-Chapter 33-

537 67 11
                                    

BRAK!

"Choi Yena, what a surprise"

"Maaf sir, saya sudah berusaha menahan, tapi tuan muda tetap memaksa"

Yena mulai mendekat, dan dengan beraninya dia memukul meja dengan kencang.

"Anda puas sekarang?" gertak Yena.

Seseorang yang ditanya itu hanya tertawa.

"Maksud kamu apa Yena? Saya ga paham" katanya masih tertawa.

Yena melemparkan kertas berisi berita tentang dirinya dan Miru.

"Saya sudah tau, anda pasti ga tinggal diam. Tapi apa ini? Kejadian 5 tahun lalu? This is all you got?"

Orang itu meraih kertas tersebut.

"Ahh ini toh. Gimana Yena? Sudah berakhirkah hubungan kalian?"

Yena menatap sinis pria di didepannya.

"Please, leave us alone. Leave Yuri alone, is that too much to ask?" Mohon Yena.

Pria itu hanya menatap Yena sambil mengehela nafas panjang.

"Yena, kamu mau wanita? Saya bisa kasih. Anak pengusaha sukses, anak konglomerat sampai anak presiden pun kalo kamu minta papa bisa kasih. Kenapa Yena? Kenapa harus wanita itu?"

Lol did he just call himself papa?

"Kenapa? Anda mau tau kenapa?"

Siwon hanya terdiam sambil menatap Yena.

"Karena Yuri bisa kasih apa yang ga bisa anda kasih untuk saya. Dia hadir disaat semua orang pergi. Semenjak saya mengenal Yuri, saya tau apa arti dari semua kerja keras yang saya lakukan selama ini. Saya akhirnya tau apa keinginan saya" jelas Yena.

Senyum Yena mengembang, matanya berbinar-binar saat membayangkan Yuri.

Yena menghela nafas pelan.

"Pa, tolong sekali ini aja biarkan Yena menentukan pilihan Yena sendiri. Yena mohon pa"

Muak memang, memanggil orang itu papa. Tapi Yena udah lelah, dia lelah menjalani hidup sesuai keinginan orang lain.

Terutama keinginan pria di depannya ini.

Ingat kalo Yena pernah melarang Yuri untuk memenuhi ekspektasi Beomgyu? Itu semua karena Yena tau bagaimana rasanya. Seluruh hidupnya hanya mengikuti instruksi dari ayahnya.

Kalo dibilang A, Yena lakukan A. Kalo dibilang Z, Yena lakukan Z.

Being fake is tiring,

And sickening.

Dan saat Yena melawan? Orang itu akan mengabaikan keberadaannya.

"Ya ampun Choi Yena, cuma itu? Cuma itu syaratnya? Wanita lain juga pasti bisa mememani kamu kok. Jangan buta, wanita diluar sana yang jauh lebih baik dari wanita itu ada bejibun Yena"

Yena memejamkan matanya sekilas.

"Ga se-simple itu. Sulit memang berbicara dengan orang seperti anda. Anda tau apa tentang ini-"

PLAK!

"Saya ini papa kamu ya Choi Yena!? Jaga bicara kamu!" Sebelum dia sadar, mulutnya sudah terlanjur mengatakan itu semua.

Yena terkekeh.

"Bukan. Anda bukan papa saya. Ga ada media di sini, gausah bersandiwara"

Yena mendekatkan wajahnya, lalu berbisik

Insatiable • YenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang