43 - undangan

1.7K 143 16
                                    

--ALVARO--

"Al lo mau ngapain?" tanya Alex yang melihat Alvaro sudah menyalakan mobil

"Pergi"

"Oh yaudah sabar-sabar" ucap Alex sedikit panik khawatir Alvaro akan meninggalkan dirinya di tempat terpencil ini

Dara mengabaikan kedua orang itu dan menaiki mobil di bangku penumpang. Gadis itu perlahan memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur

Tentu saja ia lelah karena semua yang sudah terjadi hari ini. Sungguh aneh, kenapa mereka menyerang? Apa ada hubungannya sama Alvaro? Atau hanya geng preman biasa?

Semua pertanyaan itu hadir di benak Dara, bertumpuk-tumpuk sehingga membuat Dara pusing dan tertidur lelap.

Di sisi lain, Alvaro sibuk memanaskan mobil di bangku pengemudi

Mata tajamnya melirik ke arah Dara yang sedang tertidur pules. Bibirnya terangkat dan menciptakan senyum tipis

sekali liat meleleh

Lelaki itu beranjak ke arah bagasi dan mengambil selimut tipis berwarna abu-abu. 

Ia membuka pintu belakang dan menyelimuti Dara hati-hati takut membangunkan gadis yang sedang berada di alam mimpinya

Setelah sukses ia menyalakan mobil dan bersiap pergi

"AL LO MAU NINGGALIN GUA?"

Mengenal suara khas itu, Al menghela napas dan menoleh ke arah Alex 

"Stt diem atau gua cincang lu" ucapnya sambil mengkode Alex untuk diam karena Dara

"Iya iya" bisik Alex

Lelaki itu naik ke mobil hati-hati dan Alvaro mulai menjalankan mobil

Hening hadir di tengah-tengah mereka. Semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dara sibuk tidur, Alex sibuk dengan hp nya, dan Alvaro sibuk menyetir

"Lex, situasi?" ucap Al memecahkan keheningan

Alex menoleh "Adrian bilang semua udah tumbang pas dia nyampe"

Hening kembali datang. 

Mereka terlihat serius dengan pikiran mereka masing-masing

"Al, lu tau kan ini aneh banget. Ada yang gak beres sama Dara" ucap Alex melontarkan apa yang ada di kepala nya

Tangan Alvaro mengeras dan meremas stir mobil sampai nadi dan urat nya terlihat. Matanya semakin tajam dan suasana mendadak dingin. 

"Iya, tau" 

--ALVARO--

"Makasi pak" 

Dara turun dari motor dan berjalan ke arah gerbang sekolah

Semua berjalan seperti biasanya. Kejadian kemarin tidak dibahas lagi oleh orang-orang. Bahkan tidak ada penjelasan

Kemarin malam berakhir dengan Alvaro menggendongnya ke kamar.

Dan untung insiden kali ini tidak diketahui Sarah ataupun Sherly, namun tentu Dara membicarakan nya kepada 'mereka'

 "Hadeh panas bener" keluh Dara sambil mengipaskan buku yang sedang ia baca

Ia menghela napasnya panjang mengingat pertemuan malam tadi

Tepatnya jam 3 pagi, tidak berlangsung baik. Dara tidak mengerti mengapa 'mereka' marah. Pertemuan itu terasa dingin dan tegang.

Melihat pandangan kelas tercintanya yang sudah ada dihadapannya membuat Dara semakin malas untuk masuk

Kaki nya beranjak masuk dan langsung duduk dan memejamkan matanya

ALVARO (ACONITUM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang