sepi, Helen kini kuliah diluar negri mereka hanya berdua di rumah itu.
" Mah, ayo makan dulu.. "
Niana benar benar hanya bisa menangis dan menangis setiap harinya, ia masih memiliki Helen sebagai anaknya dan Fiola yg sering main dengan Agra kerumah masih belum bisa mengobati rasa rindunya kepada Alexa.
" Papah udah makan? "
" Ayo bareng bareng.. "
" Sama Alexa ya pah.. " Ia mengambil foto Alexa dan menaruhnya dimeja makan.
Louis hanya bisa menuruti semua permintaan Istrinya, bagaimanapun juga semua ini karena kesalahannya dimasa lalu.
" Mah, Alexa udah bahagia.. Dia sedih loh lihat mamah kaya gini, "
" Dia kenapa ninggalin kita pah? "
" Itu karena kita ninggalin dia juga dulunya, itu salah kita mah.. justru itu buat nebus semuanya mamah harus jalanin kehidupan yg lebih baik lagi, kita doakan terus anak kita, jangan kaya gini mah.. "
Niana kembali meneteskan air matanya, begini sakitnya hidup tanpa seorang anak, iya anak dia juga punya Helen namun Alexa adalah anak yg ia telantarkan.
" Assalamualaikum, Ayah bundaa.. "
Suara Fiola terdengar masuk kerumah itu, Mereka berdua menoleh mendapati Fiola dan Agra dengan wajah berseri seri membawakan parsel buah.
" Fiolaa.. "
Seperti ini, Niana selalu langsung memeluk Fiola saat anak itu datang kesini, walaupun ia sebenarnya ingat kesalahan Fiola pada Alexa. Ia tak seharusnya ikut membenci Fiola.
" Bunda? Yah? bunda begini lagi? " Ia memberikan isyarat kepada Louis. Yg bisa Louis lakukan hanya mengangguk.
" Bunda, jangan begini.. Kasihan Alexa, "
" Kenapa dia ninggalin kita semua, "
Fiola menghela nafasnya berat, hanya ini saja yg Niana bicarakan selama mereka datang kerumah.
" Karena dia, udah bahagia disana. Lebih bahagia daripada didunia, kita menyiksa dia. "
-
Selesai
Thank You guys! Sorry juga endingnya mungkin gak sesuai ekspektasi kalian tapi aku mau fokus ngelanjutin cerita baru karena yg ini mungkin sampai sini aja dan jadi cerita pertama aku, semoga kedepanya bisa lebih baik lagi buat ceritanya..
Terima kasih buat kalian yg dari awal setia sama cerita ini, Thank youuu pokoknya buat kalian.
Salam maniez :))
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA ( TAHAP REVISI AWAL )
Teen FictionCerita panjang dengan kisah menyedihkan anak remaja yang singkat .