3.2 | Home

3.1K 335 261
                                    

menjelang chapter terakhir kalian boleh ngga kalian (yg gapernah vote) tolong vote dan komen, terserah ajalah untuk meramaikan.

~~~~~HOME~~~~~


Hari yang ditunggu-tunggu oleh Hansol dan Seungkwan tiba. Persalinan akan segera dilakukan karena Seungkwan sudah mengalami kontraksi. Ia segera dibawa ke rumag sakit untuk segera ditindak lanjuti tim medis.

Ditangani langsung oleh Dokter Kim Myungho yang baru tiba di Seoul dini hari.

Setelah melewati beberapa proses pemeriksaan kondisi tubuh dan sebagainya, dokter menyatakan tubuh Seungkwan mampu melakukan proses melahirkan secara normal.

Seungkwan dipindahkan ke ruang bersalin. Di sisi kirinya ada Hansol yang memegangi tangannya sembari berharap cemas melihat wajah pucat dan keringat dingin yang tubuh Seungkwan keluarkan.

Sementara di sisi kanan ada Jisoo yang ikut mendampingi. Mulanya Jeonghan yang ingin menemani, namun karena dia sedang hamil dokter tidak menyarankannya memasuki ruang bersalin.

Takut menimbulkan trauma dan membuat si ibu hamil stres.

Proses persalinan berlangsung selama 30 menit kemudian Seungkwan dipindahkan kembali ke ruang rawatnya. Dengan kondisi tubuhnya dan juga bayinya sehat sempurna.

"Jadi, bagaimana rasanya?"

Seokmin menghampiri Hansol membawa dua buah minuman kaleng, memberikan satu untuk adik iparnya yang masih berkeringat dingin.

"Rasanya seperti aku yang melahirkan saja,"ujar Hansol lemah.

Keduanya berdiri di balik kaca, memandang ke ruangan dimana bayi Hansol dan Seungkwan sedang di mandikan perawat.

"Sekarang aku mengerti kenapa kau selalu mengalah pada Kak Jisoo, Kak."

Perjuangan wanita mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan bertaruh nyawa, Seokmin rasa hanya mengalah seumur hidup pun tak mampu membayar rasa sakit. Itu hanyalah sebagian kecil dibandingkan perjuangan Jisoo melahirkan Chan dulu.

"Bahkan jika bisa, aku bersedia menggantikan merasakan sakit yang dia rasakan." Seokmin tersenyum tipis menatap istrinya yang sedang menggendong si kecil Choi seusai di mandikan, "Kita tidak bisa melakukannya, tidak akan pernah. Karena itu, cukup kabulkan segala keinginanya. Berikan dia perhatian sebanyak yang kita bisa. Dengan itu, sakit dan perjuangannya terbayarkan."

Hansol mengangguk, tentu saja. Ia sudah berjanji akan menjaga dan membuat Seungkwan serta anaknya bahagia. Seorang Choi Hansol tidak akan pernah mengingkari janjinya.

Pemuda tampan yang kini resmi menjadi seorang ayah itu membiarkan anaknya diurus oleh Jisoo dan Seokmin, sementara ia kembali ke ruang rawat Seungkwan. Sebelumnya Hansol meninggalkan Seungkwan karena masih tidur akibat kelelahan, bersama Seohyun yang baru tiba dari Jeju.

"Kau sudah sadar?"

Hansol menutup pintu perlahan kemudian menghampiri istrinya yang bersandar sembari makan disuapi oleh Seohyun.

"Anak kita dimana?"tanya Seungkwan antusias.

Bukannya menjawab pertanyaan Hansol, malah balik bertanya.

Seungkwan tidak terlihat seperti baru melahirkan yang seharusnya lemah dan kehabisan tenaga. Hansol duga, jika diizinkan pun, istrinya itu akan berjalan sendiri mencari anaknya.

"Bersama kakak, sebentar lagi dibawa kemari."

Hansol ingin bicara, namun melihat keberadaan mertuanya ia mengurungkan niat. Tetapi Seohyun yang mengerti segera bangkit.

Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang