~~~~~HOME~~~~~Junhui dan Myungho tiba di Busan pukul 10 pagi. Myungho pulang bersama Jeonghan, sementara Junhui menyusul Seungcheol dan Hansol ke perusahaan.
Mereka hanya membicarakan perihal perkembangan perusahaan. Junhui tak lupa menggoda adik bungsunya yang kini menjabat sebagai Marketing Manager. Ia cukup kagum melihat perkembangan Hansol yang mulai piawai menangani bisnis.
Tidak ada pembahasan mengenai Sooyoung. Seungcheol cukup tahu diri untuk tidak berdebat di kantor karna pasti berujung perdebatan. Jika ada pegawai yang mendengar nama baik mamanya bisa rusak.
Jelas itu adalah hal buruk.
Ketika matahari berada di ufuk barat mereka pulang menggunakan mobil Junhui. Sayangnya hujan deras tiba-tiba mengguyur kota.
Parahnya lagi mobil Junhui tiba-tiba mogok padahal hanya tinggal 2 meter untuk sampai ke rumah.
Tidak tahan karena udara dingin dan panggilan alam yang membuat perut mulas, Hansol nekat berlari menerjang hujan. Tingkahnya diikuti Seungcheol dan Junhui yang juga ingin segera sampai rumah.
Jadilah mobil Junhui ditinggal begitu saja dipinggir jalan.
Mereka tiba dalam keadaan basah kuyup dari ujung rambut sampai ujung kaki, yang membuat Jeonghan hanya menghela napas kasar melihat tingkah kekanakan ketiganya.
Jeonghan membawakan tiga handuk lalu meletakkannya masing-masing dikepala ketiga Choi. "Besok sakit tahu rasa kalian."
"Ide bagus. Aku bisa tidur seharian, kan?"timpal Hansol.
Junhui menoyor kepala adiknya itu. "Jangan seenakmu sendiri. Sudah dewasa harus mandiri, jangan bergantung pada kami lagi."
"Kakakmu benar. Mana ada yang mau menikah dengan anak manja sepertimu nantinya,"sahut Seungcheol.
3 lawan 1. Hansol kalah telak bung.
"Oh iya ngomong-ngomong," Junhui memandang Jeonghan yang sedang memijat tangan kanan Seungcheol. "Itu benar? Kau hamil, Kak?"
Bertambah satu anugerah lagi dalam keluarga Choi. Semalam Jeonghan mengalami pusing dan mual berlebihan. Setelah diperiksa dokter, rupanya ia sedang mengandung. Janinnya berusia 2 minggu.
Masih sangat kecil memang. Tetapi kabar bahagia harusnya dirayakan bersama. Seperti ketika Jisoo dinyatakan hamil dulu.
Harusnya....
"Hm, kenapa memangnya? Kau mau memberi hadiah?"tanya Jeonghan iseng..
Junhui berdecak, "Memangnya kau ingin hadiah apa? Katakan saja."
"Ya, hanya katakan. Nanti yang beli Kak Seungcheol,"timpal Hansol.
Junhui dan Hansol melakukan tos. Mereka memang sehati.
"Nikahi saja tunanganmu itu. Akan ku anggap itu sebagai hadiah darimu."
Perkataan Jeonghan membuat senyum Junhui luntur. Tentu Junhui ingin menikahi Myungho. Tetapi tidak sekarang. Ia ingin pernikahannya dihadiri keluarga besar dalam formasi lengkap.
Dengan penuh kebahagiaan. Tanpa ada keraguan sedikit pun di dalamnya.
"Mereka akan segera menikah. Setelah semuanya baik-baik saja. Setelah kita bisa meyakinkan Mama kembali." Seungcheol mengecup kening Jeonghan lalu menatap Junhui.
"Aku sendiri yang akan menemui Paman Yesung dan melamar Myungho untuk Junhui. Itu pasti akan terjadi tidak lama lagi,"lanjutnya.
Hansol menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan tangan bersedekap, "Ya, lalu aku akan menjadi paman lagi. Aku akan punya tiga keponakan. Astaga, makin tua saja aku rasanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»
Fanfiction"Sejauh apapun kakimu melangkah pergi, keluarga akan selalu ada untuk menjadi tempatmu pulang." - Choi's Kisah empat anak Choi Siwon dan Choi Sooyoung yang memperjuangkan cinta masing-masing dengan cara berbeda. Tentang kuatnya ikatan keluarga, tipi...