30 - telfon

2K 133 5
                                    


--ALVARO--

Hai kalian apakabar tanpa author selama beberapa bulan?

sorry slowup, penjelasan selanjutnya ada di akhir chap ya

Alvaro membulatkan matanya sempurna ke arah Dara. Ia membeku. Tatapannya tak lepas dari wajah cantik Dara. Sedangkan jantungnya? Mungkin sudah berhenti sementara atau malah ada konser besar di sana? 

Tetapi pikirannya tidak pernah lepas dari kesadarannya. Dan sekarang ia bertanya-tanya, kenapa seorang gadis SMA seukuran Dara dapat menahan badannya yang bisa dibilang lumayan berat? Bagaimana caranya? Berbagai pertanyaan dan kecurigaan berputaran di kepalanya

Sedangkan Dara? Gadis ini malah tidak sadar dengan posisi tidak nyaman ini "Eh sorry-sorry makanya hati-hati" ucap Dara dengan tenang 

Alvaro langsung sadar dari lamunannya karena suara Dara. Ia yang menyadari jarak mereka sangat amat dekat, wajahnya langsung berubah menjadi merah padam

Dara langsung membenarkan posisi mereka "Abisnya lo ngagetin si-"

Ucapan Dara terpotong karena ia menyadari wajah merah padam Alvaro. Dara langsung berdiri dan memegang pipi Alvaro dengan kedua tangannya

"Kok muka lo merah? Demam ya?" tanya Dara khawatir

Mata mereka bertatapan dengan jarak yang dekat dan bisa dihitung sejengkal. Mata tajam Alvaro bertabrakan dengan mata hangat milik Dara

Alvaro langsung memegang kedua tangan Dara dan perlahan menurunkan nya dari pipinya. Ia langsung memalingkan wajahnya dan menyembunyikan wajah merah nya ke arah lain

Dara yang melihat itu bingung dengan tingkah konyol Alvaro. Ia menatap Alvaro lekat, dan untungnya ia sempat melihat wajah merah Alvaro. Sangat langka untuk dilewatkan bukan?

"Jadi ceritanya salting nih?" Satu kalimat itu dapat membuat wajah Alvaro semakin memerah

Alvaro cepat-cepat berusaha menormalkan wajahnya dan menatap lurus ke lapangan "Siapa yang salting, ga ada tuh"

Dara tersenyum kecil "Iya deh yang serba bener"

Alvaro kembali terkekeh dengan kalimat garing Dara

"Dar, lo mau ja-" ucapan Alvaro terpotong karena suara wasit lapangan

"Alvaro, pertandingan sudah dimulai, kembali ke lapangan!" teriak wasit dari seberang lapangan

Alvaro menghembuskan nafasnya kasar karena kesempatan untuk menebak Dara gagal lagi. Sudah berapa kali ia gagal jadian dengan Dara.

"Apa gw ga usah ikut terus di sini aja bareng lo?" ucap Alvaro dengan puppy eyes miliknya

Dara langsung membelakkan matanya dan menahan senyum nya. Rasanya ia seperti terbang di langit dan tidak ingin kembali ke bumi. Alvaro seakan sedang mengobrak abrik jantung dan kesadaran Dara saat ini. 

"Astagfirullah cobaan apa lagi ini" batin Dara. 

Moment langka yang hanya ia dapatkan sekali seumur hidup. Menatap cogan berkualitas tinggi ini sangat rare di bumi emang beda rasnya. 

ALVARO (ACONITUM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang