40. PERUSAK

1.2K 148 109
                                    

Hola bestie, apa kabar?
Jangan lupa bersyukur ya bestie ya
Gk boleh insecure oke kalian itu sempurna sesuai dengan porsinya masing-masing
Selamat membaca bestie
_____________&_____________

~•.🌼🐑🦢.•~

Semua nya berlangsung baik ketika di tempat camping, tak ada satu kendala pun semua nya penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan.

Seakan-akan tidak akan ada luka, tapi bukan kah semua nya juga tenang sebelum badai datang?

"Temenin gw yok ke sana itu kayak nya seru deh," ajak Fauza.

"Gausah aneh-aneh Lo za! Sini aja!" Sengut April.

"Iss ayo lah April, ngapain coba kita di sini, Ayolah," kekeh Fauza.

"Sumpah Lo merengkel banget Za! Yaudah lah ayo!" Ucap April yang kesal dengan sahabatnya yang satu ini.

"Ehh liat deh itu ada bunga bagus banget woy, ihh kok bisa si ada bunga sebagus itu," ujar Fauza yang berlari menyamperi bunga-bunga tersebut.

"Woy! Astaghfirullah gw capek banget ngadepin anak satu ini," ujar April yang beristighfar.

"Udah lagi ayo balik ntar gw di marahin Arka!" Ajak April yang menarik tangan Fauza

"Tunggu dong! Ini bunga nya bagus-bagus loh April," cibir Fauza yang masih mengambil beberapa bunga.

"Udah cepetan! Lo cabut aja sekalian sebatang-batang nya kelamaan di petik satu-satu gitu, nih gini nih," ucap April yang langsung menarik bunga sebatang-batang nya.

"Gila Lo yah!" Sengut Fauza.

"Udah ayo gausah banyak oceh!" Ucap April yang menarik paksa tangan Fauza.

Fauza pun cemberut sambil mengikuti langkah kaki April, benar-benar sahabatnya yang satu ini suka sekali memaksanya.

"Dari mana?" Tanya Revan.

"Nih anak satu ini banyak tingkah, nih pegang bunga Lo," ucap April yang melemparkan batang bunga itu kepada Fauza.

"Kenapa si kamu, marah-marah aja," ucap Revan yang menyelipkan anak rambut April.

"Sangat tidak slay!" Sengut Fauza.

"Diam Lo," cibir April.

"Sayang," panggil Arka yang menyamperi kekasihnya.

"Dari mana?"

"Tadi abis ngambil bunga, nih bunga nya," ucap Fauza yang menunjukkan apa yang ada di kedua tangan nya.

"Ngapain sebatang-batang nya juga di ambil?"

"Tadi April tuh yang ngambil," cibir Fauza.

"Pacar Lo ini mulai berulah, ntar kalo dia kenapa-napa gw yang di salahin, jadi biar cepet gw ambil aja sekalian sebatang-batang nya," jawab April.

"Untuk apa sayang bunga nya?" Tanya Arka yang menatap Fauza.

"Untuk kamu makan! Yah untuk hiasan lah! Banyak tanya," sengut Fauza.

"Aku nanya nya pelan loh,"

"Bodo,"

Arka pun menghela nafasnya, astaga kekasihnya ini sangat sensi sekali.

"Yaudah ayo ke sana aja, ngapain di sini," ajak Arka yang menggandeng tangan Fauza.

April dan Revan pun mengikuti kemana pergi nya Arka dan Fauza.

"Oke anak-anak sekarang waktu nya makan siang yah, silahkan kalian ambil jatah kalian masing-masing," ucap pak Fatir.

"Siap pak,"

ARFA (Arka Fauza) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang