11. Pusaran Kasus

694 127 12
                                    

Bola menggelinding liar. Pembicaraan semakin panas. Talk show menampilkan nara sumber kalangan medis dan politikus.

"Betul ada berita viral di luar negeri dimana ditemukan benda-benda bekas operasi yang bersarang di tubuh pasien bertahun-tahun tanpa disadari. Tak menimbulkan reaksi apapun. Baru terdeteksi saat dilakukan rontgen atau CT scan."

Kamera menyorot beberapa gambar artikel yang mengangkat isu sejenis.

"Hanya saja, Anda tau kan? Sesuatu menjadi viral karena tak umum, anomali. Beda dari yang seharusnya. Begitupun dalam dunia medis. Logikanya, jika ada benda asing tertinggal, proses penyembuhan luka akan lebih lama. Apalagi benda tajam. Ada kemungkinan melukai jaringan. Menyebabkan infeksi.   Sulit buang air, pendarahan, atau memancing nyeri yang hilang timbul."

"Jadi, untuk kasus Dokter DLA, dia bisa bebas?"

"Sampai kini kita tak tahu penyebab kematian korban apakah karena kasus tertinggalnya peralatan operasi yang sudah lama terjadi atau korban memiliki riwayat kesehatan lain. Pengakuan sepihak keluarga bahwa korban sering sakit perut, perlu ditelusuri. Tubuh korban sudah menjadi abu. Autopsi tak bisa dilakukan."

"Artinya, rekam medik korban satu-satunya bukti fisik?"

"Rekam medis dari berbagai faskes milik korban harus dikumpulkan untuk melihat riwayat kesehatan yang bersangkutan. Terutama rekam medik terakhir."

Seseorang mematikan televisi.

"Kamu, kendalikan media. Jangan biarkan para dokter itu terlalu banyak bicara. Pemilihan kepala daerah sebentar lagi. Parpol sedang mencari calon tangguh. Ini momentum yang baik untuk menjatuhkan Andi Rusdi Darussalam."

"Maaf, Pak. Hasil survei internal partai, suara tertinggi masih miliknya. Selisih lima belas persen dengan Bapak."

"Goreng terus isunya. Kelemahan Rusdi ada pada anak perempuannya."

"Wilman, si dokter muka plastik, itu bagianmu. Jika kita menang di pengadilan, aku akan melobi pemilik biro hukum untuk menaikkan statusmu di sana."

=====🍎🍎🍎=====

Sementara itu para politikus mengaitkan dengan kewenangan mereka membuat peraturan perundang-undangan.

"Kasus ini menjadi titik balik untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan. Selama ini, rekam medis antar faskes belum terkoneksi."

Dunia hiburan ramai mengupas hal lain. Keluar dari kasus utama.

"Dokter mata pemilik apartemen tempat dibekuknya Dokter DLA ternyata adalah  pacar lama tersangka. Vania Darussalam, putri politikus kawakan yang juga calon kuat gubernur Sulawesi Selatan, ikut terseret kasus karena diduga menyembunyikan pelaku.
Mari kita ikuti perjalanan kisah asmara mereka hingga bekerja di rumah sakit yang sama." Cara berbicara pembawa acara gosip memancing rasa penasaran pemirsa.

Gambar di televisi mengarah pada seorang wanita cantik berkaca mata hitam yang baru keluar dari lobi rumah sakit. Setengah berlari menuju parkiran mobil. Dia dikejar gerombolan awak media yang ingin mengetahui kehidupan pribadinya.

"Kak Vania ...." gumam Kinanti.

"Tentu saja saya hapal mereka. Dari tahun pertama kuliah sampai mau lulus bareng terus. Ngambil spesialis juga di sini. Salah satu pasangan legendaris fakultas kedokteran." Seorang pegawai kampus diwawancara.

"Yaaa ... gimana anak saya bisa tahan hidup sama perempuan yang selalu menyebut nama mantan pacarnya. Itu tuh, dokter malpraktek. Bahkan banding-bandingin aksinya di ranjang." Mantan mertua Vania membuka alasan perceraian anaknya.

(Bukan)  Cinta TabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang