Author POV
Jennie hampir selesai mencuci piring. Hari ini ia tak memiliki jadwal sehingga berniat untuk bersih-bersih karena petugas bersih-bersih, Jisoo telah kembali bekerja. Lisa yang semalam berniat membantunya tidak kunjung keluar dari kamarnya. Alhasil Jennie mengerjakan semua itu seorang diri.
Sebuah tangan melingkar di pinggannya saat ia hendak menaruh gelas di rak piring. Itu Lisa, Jennie tahu hanya dengan merasakan sentuhannya. Tangan kurus yang cukup panjang hanya dimiliki oleh kekasihnya itu.
"Good Morning sweetie." gumam Lisa yang kini menaruh dagunya di salah satu bahu Jennie.
Lisa merekatkan pelukannya seakan tak ingin melepaskan perepuan itu. Matanya kembali terpejam setelah menemukan tempat ternyaman selain kasurnya. "Aku mencuci piring, berarti tugasmu membersihkan debu." Jennie memperjelas pekerjaannya.
"Menempel padamu ? Aku sangat ahli dalam hal itu Jen." Lisa seakan terkejut.
Jennie tersenyum sambil melepas sarung tangannya.
Lisa melihatnya, itu kenapa ia segera mengecup pipi mandu Jennie dengan gemas. "Kau akan terlambat jika terus seperti ini Lisa." Jennie yang mencoba melerai kecupannya.
Jennie berbalik, memandang Lisa yang juga memandangnya. Pandangan yang cukup intens dipagi hari. Lisa tersenyum kemudian mengusap pipi Jennie dengan lembut. Wajahnya perlahan bergerak mendekati wajah Jennie. Bibir Jennie adalah targetnya.
Dikecupnya bibir sexy berwarna segar itu. Tangan Jennie mulai merambat menuju bahu bidang Lisa. Kemudian mengusapnya sampai ke tengkuk. Rambut Lisa yang diikat habis membuatnya leluasa menyentuh tengkuk jenjang Lisa. Jennie melingkarkan kedua tangannya di leher Lisa, memberikannya lampu hijau untuk melanjutkan.
Kepalanya sedikit dimiringkan, bibirnya kembali mengentuh bibir Jennie. Bedanya kali ini bukan hanya sekedar sentuhan, melainkan lumatan yang cukup dalam. Lumatan yang dibalas dengan lumatan lain oleh Jennie.
Jennie berjinjit untuk menikmati bibir Lisa dengan leluasa. Bibirnya benar-benar asik melumat bibir Lisa sementara tangan Lisa mulai merambar turun menuju bokognya. Lisa meremas bagian itu dan sontak membuat Jennie lebih merapatkan tubuhnya kearah Lisa.
Bibir Lisa mengait bibir bawah Jennie dan menjilatnya. Jilatan itu berubah menjadi hisapan dalam yang berulang. Lisa benar-benar asik bermain dengan bibir dan bokong milik Jennie.
Ccuppp ....
Satu kecupan sebelum bibirnya bergerak mundur. Lisa memandangJennie yang masih terpejam. Matanya perlahan terbuka, Lisa tersenyum untuknya kemudian mengangkat tubuh mungil Jennie dan menaruhnya di tepi meja dapur.
Kedua kaki Jennie mengunci pinggang ramping Lisa. Kemudian satu tangannya mengangkat dagu Lisa sebelum kembali melumatnya. Bibir tebal Lisa memang santapan terbaik untuk mengawali pagi.
Keduanya kembali larut dalam lumatan. Terpejam dan membiarkan bibirnya mencari jalan untuk saling melumat, keduanya benar-benar tenggelam dalam hasratnya.
Bibir Lisa terus melumat bibir Jennie sambil sesekali menghisapnya lembut. Hisapan itu terus berubah menjadi lebih kuat dan semakin kuat. Lisa benar-benar menginginkan Jennie saat ini. Digigitnya bibir Jennie yang seketika memberikannya ruang untuk masuk lebih jauh.
Lidahnya menyentuh deretan gigi indah milik Jennie. Kemudian melilitkan lidahnya dengan Jennie sebelum akhirnya dihisap. Kepalanya terus bergerak ke kanan dan kini, Lisa. Sementara kedua tangannya mulai mengusap punggung Jennie. Tangannya menyelusup dibalik kemeja longgar yang Jennie kenakan. Merasakan hangat tubuhnya alih-alih mencari pengait bra yang dikenakan Jennie pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie [SELESAI]
Hayran Kurgu"Susah payah kugapai, tidak akan ku lepas." Lisa "Apa kau memperhatikanku sepanjang malam ?" Jennie