38 - lo kenapa sih?

2.4K 164 11
                                    

--ALVARO--

Alvaro menghentikan mobil hitam miliknya di pinggir jalan. Ia menatap
keluar jendela dan memperhatikan sekitar dengan tatapan dinginnya.

"Ngrok.." 

Ia menoleh ke sumber suara itu dan tersenyum. ia menatap Dara yang masih tertidur dengan nyenyak. Tak tega untuk membangunkannya

Tangan Alvaro terangkat dan memperbaiki helaian rambut Dara yang berjatuhan. Perlahan ia menurunkan tangannya ke pipi gadis itu dan mengelus nya lembut.

Mata Dara perlahan terbuka. Mimpi apa gue bangun-bangun ngeliat cogan. Mimpi kali ye

Beberapa menit mereka saling menatap satu sama lain. Dara yang langsung tersadar dan merubah posisi mereka.

"Ngapain lu, mau nyosor ya?"

"Iya"

"Heh" teriak Dara reflek menjauh, "Gila ya?"

Alvaro tersenyum kecil menatap kepanikan Dara

"Ini dimana? Rumah sakit?"

Lelaki itu membuka seatbelt nya dan keluar mobil. Ia membuka pintu sebelah Dara dan menggandeng tangan nya keluar

Dara yang bengong ikut-ikut aja. Ia masi terjebak di pikirannya

Jangan-jangan Alvaro mau nunjukin masa kelam di rumah sakit kayak yang di drakor sama sinetron itu. Adu berat ni

Setelah beberapa lama berjalan mereka sampai ditempat tujuan.

"Hei, udah sampai" ucap Alvaro menyadarkan Dara

Dara menengok ke Alvaro dan beralih menatap tempat yang dimaksud Alvaro

"Gerobak Ketoprak Botak"

Astaga ini siapa yang nama in sih, berdosa banget.

Tangan Dara itu ditarik pelan Alvaro ke arah beberapa tempat duduk di samping gerobak ketoprak itu.

"Duduk" ucap Alvaro sambil mengambil kursi untuk Dara. 

Gadis itu duduk dan mengamati Alvaro yang pergi memesan makanan. Tak lama setelah itu, Alvaro membawa 2 piring porsi ketoprak. Tangan Dara mengambil satu piring Alvaro dengan cepat karena rasa laparnya.

Alvaro tersenyum tipis dan ikut duduk di sebelah Dara "Selaper itukah?"

Dara mengangguk-angguk pelan dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Mereka mulai makan makanan mereka masing-masing tanpa berbicara. Hening seketika hadir di tengah-tengah mereka. Dara melirik ke arah piring Alvaro

Lelaki itu sedang memisahkan toge dari ketoprak miliknya. Alvaro gak suka toge? Kok bisa? Kan enak. 

"Woi, ngapain lu?" tanya Dara gengsi

Alvaro tersenyum miring "Nama aku bukan woi sayang"

Heh heh apeni, aku? sayang? siapa? dimana? Pikiran Dara ngeblank seketika

"Diem lo! Itu ngapain?"

"Apanya?"

"Yah, itu ngapain milih-milih makanan"

"Gua ga suka toge" ucap nya pelan

Dara menatap piring nya lalu piring milik Alvaro. Ia merampas piring yang ada di tangan lelaki itu dan meletakan di sebelah piringnya. Perlahan-lahan Dara mengambil stu persatu toge yang ada di piring Alvaro

Lelaki di sebelahnya ini malah tersenyum dan memperhatikan nya dengan seksama

"Suka banget sih ngeliatin, secantik itukah gua?" tanya Dara masih fokus memisahkan toge

"Iya, banget" tangan Alvaro menyelipkan rambut Dara yang menutupi wajah gadis itu ke belakang telinganya. Sedangkan yang diperlakukan seperti itu hanya mematung ala tomat

Dara merengut dan kembali fokus memilah para toge

"Weh lu maen gak hari ini?" 

Suara abang-abang ngabers lewat di depan mereka

"Maen dong, ama cewek yang kemaren. Weh ndro, cewek cakep tuh" ucapnya dengan jari menunjuk Dara

Alvaro melirik tajam kedua ngabers itu dan meluncurkan tatapan membunuh. Mereka yang merasa di tatap langsung takut dan kabur seperti pengecut.

Dara yang menyadari adanya aura dingin melirik Alvaro sebentar

"Kenapa lagi nih orang" batin Dara

"Nih, udah gua pisahin. J-jangan salah paham, ini karena hukum tidak boleh memboros makanan di dunia ini" 

Gadis itu menaruh piring milik Alvaro di depan lelaki itu. Yang diajak ngomong malah memperhatikan dirinya dari atas sampai bawah dengan tatapan menusuk.

Astaga, Dara merasa tertusuk. Hoek 

"Lo kenapa sih? Sakit mata ya?" ucap Dara sinis

Tak lama setelah itu, Alvaro pergi ke mobil entah untuk apa. Ia menghampiri Dara dengan ransel di tangan kanannya

Lelaki itu membuka ransel miliknya dan mengambil beberapa barang. Jaket, topi, masker dan kacamata hitam? 

Alvaro memakaikan barang-barang itu satu-persatu kepada Dara. Sekarang gadis itu sudah seperti idol yang siap di expose dispecth. 

Ini orang gila atau gimana sih?

"Perfect" ucap nya bangga sambil tersenyum ke arah Dara

Astaga senyuman nya buat saya blind - Dara 2021

"Lo gila ya? Ini apa coba? Pengap tau!" ucapnya ingin membuka masker hitam itu

Dengan cepat lelaki itu menghentikan tangan Dara dan memakaikan kembali masker tersebut dengan rapi dan teliti

"Jangan dibuka, gua gak mau, gak suka dan gak akan punya gua dibagi bagi" ucapnya tajam dan dengan mata yang serius

Pfftt hampir saja Dara tertawa melihat ekspresi serius Alvaro.

"Gak akan sayang" ucap Dara sambil memegang pipi Alvaro dengan kedua tangannya

Puff!

Seketika kedua sisi pipi itu berubah menjadi merah. Huwaa lucu sekali.

"Sa-sa-say-" ucap nya terbata-bata

"Ekhem!"

Kedua sejoli itu menoleh ke sumber suara itu. Di samping mereka sudah ada bapak-bapak ketoprak yang menonton mereka seakan sedang menonton drakor.

Dara langsung melepas kedua tangannya dan menjauh dari Alvaro. 

Sedangkan lelaki itu diam saja sambil melempar tatapan tajam ke arah abang ketoprak. Yang di tatap hanya mengangkat bahu tak peduli.

Mereka pun melanjutkan acara makan yang dipenuhi dengan aura badmood Alvaro.

--ALVARO--

Helloo

Udah lama banget gak update. Sorry hiatus nya keenakan hehe

Ini part sedikit dulu karena masih mikir mau lanjut cerita atau enggak

Author terhura selama Hiatus masih ada yang ngevote. Makasii loh,
i appreciate it ( ˘ ³˘)♥

Vote sm comment buat part selanjutnya babay~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sm comment buat part selanjutnya babay~

ALVARO (ACONITUM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang