--ALVARO--
"Woi apaan si"
Dara meringis kecil karena tangannya sedang dicengkeram cukup keras sekarang
Tidak ada jawaban. Orang yang menariknya masih terus menariknya lebih tepat menyeret nya ke arah rooftop
Karena merasa muak, Dara menghempaskan tangannya di tangga rooftop. Gadis itu mengelus-elus pergelangan tangannya yang merah.
Ia kembali menatap kesal lelaki di depannya ini tajam
"Apaan si?! Ngomong ya ngomong aja! Gak usah nyakitin" teriak Dara kasar
Dara menatap tajam dan dingin kepada lelaki di depannya. Vino, sang mantan
Lelaki itu berdecak "Yaelah gitu doang sakit" ucap Vino meremehkan seakan itu hanya hal kecil
"Masalah lo apa sih?"
Sudah berapa kali Vino bertingkah kasar seperti ini. Menarik dan memaksa Dara hanya untuk sekedar berbicara dengannya.
Itupun hal yang tidak penting
"Dar, lo kemana aja sih? Lo ngilang berhari-hari dar! LO BAYANGIN!" teriak Vino sambil menunjuk-nunjuk Dara
Gadis itu kesal. Bisa-bisanya Vino membentaknya hanya karena hal itu. Ide cemerlang muncul di kepala nya.
Ia teringat apa yang membuat Vino lebih kesal di keadaan seperti ini.
Dara menyantaikan raut mukanya dan bersandar ke gagang tangga. "Buset bro, gue sih owh aja" ucapnya santai
Vino melotot dan melihat Dara dengan tatapan tidak suka.
"DARA! INI SERIUS! JANGAN BUAT KESABARAN AKU HILANG" emosi Vino semakin melunjak karena ucapannya diabaikan oleh Dara
"Aiguu kkamjagiya" kaget Dara
Gadis itu menepuk-nepuk pundak Vino "Yang sabar ya lomnte"
"Jangan sampai aku main fisik ya Dara" bisik Vino penuh penekanan
Dara tersenyum miring "Naon sia teh? Gaya kau aja besar, otak kau kecil" Dara menyatukan jari telunjuk dan jempol nya seakan mengatai Vino kecil
Apanya tuh yang kecil
Saat Vino ingin membentaknya lagi, Dara segera memotongnya karena bosan dengan drama ini.
Gadis itu mengambil hpnya dan membuka aplikasi syopi. Vino yang melihat itu terdiam dengan muka yang masih merah karena emosi
"Ayo sini beli otak dulu mumpung gue punya goceng nih" Dara menekan tombol pencarian dan mengetik 'otak'
Belum sempat menekan enter, hp nya sudah melayang dan jatuh tak berdaya di lantai
Dara membulatkan matanya "LO APAAN SIH?! GUE KAN BAIK NIATNYA MAU BELIIN OTAK BUAT LO! yailah gimana nih" omel Dara sambil melihat keadaan barang pipih itu
Plak!
Tiba-tiba pipi Dara terasa panas dan merah. Ia ditampar lumayan keras. Gini amat nasib orang baik
Darah mulai mengalir di ujung bibir pucat nya. Bukannya menangis, Dara malah tersenyum miring sambil melihat ke bawah. Psycho
Vino, orang yang membanting hp milik Dara dan yang menamparnya
Lelaki itu memandang rendah Dara"Lo pikir gue peduli?! Cari uang gampang, sana open bo kek jual diri kek. Ja-"
Ucapan Vino terpotong karena ada tangan yang mencengkram kasar kerahnya. Lelaki itu terkejut sekaligus takut dengan aura yang muncul di sekitar orang yang mencengkram nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (ACONITUM)
Teen Fiction⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠️ "Gua nembak nih kok ga dijawab?" -Alvaro "Gua ga akan tinggal diam, kasian diam kalo ditinggal" - Dara Dara, gadis cantik dengan penuh rahasia dan misteri di dalam hidupnya yang bahkan tidak bisa ia selesaikan sendiri...