0.9 | Home

3K 297 85
                                    


Warn! agak sedikit mengandung konten bulan gosong


~~~~~HOME~~~~~


Kak Junhui

Kak?

Jadi jemput?

Tentu

Kau sudah pulang?

15 menit lagi

Oke, aku otw


Myungho memasukkan ponsel ke dalam tas. Ia merapikan surai panjangnya yang sedikit berantakan, membiarkannya terurai bebas. Setelah mematikan lampu ruangannya, Myungho keluar untuk menunggu Junhui di UGD sembari memantau sekali lagi pasien-pasien disana.

Setelah menyelesaikan operasi siang tadi, Myungho harus merelakan waktu istirahatnya karna kedatangan beberapa pasien korban kecelakaan yang memiliki luka parah dibagian organ dalam. Membuatnya harus segera melakukan operasi dadakan walau dokter senior sempat melarangnya karna takut Myungho kelelahan dan malah melakukan kesalahan di meja bedah.

Tetapi Myungho tetaplah seorang dokter yang memprioritaskan keselamatan pasien diatas segalanya. Beruntung operasi berjalan lancar tanpa ada hambatan.

"Bagaimana keadaannya?"tanya Myungho pada suster Lee yang bertugas menjaga UGD malam ini.

"Secara keseluruhan alat vital Tuan Hong stabil. Mungkin beliau akan sadar paling cepat besok pagi."

Myungho mengangguk. Ketika ia hendak melangkahkan kaki melihat pasien lain, ponselnya tiba-tiba bergetar.


Kak Junhui

Aku di parkiran


"Pantau terus keadaan mereka. Saya pulang duluan, ya. Selamat malam, Suster Lee."

"Selamat malam, Dokter Kim. Hati-hati dijalan."

Myungho sedikit berlari menuju parkiran. Senyumnya merekah melihat Junhui berdiri di samping mobil, menunggunya sembari bermain ponsel.

"Kak."

Junhui menoleh, "Oh, kau-" ucapannya terhenti. Ia menatap Myungho dari ujung kepala sampai ujung kaki "Kau tidak terlihat seperti seseorang yang baru selesai bekerja."

Maksudnya, Myungho tetap cantik. Seperti tadi pagi. Sama sekali tidak ada yang berubah.

"Aku bukan pegawai kantoran yang harus selalu terlihat stress setiap kali pulang kerja, kan?"tanya Myungho geli.

Benar juga.

"Mau makan dulu?"tawar Junhui.

Myungho mengangguk sebagai jawaban. Sebenarnya dirinya lelah, tetapi menolak tawaran Junhui sepertinya akan menyakiti pria itu. Myungho yakin untuk memberanikan diri mengajaknya makan malam bersama, Junhui pasti melawan segala ego dan rasa malunya.

Rasa lelahnya mungkin akan hilang setelah dinner bersama prianya itu. Jadi, kenapa tidak?


~~~~~HOME~~~~~


Myungho ingin tertawa ketika kakinya memasuki restoran mewah yang tidak jauh dari rumah sakit tempatnya bekerja. Pelayan mengantar mereka menuju tempat vip di lantai 2 yang rupanya sudah dipesan oleh Junhui. Myungho membayangkan, bagaimana jadinya jika tadi ia menolak?

Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang