2.7 | Home

2.8K 297 105
                                    

sorry guys, belum sempat balesin komen chapter sebelumnya.


~~~~~HOME~~~~~

Ingat prinsip Sooyoung dalam menjaga keutuhan rumah tangganya? Tidak ada dusta diantara keluarga. Tidak ada yang boleh berbohong entah kepada sesama saudara bahkan orang tua.

Termasuk fakta bahwa Seungcheol bukanlah anak kandungnya.

Usia Seungcheol baru memasuki 8 tahun ketika Siwon memberitahunya bahwa Seungcheol tidak dilahirkan dari rahim Sooyoung seperti ketiga adiknya.

Dia sedih, menangis.

Anak mana yang tak kecewa mengetahui fakta ibu yang selama ini merawat dan menyayanginya bukanlah ibu kandungnya?

Melihat kesedihan di mata Seungcheol, mulai hari itu Siwon memutuskan hal itu tidak akan dibahas lagi di Mansion. Takkan pernah.

Choi Seungcheol adalah putra tertua Choi Siwon dan Choi Sooyoung. Akan selalu menjadi putra sulung mereka.

Namun reaksi berbeda ditunjukkan oleh si kembar.

Junhui, Jisoo, dan Hansol diberitahu pada saat yang bersamaan. Ketika si kembar berusia 16 tahun dan si bungsu 12 tahun.

"Kakak tidak dilahirkan dari rahim Mama. Kakak lahir dari istri pertama Papa. Tetapi, kakak tetaplah kakak kalian. Dia juga anak Mama."

Hansol hanya mengangguk, entah paham atau tidak maksud ucapan Siwon. Justru melempar pertanyaan konyol akibat pemikiran polosnya.

"Jadi kakak punya dua Mama? Hansol juga mau punya dua Mama!"

Sementara Junhui hanya diam. Mungkin tidak mengerti harus menjawab apa. Tetapi diamnya berlangsung selama seharian penuh.

Setelah dinasehati baik-baik oleh Sooyoung barulah Junhui mengerti dan bersikap seperti semula.

Jisoo yang paling sulit dibuat mengerti. Satu-satunya anak perempuan Siwon itu menunjukkan amarahnya terang-terangan. Ia tidak terima ketika Siwon secara tidak langsung mengatakan Seungcheol hanya kakak tirinya.

Berhari-hari Jisoo mendiamkan Siwon dan Sooyoung. Mengatakan orang tuanya berbohong. Mengejek Junhui dan Hansol yang mau-maunya saja dibohongi, menurutnya.

Tetapi pada Seungcheol? Untuk melihat wajahnya saja Jisoo enggan. Faktanya ia tahu papanya tidak mungkin berdusta.

Jisoo hanya tidak bisa menerimanya. Karna yang Jisoo pikirkan saat itu, apapun yang berhubungan dengan kata 'tiri', tidak pernah berakhir baik.

Entah saudara tiri, ibu tiri, atau ayah tiri.

Hingga pada malam dimana amarahnya mulai reda, Seungcheol mengajaknya bicara di balkon kamarnya. Hanya berdua, tengah malam dimana semua orang sudah tertidur lelap.

"Memang ya menjadi anak-anak itu lebih baik daripada tumbuh dewasa. Sangat menyulitkan, ada saja masalahnya." Seungcheol mengusap surai panjang adiknya, "Bukankah begitu?"

Jisoo hanya memandang lurus ke depan. Rautnya datar namun maniknya terasa panas akibat menahan mati-matian tangisnya.

"Apa kakak akan pergi?"

"Ini rumah kakak, tidak ada alasan untuk pergi."

"Tapi kata Papa-" Jisoo tak melanjutkan ucapannya. Ia diam karna tak sanggup berucap langsung pada Seungcheol.

"Kakak bukan anak Mama?"tebak Seungcheol.

"Kakak anak Mama,"koreksi Jisoo.

Dia tidak suka itu. Kalimat yang menyatakan bahwa Seungcheol bukan anak Mamanya, Jisoo tidak ingin mendengarnya.

Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang