"S-sir Choi, ada yang mau saya omongin"
"Hm? Soal apa?"
Yuri menggigit bibirnya, bingung.
Kalo ga ditanyain, pasti dia bakalan kepikiran terus. Tapi kalo ditanyain, dia ga siap dengan reaksi Yena.
Gimana kalo Yena tiba-tiba marah? Atau ga nyaman?
Jujur, Yuri sangat ingin tau apa keinginan Yena.
Hubungan ini kan milik mereka berdua, artinya Yuri juga harus memahami kemauan Yena.
"Semenjak kita pulang dari acara, kamu kayaknya jadi pendiem. Kenapa?" Tanya Yena.
Tiba-tiba terbesit suatu gagasan di otak Yena.
"J-jangan bilang kamu belom bisa move on dari Ms Jung?" Tanya Yena lagi dengan penuh cemas.
"Bukan! Bukan itu.." bantah Yuri cepat.
Yena pun menghela nafas tenang.
"Terus kenapa sayang?"
Walaupun ada sedikit getaran di hati Yuri saat mendengar itu (mohon dimaklumkan), tapi dia berusaha mengabaikannya karena ada hal yang lebih penting dari itu.
"Tadi, banyak banget temen kuliah saya yang nanyain tentang--"
"Kapan nikah?"
"I-iya. Uhm apa sir ada pikiran untuk itu?"
"Ada" jawab Yena cepat tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu.
Hati Yuri rasanya langsung drop setelah mendengar jawaban Yena yang terdengar sangat yakin itu.
Sir Choi mau nikah..
Yena yang melihat Yuri nampak sedikit pucat langsung meletakkan punggung tangannya pada dahi Yuri.
"Hei, kamu sakit? Kok pucat?" Tanya Yena khawatir.
Yuri yang tersadar dari lamunannya langsung menggeleng.
"E-engga saya gapapa kok sir, cuma uhm-"
"Hm? It's okay Yuri, bilang aja" kata Yena mulai menggenggam tangan Yuri.
Yuri menghela nafas sejenak.
"Kalo memang sir ada pikiran untuk itu, saya minta maaf banget sir tapi-"
Yuri beralih menatap Yena, tatapannya penuh dengan rasa bersalah.
"Tapi saya ga bisa" ucap Yuri lirih.
Rasanya Yuri seperti orang yang gatau malu.
Beginikah balasan yang pantas untuk diterima oleh Yena? Orang yang sudah melakukan banyak hal untuk Yuri?
No.
He deserves better, even deserved everything.
Yena selalu kasih apapun yang Yuri mau.
Tapi kenapa saat Yuri punya kesempatan untuk membalasnya, Yuri's anxiety suddenly got in the way?
Kita ga bisa 100% menyalahkan Yuri, karena hal yang seperti ini wajar.
Lagi pula kita membicarakan tentang pernikahan, suatu hal yang dipenuhi dengan komitmen dan tanggung jawab.
Satu kesalahan bisa membuat masa depannya berantakan.
Banyak sekali hal yang terjadi di otak Yuri, sampai akhirnya dia merasakan sentuhan lembut di kepalanya.
"Gapapa Yuri" kata Yena sambil mengelus pelan kepala Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insatiable • Yenyul
FanfictionYuri, the art that Yena badly wanted to touch. [PLEASE DO NOT TOUCH THE ARTWORK] Apakah itu juga berlaku untuk seorang Choi Yena? WARNING! ⚠️ Genben | Rated M Mix Language Disclaimer : This is a work of fiction‼ Start : 15 Februari 2021 End : 25 Ap...