Author POV
Jennie dan Lisa duduk di meja yang sama. Hari ini Jennie berhasil membuat Lisa tidak berpaling darinya. Ia sangat cantik dan sexy dalam satu waktu.
Sementara Lisa, tak sedikit pengunjung kedai yang menoleh hanya untuk melihatnya yang tampak sangat menawan malam ini. Entah itu pria atau wanita, keduanya seakan tersirap oleh pesona seorang Lalisa yang terus dikawal oleh rubah betinanya.
"Apa makananmu tidak enak ?" Lisa yang kini melirik Jennie. Keduanya duduk berdampingan. Posisi ini membuat Lisa leluasa menatap kekasihnya dari jarak yang cukup dekat.
Jennie menyingkirkan rambutnya yang terurai. Menyimpannya di balik telinga kemudian kembali sibuk dengan alat makannya.
"Ani." Katanya.
"Boleh kucoba ?" Lisa yang kini menatap makanan Jennie dengan penuh harap.
Jennie menoleh, menatap Lisa yang sebagian tubuhnya mengarah padanya. Ia tersenyum dan menyendok makanan di piringnya.
Tangannya mengudara, menghampiri mulut Lisa yang siap menyambut kedatangannya. Lisa membuka mulutnya lebar saat sendok itu tiba. Kemudian mengunyahnya perlahan. Tidak ada yang salah dari makanannya.
"Kau bisa pesan yang lain jika ingin Jen." Katanya setelah menghabiskan makanan di mulutnya.
Alih-alih memesan menu lainnya, Jennie menatap Lisa lekat. Memandangnya dengan ekspresi yang sukses membuat Lisa berpikir. Kemudian satu tangannya mendarat di punggung tangan Lisa.
"Bisakah kita pergi dari tempat ini ?" Katanya. Jennie.
Lisa tersenyum seraya menggenggam tangan Jennie yang bertengger di punggung tangannya. Ia mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Rubah betinanya sedang cemburu karena tatapan pengunjung yang terus mengarah padanya.
Wajahnya bergerak mendekati wajah Jennie. Kini bibir tebalnya tepat berada di ambang telinga Si Rubah Betina. "Haruskah kita bertahan di balik selimut sampai pagi tiba ?" Ujarnya, membuat Jennie seketika menarik wajahnyan dan melirik Lisa dengan tatapan kesalnya.
Lagi-lagi Lisa tak mampu menyembunyikan senyumnya. "Yeppeo." Lisa.
Jennie melepas genggaman tangannya. Kembali pada alat makan dan mencoba melanjutkan makannya. "Kau sangat cantik malam ini Jen." Doublekill yang membuat wajah Jennie benar-benar memerah malu.
"Hentikan Manoban." Protes Jennie saat dadanya berdebar.
Lisa hanya tersenyum menanggapinya. "Ingin berkeliling ?" Tawaran Lisa.
"Bisakah aku menolakmu ? Jennie.
Lisa menunduk malu. Kini senyum Lisa terlihat seperti seseorang dengan pikiran kotornya.
"Kyaa ... Kau membuatku semakin percaya diri." Lisa.
Jennie menjentikkan jarinya di kening Lisa. Membuat Lisa mengusap keningnya seketika. "Aku tidak mengerti bagaimana bisa kau hidup dengan pikiran kotormu itu." Jelas Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie [SELESAI]
أدب الهواة"Susah payah kugapai, tidak akan ku lepas." Lisa "Apa kau memperhatikanku sepanjang malam ?" Jennie