Karena Kau Milikku ?

2.9K 258 2
                                    

Author POV

"Hai teman-teman." sapa Lisa sambil tersenyum lebar menatap layar ponselnya.

Untuk kali pertamanya, Lisa melakukan video live di salah satu akun sosial medianya. Ia tak menyangka jika bukan hanya seratus atau dua ratus orang saja yang hadir. Melainkan hampir seribu orang yang mampir untuk melihatnya.

"Mobilmu sangat mewah." gumam Lisa membaca komentar yang terus bergerak.

"Ani, ini bukan mobilku. Aku bersama Eonnieku saat ini." ujar Lisa yang tak henti-hentinya tersenyum.

Layar ponselnya benar-benar terlihat penuh. Komentar yang terus bergerak, lambing hai yang berterbangan, serta wajahnya yang hampir memenuhi layar.

"Terimakasih sudah mendukungku. Aku akan bekerja lebih giat mulai sekarang." jelas Lisa setelah beberapa saat terdiam membaca komentar-komentar dari penggemarnya itu.

"Lisa kapan kau akan update video di youtube ?" gumam Lisa.

Lisa tampak berpikir untuk itu.

"Sejujurnya aku telah terpikir untuk itu. Namun untuk saat ini pikiranku masih terbagi oleh pekerjaan dan kuliahku. Mungkin bulan depan, kita lihat saja." jelasnya. Lisa.

Pergerakan mobil perlahan berhenti. Di depan banyak kendaraan berjajar karena lampu merah. Sementara matanya terus terfokus pada layar ponsel dan mulutnya terus menjawab setiap pertanyaan yang terbaca, satu tangan lisa mengambil botol minum yang ada di pintu kursinya. Membukanya dan memberikan kepada Jennie yang sibuk menyetir.

Jennie tersenyum untuk itu.

"Seumur hidup adikku tidak pernah membukakan botol untukku sialan." Lisa membacanya dengan suara.

Lisa tersenyum, menurutnya itu lucu. "Itu salah satu cara menjaga agar moodnya tetap stabil." katanya, Lisa.

"Kami akan bepergian jauh dan hanya dia yang bisa mengemudi. Jadi aku harus melayaninya dengan baik bukan ?" lagi Lisa.

"Tunjukan Eonniemu pada kami."

Lisa sedikit berpikir setelah membacanya. Kemudian menoleh kearah Jennie yang kembali focus pada jalan dan kemudi.

"Apa kau ingin menunjukan wajahmu Eonnie ?" tanya Lisa.

"Tentu, mengapa tidak." Jennie tanpa berpikir.

Lisa tersenyum kemudian kembali pada layar ponselnya.

"Ia ingin namun aku tidak. Maaf ya teman-teman." Jennie menoleh setelah mendengar jawaban Lisa.

"Kyaa !!! Lantas untuk apa kau meminta pendapatku ?" kesalnya dengan nada yang mulai meninggi.

"Itu hasil demokrasi tau." bantah Lisa.

"Demokrasi jidatmu."

Lisa berhenti setelah mengingat banyak orang yang menontonnya.

"Maaf teman-teman, Eonnieku memang menyebalkan." Lisa kepada teman-tema dunia mayanya.

Jennie ingin melirik namun kondisi jalan tidak mendukungnya untuk itu.

"Kau punya berapa Eonnie ?"

"Tiga. Dan yang di sebelahku ini urutan ke ...." kalimatnya terpenggal Lisa sedikit berpikir.

"Kau urutan ke berapa Eonnie ?" tanyanya mencari bantuan.

Jennie tak menjawab, hanya melirik dan kembali dengan kesibukannya.

"Ia marah teman-teman." ujarnya alih-alih melanjutkan kalimatnya.

Eonnie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang