Author POV
Keduanya benar-benar kembali. Suasana sedikit berbeda saat ini, karena tak seorang pun menunggunya di tempat kedatangan. Rose harus mengirimkan berkas ke kampus dan Jisoo mengirim kabar jika ia sedikit tidak enak badan.
Lisa dan Jennie melangkah menuju rumah yang tak jauh dari tempatnya dengan berjalan kaki. Keduanya tampak lebih menikmati suasana sekitar karena sinar matahari yang masih terhalan dengan gedung-gedung dan pepohonan.
"Aku akan mengatakannya pada Jisoo Eonnie jika kondisi sudah memungkinkan." Jennie membuka pembicaraan.
"Tentang ?" Lisa seolah tak tahu.
Jennie meliriknya dengan tatapan mematikannya itu. Membuat Lisa tersenyum lebar sampai memperlihatkan deretan giginya yang terawat bersih. "Arraseo ... Arraseo." patuh Lisa yang membukakan pintu untuk Jennie.
Jennie segera melangkah menuju dapur untuk mengambil minum. Sementara Lisa bergegas menuju kamar Jisoo untuk melihatnya. Senyum sumeringah tak luput dari wajah ber-kharismatiknya. Membuat Jennie tak habis pikir, apakah Lisa terus bersemangat sepanjang waktu.
"Eonnie." sapa Lisa pelan saat melihat Jisoo tertidur di ranjagnya.
Lisa mendekat dan langsung membanting tubuhnya di ranjang. Tepat di sisi Jisoo yang kini terpaksa harus membuka matanya. "Kau sudah pulang ?" Jisoo dengan suara paraunya.
Lisa menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Eonnienya itu, kemudian tangannya menyentuh salah satu rahang Jisoo dan mengusapnya lembut. "Apa kau sakit karena merindukanku ?" katanya, Lisa. Membuat Jisoo sedikit terhibur.
Jisoo bangkit dan bersandar di punggung ranjang. Posisinya ini mengundang Lisa untuk memeluk perut rampingnya. "Aku sangat merindukanmu Eonnie." ujar Lisa sambil membenamkan wajahnya di pinggang Jisoo. Tentunya dengan satu tangan yang masih memeluk perutnya.
Jisoo yang sudah tidak heran dengan kelakuan adiknya itu pun hanya mampu tersenyum sambil mengusap pucuk kepalanya. Berbarengan dengan itu, Jennie membuka pintu dan masuk begitu saja meski jelas-jelas ia melihat Lisa yang tengah memeluk Jisoo dan membenamkan wajahnya disana.
Sejenak Jennie teringat dengan kejadian kemarin. Dimana Lisa memeluknya saat mabuk. Saat itu Lisa hanya menyebut nama Jisoo meski Jennie berada di dalam pelukannya. "Bukankah kau belum membersihkan diri Lisa ?" santai Jennie sambil berlalu.
"Kyaa !!! Kau menyentuh kasurku dengan kaki yang belum ku basuh ?" Jisoo yang mulai mengomel.
"Ahh ... Biarkan aku bertahan untuk 5 menit Eonnie. Aku sangat merindukan kamar ini." alasan yang tidak dapat diterima oleh Jisoo.
"Basuh kakimu terlebih dahulu Lalisa." Nadanya mulai terdengar kesal.
Lisa yang tak ingin merusak suasana pun akhirnya melepaskan diri dari Eonnienya itu. Kemudian bangkit dengan malas dan melangkah meninggalkan ruangan. Jennie masih sibuk di dapur. Sebelumnya ia memang mengatakan jika sangat lapar sejak berada di dalam bus, dan kini ia sibuk dengan cemilan bergizi milik Rose.
"Apa kau harus memeluk dan menempel dengannya sepanjang hari ?" ujar Jennie saat Lisa hendak bergabung karena sama laparnya.
Lisa tersenyum dan mendekat secara tiba-tiba. Dipeluknya tubuh Jennie yang terasa cukup kecil untuknya. Kemudian tersenyum kearahnya. Lisa tak berkata-kata sementara Jennie cukup dibuat terkejut dengan apa yang dilakukannya.
"Michyeaosseo ?" pekik Jennie sedikit berbisik.
Lisa yang sudah terlanjur gemas pun lebih mengeratkan pelukannya. "Apa aku hanya boleh memelukmu mulai sekarang ?" katanya dengan tatapan yang sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie [SELESAI]
Fanfiction"Susah payah kugapai, tidak akan ku lepas." Lisa "Apa kau memperhatikanku sepanjang malam ?" Jennie