Keluarga Yang Hebat

6.2K 522 5
                                    

Lisa POV

Kepalaku sangat sakit meski telah mencoba untuk tidur. Mataku sangat berat serta tenggorokanku terasa kering.

Tanganku meraba nakas yang ada di dekat tempat tidur. Mencari ponselku jika ada. Aku menemukannya, kuusap layar ponselku dan mendapati pukul 2 dini hari di layar depan.

Kutaruh ponselku asal kemudian tanganku beralih pada dahiku. Tanganku mengurutnya lemah dengan mata yang masih terpejam.

Dengan setengah kesadaran, atau bahkan tidak sampai setengah, aku bangkit dari tempat tidurku. Kakiku cukup lemas, namun aku masih sanggup melangkah menuju pintu dan keluar dari kamarku.

Aku haus dan segelas air cukup menyejukkan tenggorokanku. Kepalaku benar-benar terasa berat. Bahkan aku melangkah dengan mata yang terkatup. Meski begitu, aku tahu jika langkahku tidak kembali menuju kamarku. Melainkan kamar Jisoo Eonnie yang mungkin sudah terlelap.

Kubuka pintunya dan tidak menemukan banyak cahaya disana. Meski begitu dapat kulihat Jisoo Eonnie yang sedang tertidur dengan posisi tubuh memunggungiku.

Langkahku kembali bergulir setelah menutup kembali pintu kamar. Mendekatinya dan perlahan merebahkan tubuhku di tempat tidurnya.

Aku tidak tahu juga tidak peduli apakah ia terjaga atau tidak karena pergerakanku. Namun yang pasti aku segera bergeser kearahnya. Memeluk pinggangnya dan membenamkan wajahku di punggungnya.

Tubuhnya yang cukup mungil membuatku ngaman mendekapnya. "Kepalaku sakit sekali Eonnie." Ujarku lemah.

Ia tidak bergerak barang bernapas pun. Aku tidak peduli, yang pasti aroma tubuhnya benar-benar membuatku tenang dan cepat terlelap meski sakit di kepalaku tidak kunjung reda.

Author POV

Sinar matahari yang menelusup disela celah tirai sampai di pelupuk mata Lisa. Mengganggu tidurnya yang masih nyaman dibalik selimut.

Mmmhhh ....

Perlahan matanya terbuka berbarengan dengan sakit yang dirasakan di sekitar keningnya. Sakit itu perlahan hilang seiring bangkitnya Lisa dari tempat tidur besar milik Eonnienya itu. Ya, ia sadar jika malam tadi ia merangkak ke tempat ini dan melanjutkan tidurnya di sini.

"Selamat pagi Chaeng-ah." Sapa Lisa yang kini menarik kursi tepat di sebelah kursi milik Rose.

"Selamat pagi Eonnie." Sambungnya untuk perempuan yang tengah sibuk di dapur. Itu Jisoo yang tengah sibuk mempersiapkan menu sarapan pagi ini.

"Apa tidurmu nyenyak setelah mencuri tempatku ?" Alih-alih menjawab sapaannya, Jisoo justru meledek adiknya itu.

Rose menuangkan air dan memberikannya kepada Lisa. "Apa kau akan mengulanginya lagi ?" Rose yang kini ikut menyerang Lisa.

Lisa meminum airnya, mencoba tidak menghiraukan pertanyaan kedua sahabatnya itu.

Berbarengan dengan Lisa yang hendak menuang kembali air ke gelasnya, seseorang keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk.

Lisa menatapnya kaget. Kemudian menatap Rose semata untuk mencari jawaban.

"Bukankah ia perempuan yang kau dekap sepanjang malam manobal ?" Jisoo Eonnie, sarkas.

"Anyeong." Sapanya, perempuan itu.

Lisa mencoba berpikir meski ia tidak ditakdirkan untuk itu. Mencoba mengingat-ingat kejadian yang terjadi malam tadi.

"Aku di kamarmu kan Eonnie." Lisa.

Jisoo setuju akan itu.

"Dan Jennie pun begitu." Jelas Jisoo yang secara tidak langsung memperkenalkan perempuan itu dengan nama Jennie.

Eonnie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang