Saranghae

2.5K 220 7
                                    

Author POV

"Lisa-ya."

Keduanya menoleh. Menatap sosok pria berjaket kulit yang berdiri tidak jauh di belakang mereka. Pria dengan wajah menawan yang lebih tinggi dari keduanya.

"Oppa." Lisa yang tampak tidak percaya.

Lisa bergerak melepaskan diri dari rangkulan Jennie. Kemudian melangkah kearah pria yang disebutnya Oppa itu dengan senyum sumringahnya.

Bbbuukkkkk ...

Tubuhnya mendarat tepat di tubuh pria itu. Sebuah pelukan erat dibalas pelukan erat lainnya oleh pria itu.

Cukup lama keduanya berpelukan. Jennie yang sebelumnya ditinggalkan pun sudah kembali bergabung dengan kedua manusia tinggi di hadapannya.

"Apa yang Oppa lakukan di sini ?" Lisa seraya melerai pelukannya.

"Seperti yang ku katakan, menemuinu." Santainya yang membuat Jennie memicingkan mata.

Seperti yang ku katakan, tentu kalimat itu berarti keduanya telah berhubungan sebelumnya.

"Oh ya, Oppa kenalkan ini Jennie." Lisa yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan Jennie.

Jennie menatap malas pria itu namun tetap menyambut uluran tangannya.

"Jungkook." Katanya. Pria itu.

"Dia anak keluarga Manoban Jen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia anak keluarga Manoban Jen." Lisa menatap Jennie dengan sorot bahagia di matanya.

Jennie mencoba menghiraukan perasaan kesalnya melihat Lisa bersama pria lain. Meskipun dapat dikatakan jika keduanya bersaudara secara tidak langsung.

"Apa kau sudah makan ?" Jungkook yang kini menatap Lisa dengan mata berbinarnya.

"Sudah Oppa. Bagaimana denganmu ?" Lisa.

"Aah begitu, aku datang untuk mengajakmu makan malam sebenarnya." Jelasnya, pria itu.

Jangan tanya kondisi Jennie saat ini. Bahkan ia sibuk memprovokasi hati dan pikirannya jika Jungkook hanya kakak bagi Lisa dan begitu pun sebaliknya.

"Bagaimana dengan kopi ?" Tawaran Lisa yang tentu disetujui oleh Jungkook.

Kini Lisa menoleh kearah Jennie yang ada di sampingnya. Sedikit menunduk dan berbicara dengan intonasi berbeda dengan sebelumnya. "Apa kau ingin kopi sebelum pulang ?" Sangat sopan untuk didengar.

Jennie memutar bola matanya malas. Lisa mengerti apa yang telah terjadi.

"Jika kau tidak ingin kita bisa pulang." Sambung Lisa yang membuat Jennie menatapnya seketika.

"Ani. Kita lihat seberapa jauh semua akan terjadi." Jennie menyetujui ajakan itu dengan caranya. Cara yang cukup membuat berpikir.

.

Eonnie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang