04 || Diamnya Sagam

2.9K 496 202
                                    

Cara biar aku semangat update?
Spam komen yang positif💗
Vote💗
Share cerita ini kesiapa pun💗
Dan selalu nunggu cerita ini update💗✨

Selamat membaca semua!

...

Sagam menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah jam 4 sore, tapi Lea tak menampakkan dirinya juga.

"Gam, lo nunggu siapa?" tanya Pandu yang sudah siap melenggang pergi dari sekolah.

"Lea, dia dimana?" tanya Sagam.

"Lo tadi gak denger di kelas? Dia bilang pulang duluan," ucap Pandu membuat Sagam menghela nafas.

"Oke, thanks."

Pandu mengangguk. Menancap gas motornya pergi dari sekolah. Menyisakan Sagam yang sedang siap-siap pergi.

"Sagam!"

Sagam menoleh. Mendapati Lia yang berlari menghampirinya.

"G-gue, gue boleh nebeng?" tanya Lia sedikit gugup.

"Naik," titah Sagam.

Senyum Lia mengembang. Dengan semangat 45 ia naik ke motor Sagam. Demi apapun! Beberapa siswi yang masih berada di sekolah menatap iri Lia yang berhasil dekat dengan Sagam, padahal gadis itu murid baru di sekolah ini.

Motor Sagam mulai melenggang pergi dari sekolah. Pergi mengantarkan Lia pulang.

"Gam, lo tinggal dimana?" tanya Lia sedikit mengencangkan suaranya. Daripada diam saja, lebih baik Lia mencari topik duluan.

"Komplek cempaka," jawab Sagam seadanya.

Lia manggut-manggut. "Kok lo gak pulang bareng Lea?" tanya Lia lagi.

"Dia udah duluan. Gue lagi fokus bawa motor, jangan diajak ngobrol," tutur Sagam membuat Lia membungkam mulutnya.

Malu banget gue!

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Lia hanya diam memandangi jalanan, dan sesekali melirik Sagam melalui kaca spion. Walaupun wajah laki-laki itu tertutup helm, tapi tetap saja ketampanannya begitu terasa.

Motor Sagam berhenti tepat di depan rumah besar nan mewah. Ia melirik Lia yang tak kunjung turun.

"Turun, udah sampe," kata Sagam membuat Lia sadar dan segera turun.

"Maaf, malah ngelamun gue."

"Hm, gue duluan," pamit Sagam menyalakan mesin motornya.

"Makasih ya, hati-hati!" teriak Lia saat Sagam sudah melaju kencang. Gadis itu tersenyum senang, berjalan masuk kedalam dengan perasaan berbunga-bunga.

Disisi lain, Sagam memberhentikan motornya yang tak jauh dari rumah Lia. Mengambil ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Menampilkan nama Leo.

"Kenapa Yo?"

"Lea sama lo?"

...

Lea berjalan santai dengan senyum mengembang. Ia kini sedang membayangkan gimana senangnya Lia bisa pulang bareng sama Sagam.

"Mereka pasti makin deket," gumam Lea senang.

"Yah! Kok batrenya low?!" gerutu Lea menatap ponselnya yang mati.

"Kemusuhan kita hape!"

"Awas ya lo hape!"

"Nyala gak?! Nyala cepetan?!" Lea menyentil ponselnya, justru bukannya hidup malah jarinya yang sakit.

Apa itu cinta? (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang