~~~~~HOME~~~~~
Malam terakhir di Jeju rencananya akan diisi dengan berpesta di pinggir pantai sembari menikmati sepoi dinginnya angin laut.
Sayang, alam tak mendukung. Sejak sore tanah Jeju diguyur hujan yang semakin malam justru semakin deras. Terpaksa rencana harus dibatalkan.
Alhasil mereka berdelapan hanya makan malam bersama, bersantai sejenak lalu mengepak barang-barang untuk persiapan pulang besok pagi, penerbangan pertama yang diambil Seungcheol karna harus kembali terbang ke luar kota untuk mengurus bisnis perusahaan.
"Kau sakit? Wajahmu pucat dan tidak biasanya kau diam saja?"tanya Jisoo ketika menyadari perubahan perilaku Seungkwan.
Seingatnya bocah Cho itu bukanlah tipikal manusia yang bisa diam. Sejak kecil selalu banyak tingkah, seperti boneka chucky yang kesurupan.
Jika Seungkwan diam, artinya dunia sedang tidak baik-baik saja.
Bercanda, mungkin saja putri tunggal Cho Kyuhyun itu sedang tidak mood karna tamu bulanan.
"Memikirkan tugas yang menanti di rumah. Harus dikumpul saat masuk kuliah,"jawab Seungkwan seadanya.
"Kau banyak tugas dan terima saja dipaksa Jeonghan ikut liburan?"tanya Jisoo tak percaya.
"Lalu aku harus memilih tugasku?" Seungkwan tersenyum tipis, "Hanya orang gila yang mengabaikan liburan demi tumpukan kertas tipis sialan itu."
"Jadi kau sedang menyindirku?"
Jisoo dan Seungkwan terkejut mendapati Seungcheol yang entah sejak kapan berdiri dibelakang mereka, padahal mereka hanya cuci piring berdua. Tidak terdengar suara langkah kaki memasuki dapur atau mendekati keduanya.
Ghaib sekali.
"Baguslah kau sadar diri,"gumam Jisoo.
Seungcheol menjewer telinga adiknya itu, "Apa kau bilang?"
Begitulah, meskipun masing-masing sudah menikah, yang namanya saudara kalau tidak bertengkar rasanya pasti ada yang kurang.
"Teruskan pertengkaran kalian. Aku ke kamar dulu. Selamat malam." Seungkwan berlalu melewati keduanya yang tanpa ia sadari menatap kepergiannya dengan tatapan curiga.
Jisoo berbisik pada kakak sulungnya, "Dia aneh."
Bisikan itu dibalas anggukan oleh Seungcheol. "Sepertinya sedang ada masalah."
"Yaya, mungkin masalah asmara,"celetuk Junhui yang muncul dari balik tembok, memguping pembicaraan kedua saudaranya.
"Itu benar,"ujar Jisoo. "Dia pasti stres memiliki kekasih seperti adikmu itu."
Junhui mendelik, "Adikku?"
"Adik kalian berdua,"lerai Seungcheol.
Jisoo dan Junhui bertukar pandang.
"Atau mungkin lebih tepatnya adikmu,"kata Jisoo seraya melangkah keluar dari dapur.
Diikuti Junhui yang mengekor dibelakang. "Kan kau yang suka memanjakannya."
Seungcheol menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya. Aneh ya, bisa-bisanya dulu ia tahan menghadapi mereka. Jika tidak sedarah sudah Seungcheol buang ke sungai sejak lama.
~~~~~HOME~~~~~
Seungkwan membongkar isi kopernya. Mencari barang miliknya yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Tapi benda itu tidak ada dimana pun. Dibawah bantal, di nakas, bahkan di toilet pun tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || SVT feat Super Generation «COMPLETE»
Fanfiction"Sejauh apapun kakimu melangkah pergi, keluarga akan selalu ada untuk menjadi tempatmu pulang." - Choi's Kisah empat anak Choi Siwon dan Choi Sooyoung yang memperjuangkan cinta masing-masing dengan cara berbeda. Tentang kuatnya ikatan keluarga, tipi...