"Sejauh apapun kakimu melangkah pergi, keluarga akan selalu ada untuk menjadi tempatmu pulang." - Choi's
Kisah empat anak Choi Siwon dan Choi Sooyoung yang memperjuangkan cinta masing-masing dengan cara berbeda. Tentang kuatnya ikatan keluarga, tipi...
Sesuai perkataan Siwon, ketika Junhui mengetahui terjadi perselisihan yang mengharuskan Seungcheol dan Jeonghan meninggalkan Mansion, tujuan pertamanya begitu kembali ke Korea bukanlah Seoul, melainkan Busan.
Sebelum pergi ke Busan, ia menyempatkan diri mampir ke Mansion Kim sebentar. Niatnya hanya ingin menemui Myungho.
Tetapi karna sedang rindu, rencananya yang semula hanya mampir setengah jam, berubah menjadi berjam-jam. Bahkan harus menginap karna hampir tengah malam pun Junhui masih setia disana.
"Kan! Kan! Ini stick-nya pasti rusak. Lihat, masa 8 kali main aku kalah terus."
Junhui merotasikan matanya. Lelah sekali telinganya mendengar gerutuan Myungho yang baru saja mencoba memainkan ps miliknya.
Menyalahkan stick PS. Dibilang jelek lah, rusak lah, murahan lah. Padahal dianya yang noob.
"Kau saja yang payah."
Padahal hanya tidak bertemu selama 5 bulan. Tetapi Myungho tiba-tiba berubah menjadi lebih ekspresif dari sebelumnya. Ia juga lebih cepat kesal. Padahal sebelumnya jelas Myungho itu penyabar luar biasa.
Myungho melempar stick ps ke sofa. "Mainan macam apa itu? Sama sekali tidak seru."
Junhui mendecih, "Miinin micim ipi iti? Simi sikili tidik siri." Padahal Myungho sendiri yang memonopoli psnya hampir 1 jam. Bisa-bisanya dibilang tidak seru.
Myungho menatap sengit lelaki tampan disampingnya.
Dan ya, tidak hanya dirinya yang sedikit berubah. Junhui pun sekarang menjadi lebih jahil dan suka sekali menggodanya.
"Kemari," Junhui menarik Myungho yang sedang merajuk untuk mendekat. "Mau ajari?"
Myungho mendengus, "Mii ki ijiri?" balasnya kesal.
Junhui tertawa mendengarnya. Kemudian ditariknya lengan Myungho agar lebih dekat dan didudukkannya yang lebih muda ditengah-tengah kakinya. Memberikan stick PS yang tadi di lempar ke tangan Myungho.
"Jadi begini,"
Keduanya larut dalam permainan. Dalam waktu sekejap usai diajari Junhui, Myungho menjadi lebih mahir. Keduanya bahkan sibuk sailing mengalahkan satu sama lain, tanpa merubah posisi. Junhui bersandar di bantalan sofa, sedangkan Myungho bersandar pada dada Junhui.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"WOHOOO AKU MENANG!"
Plak
Plak
Plak
Oke, harusnya Junhui tidak mengajarinya tadi. Sekarang Myungho memukul-mukul pahanya karna kesenangan menang melawannya.
