Hay kamu, iya kamu
Ayo mana senyum nya?
Ilang kemana tuh senyum?
Nangis aja gapapa jangan di tahan
Keluarin semua nya dengan air mata
Cepat membaik ya kamu
Semangat
Soryy for typo
___________&___________~•.💗🌿💗.•~
Di pagi hari yang masih sangat gelap, Arka sudah berada dirumah Fauza, niat nya datang karena ia ingin mengajak Fauza untuk berolahraga.
"Bangunin aja Ar, Fauza ada di kamar nya kok," ucap Erik.
"Iya om, kalo gitu Arka izin ke atas dulu ya,"
"Iyaa,"
Arka berjalan menuju kamar Fauza, ketika ia membuka pintu kamar gadis itu ia langsung melihat mukena dan sajadah yang belom di rapihkan tergeletak di ranjang Fauza.
Sudah pasti gadis itu tidur kembali setelah shalat subuh, memang benar udara yang dingin itu sangat lah pas sekali untuk tertidur kembali.
Arka mendekati Fauza, menarik selimut Fauza yang menutupi wajah cantik nya. Arka tersenyum saat melihat kekasihnya itu.
Bahkan ketika tertidur pun ia sangat terlihat cantik, Arka sama sekali tak pernah bosan untuk memandangi wajah gadisnya itu.
"Sayang, hey bangun," ucap Arka yang mengelus lembut rambut Fauza.
Bukan nya terbangun justru Fauza semakin lelap dalam tidurnya, "Susah banget di bangunin, dasar kebo!"
Dengan ide jahil nya Arka pun menyentuh bulu mata Fauza yang lentik dengan tangan nya. Gadis itu pun terusik dalam tidurnya.
"Isss!!!" Sengut nya dan kembali tertidur.
Arka tak menyerah begitu saja, ia kembali melakukan hal yang sama untuk membangunkan Fauza.
"YA AMPUN! BISA DIAM GK SI GW NGANTUK!!!"
Fauza pun duduk dengan mata tertutup, terlihat wajah nya begitu kesal karena orang yang telah mengusik ya itu.
"Buka mata nya dulu baru marah-marah," ujar Arka yang membuat Fauza langsung melihat ke arah nya.
"Lo? Ngapain? Isss ganggu aja deh orang gw ngantuk juga," cibir Fauza dengan wajah cemberut nya.
"Bangun, ayo ikut gw olahraga," ajak Arka.
"Gk mau! Lagi pula ini kan hari Sabtu gw mau tidur aja!" Tolak Fauza.
"Biar sehat! Jangan rebahan doang!"
"Ya tapi gw gk mau!"
"Gk bisa Lo harus mau!" Ucap Arka yang memaksa Fauza.
"Ihh kok maksa! Kan gw gamau!" Ucap Fauza.
"Oh ya gamau? Yakin?" Tanya Arka dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Iya! Gak mau!" Jawab Fauza dengan yakin.
Dengan cepat Arka pun langsung menggendong Fauza, apa pun yang terjadi gadis ini harus olahraga dengan nya, Arka tak ingin Fauza hidup tak sehat dengan tidak berolahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFA (Arka Fauza) END
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang ketua geng motor yang paling di kejam jatuh cinta kepada seorang gadis di pandangan pertama nya. Arka Bratayuda ketua geng motor yang paling di takuti oleh semua anggota geng motor lain, tidak ada yang bisa melukainya...