~~~~~HOME~~~~~
Seungcheol pikir hanya Jungsoo yang mengunjungi mansion untuk mengutarakan keinginannya. Rupanya Jeonghan ikut bersamanya. Hanya saja Jeonghan memilih bergabung bersama Myungho yang menemani Chan bermain di halaman depan.
Sekarang keduanya berdiri bersisian di balkon lantai 2 yang menghadap kearah halaman belakang mansion. Hanya ada keheningan yang tercipta selama beberapa menit pertama. Baik Seungcheol maupun Jeonghan bingung harus membuka percakapan menggunakan kalimat seperti apa.
"Apakah ini murni keinginan Paman Jungsoo, ataukah keinginanmu?"tanya Seungcheol memecah keheningan.
"Entahlah. Mungkin keinginan Papa, mungkin juga keinginanku."
"Kau wanita sempurna, Nona Park. Ada banyak pria yang lebih baik dariku di luar sana. Yang lebih layak bersanding denganmu di pelaminan."
Jeonghan menggeleng dengan senyuman sendu di bibirnya, "Aku tidak sempurna. Aku jauh dari kata itu dibandingkan dirimu yang memiliki keluarga sempurna. Selain Papa, aku tidak memiliki siapapun, bahkan teman pun aku tidak punya. Semua orang yang mendekatiku hanya memanfaatkanku. Berlomba menyakitiku. Kemudian aku beranggapan, bahwa setiap wajah orang kaya selalu berlapiskan kemunafikan. Tapi hal itu tidak berlaku pada keluargamu."
Bohong jika Seungcheol berkata tidak tertarik pada wanita disampingnya ini. Bahkan saat pertama kali melihatnya di pesta orang tuanya, Seungcheol langsung terpesona pada aura kecantikan Jeonghan yang begitu terpancar saat mengenakan dress merahnya malam itu.
"Ya, keluargaku memang sempurna. Aku mengakui itu."
"Kau tahu, Tuan Choi? Aku iri. Adik-adikmu sangat baik padaku walau aku ini orang asing bagi mereka. Kau punya ayah dan ibu yang luar biasa. Aku sangat iri. Tetapi aku menyayangkan, walau kau dikelilingi kebahagiaan yang sempurna, kau justru selalu merendahkan dirimu."
"Apakah merendahkan diri adalah hal yang salah?"
"Tentu kau harus membedakan rendah diri dan rendah hati. Rendah diri merupakan pengabaian akan potensi besar yang ada dalam diri setiap manusia, sementara rendah hati adalah salah satu cara untuk menjaga kehormatan seseorang. Yang kau lakukan saat ini menganggap kekurangan diri sebagai kelemahan, dan itu tidak dibenarkan."
"Kenapa begitu?"
"Karna itu artinya kita tidak bersyukur pada setiap hal yang diberikan sang pencipta. Kau punya banyak kelebihan, Tuan Choi. Lantas mengapa kau gunakan satu kekurangan fisikmu sebagai alasan untuk mendapatkan kebahagiaan yang sempurna?"
Dari caranya berbicara saja terlihat jelas bahwa Jeonghan adalah wanita terpelajar cerdas yang menjunjung tinggi nilai moral. Tanpa sadar Seungcheol menaikkan sudut bibirnya ketika mendengar setiap perkataan bijak yang terlontar dari bibir Jeonghan.
"Setiap wanita mendambakan kesempurnaan pada pasangannya, kau tidak menginginkan hal itu?"
"Untuk apa aku mendambakan sesuatu yang tidak pernah ada? Bukankah sejatinya Tuhan itu menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan?"
Rasanya kata-kata Jeonghan seolah menampar Seungcheol dengan keras. Selama ini dirinya selalu berhasil membalik setiap perkataan yang menentang dan menyalahkan pola pikirnya. Tetapi kali ini Seungcheol benar-benar bungkam dibuatnya.
"Kau akan malu memiliki suami dengan salah satu tangan lumpuh sepertiku."
"Bukankah Myungho mengatakan kau bisa sembuh jika rajin terapi? Kau tidak lumpuh total, Tuan Choi. Selama kau berusaha keras dan yakin akan sembuh, pasti akan membuahkan hasil yang
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»
Fanfiction"Sejauh apapun kakimu melangkah pergi, keluarga akan selalu ada untuk menjadi tempatmu pulang." - Choi's Kisah empat anak Choi Siwon dan Choi Sooyoung yang memperjuangkan cinta masing-masing dengan cara berbeda. Tentang kuatnya ikatan keluarga, tipi...