Lisa POV
Jennie masih belum kembali. Kami memang berencana untuk tidak kembali bersama khawatir baik Jisoo Eonnie atau Chaeng akan menyadari hubungan kami. Meski pun cepat atau lambat semua akan terungkap, aku hanya belum siap untuk mengatakannya saat ini.
Aku masih bermalas-malasan di kamarku. Sesekali mengirim pesan pada Jennie dan teman kuliahku. Aku benar-benar melewati masa-masa sulit belakangan ini. Beruntung banyak orang baik yang berdiri di sekitarku. Termasuk Jisoo Eonnie yang sepertinya sedang sibuk di dapur.
Aku melangkah membuka pintu hanya untuk melihatnya. Aku belum melihatnya sejak terakhir kami sarapan bersama. "Eonnie ?" Sapaku yang melihatnya berdiri di sekitar microwave.
"Kau sudah bangun ?" Jawabnya.
Aku melangkah menuju meja makan. Hendak mendaratkan bokongku di sana. "Kenapa kau selalu makan makanan instan Eonnie ?" Aku, karena ia selalu seperti itu.
"Karena itu lezat, dan sangat irit tentunya." Jelasnya.
Aku tidak mengerti apa ia ingin membeli seluruh negeri sampai ia harus sebegitu mengiritnya. "Ayo makan di luar." Ajakku.
"Aku baik-baik saja dengan ini." Katanya.
"Tapi aku tidak Eonnie.".
"Kau selalu merawatku namun kau membiarkan tubuhmu penuh dengan MSG." Jelasku.
"Wahh ... Tidak salah aku merawatmu selama ini." Gumamnya sambil menaruh kembali makanan kemasannya.
Kami bersiap setelah itu. Aku mengenakan pakaian santai, begitu pun dengan Jisoo Eonnie. Tidak sulit menemukan tempat maan di sekitar rumah. Itu mengapa kami memilih berjalan kaki.
Aku siap.
Begitu juga dengan Jisoo Eonnie.
Aku pergi lebih dulu karena ia sungguh sangat lamban. Namun akhirnya aku juga yang menunggunya merangkak kearahku.
Kami memilih tempat makan yang tidak terlalu ramai. Karena Jisoo Eonnie tidak menyukainya. Kami memesan hidangan kuah pedas dengan nasi. Itu sangat luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie [SELESAI]
أدب الهواة"Susah payah kugapai, tidak akan ku lepas." Lisa "Apa kau memperhatikanku sepanjang malam ?" Jennie