Jennie POV
Setelah semua hal yang kita lewati, aku semakin yakin menetapkan hatiku padanya. Mungkin jauh lebih dari kata menetapkan. Karena kini, seluruh hatiku telah berlabuh padanya. Aku tak menginginkan hal lain jika ia berada di dekatku. Aku mencintainya.
Meski tidak ada sejuta kupu-kupu yang berterbangan di perutku saat bersamanya, namun seluruh tubuhku seakan teraliri oleh jutaan semut yang bergerak. Rasanya sangat aneh. Sungguh sangat aneh. Bahkan aku sendiri tidak bisa menjelaskan seperti apa rasanya. Karena ini kali pertamaku merasakannya. Hanya padanya, Lalisa Manoban.
Kuusap wajahnya yang berada tepat di atasku. Ia tampak sangat bergairah atas apa yang telah kulakukan. Aku menggodanya dan ia benar-benar tergoda. Ia meminta izin kepada Jisoo Eonnie untuk membawaku tidur di kamarnya.
Dan di disini lah kita sekarang. Diatas ranjang dengan selimut yang tak lagi dibutuhnya. Lisa mengecup bibirku dengan tatapan laparnya. Melumatku dengan penuh gairah seraya menggerayangi seluruh tubuhku.
Tentu aku tidak tinggal diam. Kedua tanganku melingkar di lehernya. Menjaga agar bibirnya tidak pergi karena aku ingin memakannya sampai tak bersisa. Lumatan kami yang sangat bersemangat membuat kami cepat kehabisan udara. Lisa melerai lumatan itu seraya tersenyum sexy kearahku.
Kuusap rahangnya yang keras. Sementara ia telah berhasil menanggalkan seluruh kancing piyamaku. Bra renda berwarna hitam tentu membuat matanya terlihat semakin buas. Aku menyukainya. Bagaimana ia menatap tubuhku dengan tatapan laparnya.
Mmmhhhhh ....
Aku melengguh saat bibirnya sampa di leherku. Rasanya seperti seluruh buluku berdiri akibat hembusan napasnya.
Sementara bibirnya melumat kulit leherku, tangannya menggerayang di pinggangku. Terus ke belakang mengusap punggungku yang sedikit melenting. Aaahhhhhh ....
Aku terpejam menikmati semua sentuhannya. Lisa mengerti bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik.
Kaitan braku terlepas, bebarengan dengan bibir lisa yang mula menghisap leherku dengan sangat kuat. Aku sadar, bercak merah akan muncul setelahnya, namun sentuhan bibirnya cukup berharga untuk ku tolak. "Llliiii hhhhh mmmmhhhh ...."
Lisa terus menghisap leherku. Jika ia puas dengan satu tempat, ia akan berpindah ke tempat lain. Tangan besarnya pun tak tinggal diam. Telapaknya yang besar dan dingin menyentuh permukaan payudaraku dan meremasnya. Remasan yang membuatku seketika membusungkan dada dan melengguh.
"You are so hot Baby." suara Lisa yang terdengar seperti desahan di telingaku.
Uuuhhh ....
Kini tanganku merayap di balik kaosnya yang longgar. Mengusap pinggangnya dan terus bergerak kearah bokongnya. Aku mengerti ia tengah mempermainkanku, namun aku benar-benar tidak tahan untuk merasakan miliknya di lubangku.
Kutark bokongnya lebih mendekat kearahku, kemudian menatapnya penuh harap. "Come-on!" Pintaku yang tentunya dengan desahan.
Tangannya terus mempermainkan putingku, tentu itu membuatku sangat basah di bawah sana.
Ia menatapku dengan senyuman jahatnya. Wajahnya perlahan mendekat ke wajahku, "Tell me what you want Jen." ujarnya yang hampir tanpa suara.
"Asking what you want."
"Katakan kau menginginkannya Kim Jennie."
Lisa mendikteku sambil memilin putingku lembut. Membuatku terus menggeliat dibawah kungkungannya. Ia menunggu jawabanku, aku mengerti dan aku tidak bisa lagi menunggu lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie [SELESAI]
Fanfiction"Susah payah kugapai, tidak akan ku lepas." Lisa "Apa kau memperhatikanku sepanjang malam ?" Jennie