Menyebalkan

2.7K 300 2
                                    

Jennie POV

Aku menikmati makan malam bersama kedua orang tuaku di rumah. Akhirnya aku pulang, setelah beberapa saat pergi. Kedua orang tuaku menyambutku dengan meja makan yang penuh dengan makanan. Disaat seperti ini, aku teringat Chaeng yang selalu tergila-gila dengan makanan.

"Kau akan menginap ?"

Aku menuntaskan kunyahanku dan menelannya sebelum menjawab.

"Mungkin lain kali Appa." kataku mengambil gelas berisi air mineral.

Makananku telah habis dan aku tidak berniat untuk melanjutkannya. Pikiranku kacau dan semua itu menghambat nafsu makanku.

Berbeda denganku, Appa dan Eomma tampak sangat bahagia dengan kedatanganku. Keduanya terlihat begitu sehat meski Eomma mengatakan jika Appa mengalami sedikit masalah dengan pekerjaannya. Aku bahagia untuk mereka.

Ponselku bergetar menerima pesan dari Jisoo Eonnie. Tentu aku langsung melihatnya.

"Kyaa ... Kemana saja kalian ? Mengapa Lisa tidak mengabariku sejak tadi ?"

Aku membacanya, dan mencoba bersikap acuh.

"Pukul saja belakang kepalanya dan katakan untuk membalas pesanku."

Pesan susulan yang membuatku tidak betah untuk berlama-lama memikirkannya.

Kurapihkan barangku yang tersebar di meja makan. Kemudian bangkit dari dudukku. "Lain kali aku akan berkunjung." pamitku kepada kedua orang tuaku.

"Apakah terjadi sesuatu ?" Eomma yang terlihat khawatir.

"Ani ..." Kataku sambil tersenyum.

Aku memeluk kedua orang tuaku bergantian. Kemudian menolak tawaran Appa untuk membawa mobil atau sekedar diatar oleh sopirnya. Aku berdalih, jika aku akan pergi menggunakan bus bersama temanku. Meski kenyataannya, aku berlari menuju apartemen Lisa secepat yang aku bisa. Menghentikan taxi dan mencoba menangani Jisoo Eonnie terlebih dahulu.

"Ndee Eonnie." balasku tanpa menjelaskan apa pun.

Taxi berhenti tepat di depan apartemen Lisa. Kulihat lampu apartemennya menyala, semoga ia disana. Agar aku tak perlu mendatangi satu persatu bar untuk mencarinya.

Aku mengingat sandinya, pintu pun terbuka. Bau beer dan minuman lainnya menusuk hidungku seketika. Aku melangkah terburu-buru untuk mencarinya di ruang TV. Namun ia tak ada di sofa. Lagkahku bergerak menuju dapur dan menemukannya yang hampir tak berdaya di sana. Di mini bar dekat dapur. Kepalanya menempel dengan meja sementara dua botol beer hampir kosong disekitarnya.

"Kyaa !!!" teriakku kesal.

Berandal itu tak menggubrisku.

Aku melangkah mendekat untuk memukulnya. Namun perlahan kepalanya terangkat. Dapat kulihat wajahnya yang benar-benar sexy dengan rambut panjangnya yang terurai bebas. "Jisoo Eonnie." lirihnya menatapku dengan matanya yang tak becus itu.

Kugenggam tangannya untuk beralih dari tempatnya itu. Namun ia menolak. "Jisoo Eonnie." lirihnya lagi.

"Maaf aku menyukai adikmu." jelasnya yang membuatku terdiam.

Aku hendak melepaskan pergelangan tangannya, namun ia berganti menarik tanganku. Membuatku bergerak mendekat kearahnya. Kedua tangannya melingkar di pinggangku seketika. Ia mendekapku dalam dan mendaratkan wajahnya di dadaku. Bangku bar yang cukup tinggi membuat tubuh tingginya hampir sejajar dengan tinggiku.

Aku benar-benar hilang akal dibuatnya. Aku tak tahu apa yang telah dan akan kulakukan. Namun Lisa benar-benar membuat hatiku berdebar saat ini. Aku, seorang Kim Jennie yang selalu menjadi dambaan banyak orang.

Eonnie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang