-Chapter 11-

534 70 8
                                    

Lol who was she kidding?

Jo Yuri, otak sama mulutnya bener-bener ga sinkron.

Sekarang keadaannya Yuri lagi duduk di pangkuan Yena, mereka berbagi ciuman panas semenjak 15 detik yang lalu.

Seketika tadi Yuri berubah pikiran dan langsung meneguk habis alkohol yang dari tadi ga dia sentuh sama sekali.

Cium doang ga apa lah ya?

Yuri mentally berjanji sama dirinya sendiri bahwa ini akan menjadi kali terakhir dia make out sama customernya.

Mau gimana lagi, katanya sih mubazir kalo dia tolak pria ini.

Ya ya ya terserah.

Katanya Yuri, Sir Choi tuh kayak devil alias satan.

A sin that both attractive and addictive.

Yuri bohong kalo bilang dia ga salah fokus sama bibirnya Yena dari tadi. Karena ga tau disengaja atau engga, Yena dari tadi terus menjilat dan menggigit bibirnya itu.

Jujur Yuri ga kuat liatnya.

Yuri sengaja minum dulu supaya bisa dijadiin alasan kenapa dia make out lagi sama Yena.

Padahal Yuri buat keputusannya itu saat dia masih 100% sadar (mungkin otaknya aja yang udah liar sama bayangan yang engga-engga).

Tangan Yena yang baru aja mau menyentuh pinggang Yuri, udah ketahan duluan.

"Saya mau bercumbu sama sir bukan berarti sir boleh sentuh saya" kata Yuri setelah melepaskan ciumannya dengan Yena.

Tangan Yuri nahan tangan Yena ke belakang.

Padahal Yuri nahan tangan Yena ga terlalu kuat, tapi Yena cuma senyum aja ga berusaha buat lepasin tangannya.

Gatau kenapa, Yena seneng aja katanya?

Yuri bener-bener beda, she is limited edition.

Semua cewek yang Yena temuin di bar atau club kalo udah dalam posisi Yuri yang sekarang, pasti akan minta Yena untuk menyentuh mereka.

Tapi Yuri engga.

Kalo Yena mengenal Yuri lebih dalam, kejutan apa lagi yang akan wanita ini kasih ke Yena?

"Hm kayaknya ada yang tergila-gila sama saya nih?"

Yuri yang melihat senyum lebar Yena terkekeh, keliatan kayak ga bisa lepas pandangannya dari Yuri gitu.

Yena ketawa pelan.

"And if i am?" Jawab Yena.

Ow shit.

Yuri bener-bener ga expect Yena untuk jawab itu. Dia awalnya hanya mau ngegodain Yena aja. Rasanya pengen buat pria ini gugup.

Tapi sialnya malah Yuri yang gugup.

"But i like drunk Yuri the most. Karena saat kamu mabuk, kamu jadi liar"

Pipi Yuri merona saat mendengar perkataan Yena.

"Sa-saya cuma mau ingetin sir aja kalo disini gaada yang namanya cinta, tapi yang ada cuma bisnis. Profesionalitas. Jadi sebelum sir jatuh cinta lebih dalam ke saya, lebih baik sir hentikan karena saya ga akan balas perasaan itu" kata Yuri pede.

Weird.

Kenapa Yena merasa sedikit berat saat mendengar perkataan Yuri?

Jelas Yena tentunya ga mengharapkan hubungan seperti itu sama Yuri, jadi Yuri ga perlu khawatir akan hal itu. Karena hal itu ga akan terjadi,

Insatiable • YenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang